Tuesday, October 26, 2010

Universal Studio Singapore

Photo by Elsa




Setelah membeli tiket masuk seharga 72 dolar singapore (tarif weekend), kita akan mendapatkan 2 voucher seharga masing-masing 5 dolar. Yang pertama adalah voucher makan, dan satunya lagi voucher belanja di seluruh outlet di dalam universal studio. Tapi tentu saja, harga makanannya rata rata lebih dari 5 dolar. Jadi, sebaiknya sebelum ke Universal Studio kita bawa cemilan/roti pengganjal perut, masukin dalam tas ransel. hehehehehe....

Begitu masuk, beginilah pemandangannya, asyik ya? hayooo siapa yang gak muncul bakat narsisnya kalo nemu tempat bagus kayak gini?? Jadi, siapkan kamera baik baik. baterainya harus full, memory cardnya harus gedhe!!!



Setelah itu, kita akan bertemu dengan semacam pertigaan, mau ke kiri atau ke kanan untuk memulai petualangan kita? gak usah bingung. Sudah ada petanya...
Universal Studio punya 7 tema yang bikin kita rugi kalo gak menjelajahi semuanya. Mulai dari Madagascar, Far Far Away, WaterWorld, The Lost World, Egypt, Sci-fi City dan New York. semuanya bagus...semuanya keren dan memukau!!




dan di tengah-tengahnya, ada danau besar dilengkapi air mancur yang bikin adem. tips lagi dariku, jangan lupa bawa payung atau topi besar ya... panasnya minta ampun!!!  jangan lupa juga bawa botol air mineral, minum sebanyak banyaknya. kalau sudah habis, di sepanjang perjalanan tersedia air minum gratis. jadi tinggal isi aja botolnya... jangan sampai dehidrasi.






Well, selanjutnya... nikmati saja gallery foto di bawah ini... semoga sudah bisa bercerita dengan sendirinya.

(1) Silvy di depan Universal Store, mau belanjain voucher. (2) Silvy ketika mau bertualang di negri Jurasic Park, pingin ketemu sama dinosaurus. (3) Silvy  ketawa ketiwi baca warning lucu di Madagascar. (4) Mulai masuk area sci-fi city, Silvy foto dulu dong...


(1) Tampak belakang adalah roller coaster Battlestar Galatica yang mbuletisasi, kami berdua gak bakalan berani naik itu. (2) Bertemu Cleopatra yang super sexy di Ancient Egypt (3) Silvy akhirnya bertemu dengan Dinosaurus,sayang gak bisa dinaikin ya... hehehehe  (4) Elsa kegirangan begitu ada taxi retro warna kuning khas NEw York. kereeeeeen!!!!


(1) Elsa narsis. (2) Elsa dan Silvy seneng banget ketemu Charlie Caplin yang lucu itu di depan Empire Hotel New York. (3) Foto bersama manusia egrang berkostum mesir di depan pintu masuk Ancient Egypt. (4) Lucunyaaa.... perut buncitnya itu pingin aku peluuuk!! hehehehehe....



Thats it.
itulah petuangan kami di Univesal Studio Singapore. Semoga teman-teman semua berasa ikut bertualang juga bersama kami....  :)


next: Marina Barrage

Thursday, October 21, 2010

Ke Universal Studio

Setelah cape jalan-jalan di Fort Canning Park, Kami bergerak ke Sentosa Island, menuju ke Universal Studio. Tempat wisata terbaru di Singapore yang tampaknya selalu ramai pengunjung, terutama dari Indonesia di setiap weekend. Miris ya... apalagi kalo mikir, "Kenapa di Indonesia gak ada?"  lebih miris lagi kalo baca ulasan sahabatku, Dony Alfan,  tentang Universal Studio ini, silakan baca disini.

Well, balik lagi ke ke perjalanan kami... Silvy so excited akhirnya kami menjejakkan kaki di Pulau Sentosa kebanggaan Singapore ini. bergabung dengan ribuan turis mancanegara lainnya. Sebagian besar aku lihat... turis dari Indonesia dan India.

begitu masuk ke Sentosa Island, ada tulisan bahwa tiket masuk Universal Studio untuk hari ini sudah sold out. WHAT????  satu tiket seharga 72 dollar singapore habis terjual?? cuma bisa geleng geleng kepala aja


Photo by Yuyus
Universal Studio is so easy to find, karena  di Sentosa semuanya bisa diketahui melalui petunjuk arah.
Pinginnya sih ke Casino, belajar jadi gambler. hehehee... tapi gak punya uang. akhirnya kita tetap sesuai rencana awal, Universal Studio.

