Tuesday, May 21, 2013

Celoteh



CELOTEH 1.

Sore itu, Aku dan Dija sedang makan semangkuk nasi soto di teras toko. Dija yang tergolong susah makan, harus disemangati dulu agar mau memasukkan nasi soto ke dalam mulutnya, dan jika berhasil memasukkan 5 suapan itu artinya sudah sangat sangat luar biasa. Aku lalu mengajaknya berlomba.


"Dija, yuk kita lomba makan"

"Aku yang menang ya... Ola yang kalah!"
"Iyaaaa..." jawabku mengalah, memberinya kesempatan.

Satu suapan, dua... tiga... empat...

Sementara itu mangkuk sotoku sudah mulai habis. 

"Dija, Ola sudah habis... " aku menunjukkan mangkuk soto yang mulai kosong. Dija melihat sebentar dan agak bingung. Aku berteriak lagi "Aku juara satuuuu!!!"


Dija malah tertawa dan ikut menyahut  "Aku juara tiga lima!!!  Hahahahahahahahaaaa.. banyaaaak kan??  Aku menaaaaaangg!!!"


Hehehhee... tiga lima memang lebih banyak dari satu.





CELOTEH 2.

Ini hari pertama Dija masuk kelas Dance. Dija bersemangat sekali, pakai baju senam pink, legging pink, dan toe shoes ballet nya yang juga berwarna pink. Tapi begitu masuk ke kelas, semangatnya berbeda 180 derajat, Dija malu dan memaksa duduk di pangkuanku, menonton teman-temannya berlatih. 


Gurunya menghitung setiap gerakan dengan suara nyaring, dengan mencontohkan gerakan gerakan yang gemulai. Dija yang baru pertama kali masuk di kelas Dance ini, memperhatikan dengan seksama, tanpa ikut bergerak sama sekali. "One Two...One Two.... Jangan kaku ya.... Jangan kaku...." berkali kali guru dance nya memberi instruksi seperti itu.


Dija diaaaam saja sampai kelas berakhir. 

Kemudian kami pun pulang. Aku menggandengnya berjalan kaki, karena tempat dance nya bersebelahan dengan rumah kami. Sebelum tiba di rumah, Dija yang sedari tadi diam aja, tiba tiba bertanya, "Ola, kaku itu siapa?"

Hihihihi, rupanya dia sedari tadi memikirkan arti kata kaku.






CELOTEH 3.

Beberapa bulan yang lalu, ketika aku dan Dija pergi ke Pare, Kediri, kami melewati sebuah daerah yang penuh dengan rumah-rumah kost bagi para pelajar. Beberapa rumah kost melabeli dirinya sendiri dengan nama yang unik-unik. Kebetulan, kami berhenti di depan sebuah rumah kost yang bernama Crocodile House, dengan papan nama besar bergambar buaya hijau lucu yang sedang tersenyum.

"Dija, lihat... itu Crocodile House" 
"Hahahaa iya, crocodile  green ya?"
"Iya, Crocodile nya green.  Tapi itu bacanya Crocodile House, Nak"
"Oooo... crocodile nya haus. Cepat kasih minum, Ola!"





CELOTEH 4.

Nama sebenarnya adalah Kamyla, tapi Sang Mama yang kawan baikku, lebih suka memanggilnya Myl-Myl. Umur Myl-Myl juga 3 tahun, sama dengan Dija. Dija bertemu dengan Myl-Myl baru sekali, dan itu sudah 3 bulan yang lalu. Tapi Dija tetap mengingatnya sebagai gadis cantik berambut keriting.

Myl-Myl tinggal di Kediri, kakeknya adalah seorang TNI-AL yang dulu kerap berlayar mengarungi samudera. Suatu hari Sang Kakek pergi untuk suatu keperluan.

Myl-Myl :  Ma, Kakek mana?
Mama      :  Kerja, Myl
Myl-Myl :  Kerja dimana?
Mama      :  di laut
Myl-Myl  :  Ooooo...Kakek bajak laut ya???
Mama      :   wkwkwkwkwkwkwk



CELOTEH 5.

Dija memiliki adik sepupu, Yasin namanya. Setiap hari, Dija bermain dengan Yasin yang berumur 9 bulan lebih muda dibanding Dija. Bermain bersama, bertengkar sebentar, lalu bermain lagi. Yasin lebih pintar bicara daripada Dija. Dan salah satu celoteh yang kuingat adalah yang ini :

Ibu Yasin : Yasin, jangan ditumpahin Nak... duduk aja, biar gak tumpah
Yasin       :  Yasin, Bu!
Ibu Yasin : Iya... Yasin jangan jalan jalan kalo pegang gelas, nanti tumpah Nak. duduk aja Nak!
Yasin       : Ibuk!!!