Sampailah kami di tempat penjualan tiket. Kalaupun gak ada tiket hari ini, kami berencana membeli tiket untuk besok. Setelah antri, akhirnya kami beli tiket. dan ternyata tiket untuk hari itu masih banyak. nah lho.. untuk apa tulisan tiket sold out di sepanjang jalan tadi?

Photo by Yuyus

dengan penuh sukacita dan senyum lebar, kami pun menuju pintu masuk ke Universal Studio. (senyum lebarnya juga karena selalu difoto sama Yuyus, hahahahaa...)
tuh lihat, masuk ke Universal Studio aja antrinya mengulaaaaaaaaar......


Photo by Yuyus




Universal Studio pada dasarnya mirip dengan Dufan di Jakarta atau JatimPark di jawa timur, (atau... Trans Studio di makasar?? hehehe soalnya belom pernah ke rans Studio) hanya saja jauuuuuuuuuuh lebih bagus dalam segala hal, lebih modern dalam segala hal, lebih menarik, lebih menyenangkan dan lebih lebih lainnya, baru kemudian paling bawah  ditulis jauh lebih bersih. hehehee... tentu saja!!

Sebuah taman bermain yang luas sekali dibagi jadi beberapa tema sesuai dengan film-film keluarga produksi Universal Studio. Kita bisa lelah seharian mengelilingi Negri Far Far Awaynya Princess Fiona dan Shrek, suasana afrika khas film Madagaskar, setting lokasi persis Mesir di Ancient Egypt berdasarkan film The Mummy, Taman Jurasic Park di The Lost World, juga Scifi City yang terinspirasi film Battlestar Galatica, dan terakhir adalah suasana yang bertema kota New York yang khas.

Jangan khawatir kelaparan atau kehausan, karena penjual makanan pun tak kalah banyak dengan atraksi dan sajian hiburan menarik di Universal Studio.

mau tahu apa aja di dalamnya??
di postingan selanjutnya aja ya......


Photo by Yuyus



Thanks alot to Yuyus yang sudah sabar menemani kami, dan selalu semangat mengambil foto kami. hehehhehee


Next: Universal Studio part 2

Sunday, October 17, 2010

Ke Singapore (lagi...)

Silvy adikku, lagi hamil, pingiiiiiiiiiiin banget ke Singapore. akhirnya kami berdua berangkat ke singapore jumat siang. Sabtu pagi-pagi, Silvy sudah bersemangat untuk menjelajahi Singapore. Kami jalan kaki, ternyata di dekat hotel banyak sekali tempat tempat bagus.

Yang paling dekat adalah Singapore Art Museum.


Photo by Elsa

Karena masih terlalu pagi, tentu saja museumnya belom buka. jadilah kami cuma foto foto di sektar museum. aku suka sekali dengan bangunannya... keren ya...



Photo by Elsa
dan di seberang Saingapore Art Museum, ada lagi bangunan keren yang gagah sekali. Museum Nasional Singapore. sama dengan sebelumnya, karena masih pagi... ya belom buka!! hehehehe....
Waktu kesana, kami menemui sepasang mempelai yang melakukan pemotretan prewed. ternyata, yang jatuh hati pada bangunan gagah ini tak cuma aku.


Tepat di belakang Museum Nasionalnya Singapore tadi, ada Fort Canning Park.

Photo by Elsa
sebuah taman besaaaar yang gak cuma indah, tapi juga sarat sejarah. dan yang penting lagi... GRATIS! hahaahaa....... kita kan paling suka yang namanya gratisan...


Photo by Elsa
Fort Canning Park ini sebuah bukit kecil yang mengalami 3 kali perubahan nama. Pertama namanya Bukit Larangan pada abad 14. Lalu diganti dengan nama Goverment Hill pada 1819-1860. berganti nama lagi menjadi Fort Canning Hill mulai 1860 sampai dengan sekarang.

Disini ada Spice garden, Ghotic Gates, Fort Canning Green, Cupolas, James Brooke Napier Memorial, Fort Canning Centre, Underground Far East Command Centre, Fort Wall and Gate.. dan banyak lagi.... semuanya bagus bagus, dan bikin bakat narsis kita keluar. hhihihi... siapkan memory card yang banyak buat kamera yaa...


Photo by Elsa
Silvy di depan Gothic Gates.
disini kami bertemu dengan banyak sekali bule bule jogging, senam, lari pagi, bersepeda... seentara kami, sibuk berfoto.


Photo by Elsa
Ini lho yang menarik perhatianku. Fort Canning Park dikelilingi tembok tua bertinggi sedang, dan di sepanjang tembok itu bertuliskan semacam memorial orang yang sudah meninggal di masa lampau. Indah sih, tapi agak serem juga jadinya ya...


Photo by Elsa

Dan di salah satu pojok Fort Canning Park, ada beberapa makam kuno... its beautiful somehow...




Next: Universal Studio.

Friday, October 15, 2010

Menghadapi Diare dengan Kebodohan???

Kontes Menulis: Ketika Anakku Sakit


Seorang teman pernah bercerita. Ketika masih melajang, dia paling sebal jika mendapati teman sekantor atau bawahannya ijin tidak masuk kerja lantaran anaknya sedang sakit. "Anak sakit aja sampai mengorbankan kerjaan kantor yang sedemikian penting!" begitu keluhannya. Pendapat itu langsung berubah tatkala dia menikah dan punya bayi. Ketika sang bayi mendadak sakit, meskipun cuma demam biasa... temanku tadi bahkan mengambil cuti beberapa hari demi menemani sang buah hati. Hahahahaa.....

Anak memang mampu merubah segalanya.bahkan jika sang anak bukanlah anak kandung kita...

Seperti aku dan Dija.


Aku sama sekali tidak berpengalaman menjadi Ibu. Mana kutahu soal imunisasi, mana kutahu soal pentingnya ASI atau susu formula yang baik, mana kutahu soal popok dan bedak bayi... mana kutahu soal kesehatan dan penyakit yang kerap mengancam kesehatan bayi....

Sampai akhirnya Dija terserang DIARE.

Dija lahir 23 Maret 2010 dengan berat badan 1800gram. Akhir Mei 2010 beratnya sudah mencapai 5000gram. Sungguh prestasi yang membanggakan mengingat berat ketika lahir jauh di bawah rata rata. Akhir Juli beratnya sudah 6300gram. Siapa yang tidak gembira melihat berat badannya yang terus naik...

Baru kemudian tanggal 1 Agustus 2010, Dija mulai diare. BAB nya berair sekali... warnanya lain dari biasanya.

2 Agustus 2010. Ada ruam di pantat Dija, padahal aku merasa tidak pernah malas mengganti popoknya, tidak pernah meninggalkan popok lembab berlama lama. Diarenya bertambah parah, BAB bisa 5-6 kali... Kami mulai panik, meskipun Dija kelihatan baik baik saja, tetap ceria dan aktif. Tidak rewel atau semacamnya.

3 Agustus 2010, berat Dija 6400gram, kami bawa Dija ke dokter, karena khawatir diarenya terus berlanjut semakin parah. Sialnya, dokter spesialis anak yang menangani Dija sejak lahir sedang pergi ke Amerika untuk konfrensi. Dan posisinya digantikan oleh seorang dokter anak lain... yang tak kukenal. Tapi aku pikir, well... penggantinya pasti bagus juga, gak mungkin kan si dokter itu mencari pengganti yang gak bagus...

Dokter pengganti memeriksa pantat Dija dan menemukan ruam disana. Dia langsung memarahiku... "Ibu jangan males ganti popoknya yaa... beginilah jadinya. kasihan bayinya nih, ruam begini ini sakit!"  duuuuh, menyebalkan sekali dokter itu... aku mau membela diri, tapi takut nanti amarahku yang keluar. akhirnya aku diam saja.

Oleh dokter pengganti, Dija diberi salep untuk mengobati ruam di pantatnya, obat untuk mengentalkan BABnya dan antibiotik. Susunya Dija juga diganti dengan susu formula khusus bayi diare.