(yasin berteriak, meletakkan gelasnya, dan memegang kepala ibunya agar menatapnya)

Yasin       : Yasin Bu!!! ini Yasin, bukan Nak !!!

(Ibu Yasin langsung melongo, terpana sekaligus menahan tawa)


Thursday, May 9, 2013

Aroma Tubuhnya


Siapa yang tak suka pagi....Kalau aku, suka sekali. Bangun pagi-pagi, membuka jendela dan menghirup udara segar, membaui aroma pagi, tentu saja bisa membuat kita menjadi lebih segar. Tapi bukan itu yang paling aku suka dari pagi, bukan saat ketika hidung dan tenggorokan bisa menghirup bau subuh, bukan pula ketika bisa melihat embun-embun di dedaunan, atau saat mencari sinar pertama matahari....

Yang paling kusuka dari pagi, adalah tepat ketika Dija bangun pagi, dan tentu saja aroma tubuh yang menyertainya. Entah saat Dija bangun sendiri, atau saat aku membangunkannya.  Jika bangun tidur sendiri, yang dilakukannya pertama kali adalah memanggilku, "Olaaaaaa..." dengan suara lantang, sambil tetap memeluk selimut kesayangannya. Aku langsung tergopoh-gopoh mendatanginya, meninggalkan apapun yang sedang kukerjakaan pada saat itu. Memeluknya, menghujaninya dengan ciuman, dan menyambutnya dengan segudang sugesti positif untuk memulai harinya. Tidak berbeda jauh dengan jika aku membangunkannya. Bedanya hanya sugesti positif sudah aku mulai ketika dia masih belum bangun tidur. Pelukan hangat dan hujan ciuman tetap sama. 

Pikiran anak-anak masih sangat segar ketika bangun pagi, dan itulah saat yang tepat bagi kita sebagai orang tua, untuk memasuki pikirannya dan memberinya segudang sugesti atau bahkan ilmu sebelum otaknya terisi hal-hal yang lain hari itu.  Dan itulah yang aku lakukan setiap pagi, mencoba "mengisi" Dija dengan hal-hal yang positif, yang semoga akan dia ingat sepanjang hari, atau bahkan sepanjang hidupnya, sambil tetap memeluk dan menciumnya.

Dan bisa menciuminya setiap pagi bagiku merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Aroma tubuhnya mengalahkan harumnya bunga yang mekar di pagi hari, juga mengalahkan segarnya daun yang tersiram embun. Aroma yang ini buatku sungguh luar biasa, sama harumnya dengan aroma tubuh Dija setelah mandi dan pakai bedak bayi. Aroma yang jelas akan kuingat seumur hidupku. Meskipun aku tak tahu, sampai kapan bisa memeluknya, menghujaninya dengan ciuman, dan berbisik di telinganya saat pagi hari. 

Yang pasti, inilah aroma pagi yang sangat kunikmati saat ini, aroma tubuhnya. Alhamdulillah sekarang masih  bisa menikmatinya, dan otakku merekam aroma itu agar ... ketika Dija sudah tidak mau dipeluk dan diciumi setiap pagi, ketika Dija sudah beranjak dewasa... aroma itulah yang kelak aku simpan menjadi salah satu kenangan terindah.


yang Diselenggarakan oleh Kakaakin


Monday, May 6, 2013

1000 Buku Untuk Tunanetra

Senang sekali mengetahui begitu banyak teman-teman blogger yang sudah berhasil menuliskan sebuah buku. Kita sebagai pembaca serasa dimanjakan dengan begitu banyaknya pilihan bacaan. Mau pilih yang buku puisi, buku perjalanan, buku cerita anak-anak, fiksi atau apapun... semuanya ada.

Tapi pernahkah terpikirkan... bahwa saudara saudara kita yang tuna netra merasa kesulitan mencari buku bacaan???

Coba pergi ke toko buku, dari jutaan buku yang tersedia, tanyakan apakah ada buku dengan huruf braille???


Close-Up View of Braille
source



Seorang teman blogger yaitu Ibu Primaningrum, Ibu luar biasa dari anak yang sangat special Si Cantik Balqiz mengajak kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang tunanetra memiliki bacaan yang beragam. Caranya adalah dengan mengetik ulang buku apaaaaaaaaaaaaaa saja.....

Ambil satu buku, ketik ulang semuanya dari awal sampai akhir, dari sampul depan hingga sampul belakang. Ketik dalam Words, font Times New Romans ukuran 12.

Setelah selesai mengetik, kirimkan melalui email ke indah@mitranetra.or.id  beserta data diri kita.

mari bergabung menjadi RELAWAN untuk 1000 BUKU UNTUK TUNANETRA



Untuk penjelasan UU tentang Hak Cipta,  klik disini

Untuk daftar Penerbit dan Pengarang yang telah bergabung, klik disana.

Untuk informasi lebih jelas, klik disitu.