(di sinilah awal kebodohanku dimulai.. aku menuruti semua anjuran dokter itu.)

Setelah beberapa hari, Dija memang tidak diare. BABnya normal.
tapi ternyata itu tidak bertahan lama. Dija kembali Diare. dan ruam itu muncul kembali di pantat Dija dengan indahnya...

12 Agustus 2010, kami ke dokter lagi. Alhamdulillah dokternya Dija sudah balik ke indonesia. Berat Dija 6350gram. turun sedikit... padahal kami sempat ketar ketir. takut beratnya turun banyak, mengingat Dija diare hebat, susah minum susu.

Dokter kemudian memerika Dija, dan dia menemukan pantat Dija yang dihiasi ruam. aku sudah pasang kuda-kuda. Kalau dokter ini juga memarahiku, aku akan memarahinya balik!!  tapi jawabannya sungguh menenangkan sekaligus menyedihkan. "Ruam di pantatnya ini artinya ada indikasi BAB nya mengandung laktosa. karena laktosa itu sifatnya "memakan" daging di pantat seperti ini.. jadilah ruam"
aku cuma melongo mendengarkannya... Ha? Apa? laktosa memakan daging?
meskipun aku gak ngerti, tapi setidaknya dokter ini tidak menyalahkanku seperti dokter pengganti itu.

buntutnya... karena laktosanya ikut terbuang saat diare... Dokter memperkirakan Dija alergi cowmilk. dan sejak itu, Dija mengkonsumsi susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. 

Dokter ini juga berusaha menghibur kami yang panik. "Selama si bayi masih mau minum susu, masih aktif bergerak, orang tua tidak usah khawatir"
yah... dalam hati aku ingin menjawab "Enak kalo ngomong aja, ini kan pertama kali buatku. anak sakit, siapa yang gak panik dan takut?"

Setelah itu Dija agak sembuh diarenya. Dija juga mengalami kesulitan beradaptasi minum susu kedelai yang aneh rasanya itu...

tapi kemudian Dija diare lagi. duuuuuh.... aku panik lagi....  meskipun Dija masih tetap ceria dan sama sekali tidak lemas.

18 Agustus 2010. Aku bawa Dija ke dokter lagi karena diare lagi tanpa ada ruam.
Berat Dija 6510gram. Alhamdulillaaaaaaaaaah......
Dokter kembali memberikan oralit, dan obat. serta ultimatum: jika diarenya tidak berhenti dalam seminggu ini, harus periksa ke lab untuk mengetahui ada virus atau tidak. Jika ada virus, maka penanganannya akan berbeda.

Alhamdulillah tidak butuh waktu lebih dari seminggu... Dija sudah sembuh, BABnya normal kembali.
Sebulan kemudian kami coba memberikan cowmilk pada Dija, dan alhamdulillah lagi, kondisinya baik baik saja.

Rupanya, begini rasanya saat anak kita sakit. sedihnya luar biasa, kalutnya bukan main, dan panik setiap saat. semua rasa yang siapapun pasti berharap tidak akan pernah mengalaminya lagi...



Pengalaman menghadapi diare untuk pertama kalinya itu aku anggap sebagai sebuah kebodohan yang luar biasa besar. Kenapa? Mari cari tahu langkah  PINTAR menghadapi diare.

1. Diare pada anak sebenarnya hal yang wajar, tidak perlu panik karena merupakan salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan racun. Jika proses ini disumbat, maka racun/kotorannya akan balik lagi, dan mengendap lebih lama di usus.
dan apapun penyebab diare, umumnya tidak perlu obat kecuali oralit.
Nah, betapa aku menyesali kebodohanku... membiarkan Dija mengkonsumsi obat dan antibiotik yang seharusnya SAMA SEKALI  tidak perlu.

2. Saat anak diare, selama dia masih aktif, mau minum susu/makan, dan tidak ada tanda tanda dehidrasi, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Memang anak yang sedang sakit, nafsu makannya berkurang, tapi orang tua harus tetap berusaha memasukkan cairan/makanan meskipun tidak usah memaksa. 

3. Susu juga tidak perlu diencerkan, karena susu yang diencerkan membuat anak kehilangan kalori. padahal pada saat diare, anak sangat butuh kalori untuk penyembuhannya. Susu juga tidak usah diganti dengan yang rendah laktosa. hal ini mengingat kalau anak diare, maka cairan yang paling bagus sebenarnya adalah ASI. dan ASI merupakan cairan yang sangat tinggi kandungan laktosanya.Nah lho... ngapain aku ganti susunya Dija pake susu kedelai?  

padahal kalaupun anak alergi susu sapi, solusinya bukan susu kedelai karena umumnya anak yang alergi susu sapi biasanya juga alergi pada protein kacang kedelai. Susu kedelai hanya untuk anak dengan kelainan bawaan lahir dimana tubuhnya tidak bisa mengolah laktosa karena kekurangan enzim latase. Tuh kan.... duh, betapa bodohnya aku!!

4. Sekali lagi, JAGA KEBERSIHAN segala hal, termasuk cuci tangan dengan benar. karena hal ini bisa membatasi penyebaran penyakit.

Itulah pengalamanku menghadapi diare dengan kebodohan. semoga kebodohanku tdak berulang, dan tidak terjadi pada ibu-ibu yang lain. Yuk kita sama sama belajar sebanyak mungkin dari internet, ngeblog yang bermanfaat... mencari tahu soal kesehatan demi anak-anak kita.




Tulisan ini dibuat untuk ikut memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) di Indonesia yang jatuh pada 15 Oktober 2010 dan mengikuti KONTES MENULIS: KETIKA ANAKKU SAKIT  yang diadakan oleh PERCIK KELUARGA .

Tuesday, October 5, 2010

Dija's Giveaway Winner


Setelah mundur seminggu, akhirnya...  ini saatnya mengumumkan pemenang Dija's Giveaway.

Para juri yang terdiri dari Elsa ( East Java), Osi (East Borneo), Yuyus (Singapore) dan Farid (Japan) telah "bertemu" untuk menentukan pemenangnya. jujur saja, kami merasa sangat sangat kesulitan menentukan pemenang karena semua peserta benar benar memberikan yang terbaik bagi Dija.

Kami berdebat, kami berkompromi, kami berpikir keras dan berusaha menentukan yang layak menang. rasanya... waktu 2 minggu bagi para juri untuk melakukan tugasnya dirasa kurang panjang. tapi mau tak mau, kami harus segera memilih...

akhirnya, kami menemukan satu suara bulat untuk 2 pemenang utama. Mereka adalah :

Mbak Citra

Aishy Lely



Kimono Shoes from Mbak Citra 


masih ada 4 pemenang lagi...
kali ini kami benar benar kesulitan. setelah berdebat dan berkompromi satu sama lain, dan berharap semoga pilihan kami tidak salah dan memuaskan semua pihak... akhirnya kami menentukan 4 pemenang lainnya yang mendapatkan Simple Pouch, yaitu:

Dynoe


ChikaRei


Inge


TeaLoveCoffee



Selamat kepada para pemenang. Silakan mengirimkan alamat ke yellowupyourlife@gmail.com, dan secepatnya kami akan mengirimkan hadiah ke alamat masing masing.

kepada peserta lain yang belum beruntung, Dija dan para Juri sangat berterima kasih atas kecintaannya pada Baby Dija.  Kami begitu ingin memberikan penghargaan kepada semuanya, bahkan Juri Farid menuntut Juri Elsa untuk memberikan hadiah kepada semua peserta. hehehee...
tapi... tunggu saja deh 6 bulan lagi. mungkin Dija akan mengadakan First Birthday Giveaway...

sekali lagi, Terima kasih kepada semua peserta....

Friday, October 1, 2010

sorry

Mohon Maaf kepada semua peserta Dija's 6 months Giveaway
Kami belom bisa mengumumkan daftar pemenang...
karena... aku masih ada urusan keluarga yang harus diselesaikan terlebih dahulu (mau nulis "sibuk" kok gak enak..hehehe)
Mohon maaf sekali lagi....


sementara itu, silakan menimati shortmovie ini..



Kado special buat Dija oleh Mbak Osi. 
thanks berat Mbak Osi, udah bikinin ini buat Dija....