Monday, November 25, 2013

Topkapi Palace Museum



Jujur, aku bingung mau posting darimana soal Topkapi Palace. Aku tidak akan bercerita tentang apa itu Topkapi Palace karena istana ini sudah sangat terkenal. Aku juga tidak akan bercerita soal sejarah Topkapi Palace karena pembahasannya sudah ada dimana mana. Sebenarnya sudah mulai mengerucut topik yang ingin ditulis ya, tapi berhubung begitu banyak dokumentasi foto yang aku dapat selama jalan-jalan di Topkapi Palace ini, jadi bingung lagi...mau upload yang mana dulu, hahahhahaa....

Well, aku mulai dengan cerita bagaimana aku dibuat "melongo" oleh si Topkapi Palace ini ya. Mbak Sugiharti si Mama Kinan sempat mengobrol via wa denganku, menceritakan tentang buku 99 Cahaya di Langit Eropa membedah Topkapi Palace. Menurut sang Empunya buku itu, Topkapi Palace dibikin jauuuuh lebih sederhana dibanding istana-istana raja di eropa, karena Sang Sultan menyukai kesederhanaan. Mungkin Sang Sultan mengamalkan benar benar ya isi Surat At Takasur, hehehhe.

Begitu Mbak Sugiharti bercerita bagaimana Topkapi Palace dibuat secara sederhana, aku pingin bilang "Bullshit banget Mbak, segitu dibilang sederhana???"
Ampun deh, itu istana luar biasa nyaman dan indah lho!! Dimana letak sederhananya yaaa..... Kalau dibandingkan dengan istana di eropa mungkin iya, tapi kalo dibandingkan istana di tanah air, hahahahaa..... langsung dijitak Mbak Sugiharti nih aku, membuat perbandingan yang amat sangat salah!

Ok, di Topkapi Palace itu yaaaa... tersimpan harta benda yang tak ternilai harganya. Barang barang seperti perhiasan dan batu permata berukusan besar banyak disana. Mulai dari gelas emas, cermina emas, mahkota emas, kursi emas.... eh ini gak cuma emas ya, tapi dihiasi oleh begitu banyak batu permata warna warni. Belum lagi ada sepanci emas besar yang berisi penuh batu zamrud ukurannya lebih besar dari bola bekel. Nah lho, kebayang kan?? Sayangnya, benda benda itu dijaga rapi dan aman di balik kaca, dan disampingnya berdiri pak polisi yang memelototi tiap pengunjung yang bertampang kriminal sepertiku, hehhehee.
Foto jelas tentu dilarang. Mungkin takut bikin emasnya luntur kali yaaa... hehhehee

Naaah, ruangan ruangan yang banyaaaak dan luuuuasss tempat memamerkan aneka benda berharga tadi itu bukan sekedar ruangan ya, tapi itu ruangan istana, tentu saja baguuuuuuuus sekali. Sebagian besar ruangan berdindingkan keramik dengan motif khas istanbul kalo aku bilang, karena motifnya bebungaan bersalur dan dominan warna biru, persis dengan keramik yang menghiasi blue mosque (postingan blue mosque antri dulu yaa)

Langit langitnya bermacam macam. Ada yang berupa lukisan langit biru dengan awan putih yang indah, lalu ada beberapa lafadz quran yang menghiasi beberapa sisinya. Ada juga yang berupa lukisan emas berbunga-bunga. Masyaalloooh, aku tidak berhenti melongo melihatnya

Bagaimana dengan lantainya? Dengan pilarnya?
Semuanya terbuat dari marmer utuh. Kalo di indonesia, lantai marmer paling besar seukuran apa sih??? Kalo di Topkapi dan di Hagia Shopia, lantai marmernya seukuran lemari !!!! idih, gak melongo gimana coba???

Sekali lagi, sayangnya gak bisa bebas berfoto foto di dalam istana Topkapi. Jadi nyesel, kenapa sebelum kemari gak bawa kacamata berkamera kayak punya Ethan Hunt ya???

Oh ya, lokasi Topkapi Palace ini bersebelahan dengan Blue Mosque dan Hagia Shopia yang juga teramat sangat terkenal itu. Memungkinkan sekali untuk mengkhatamkan tiga tujuan wisata itu dalam satu hari dengan jalan kaki, asaaaaaaal...... sudah siap lahir batin dengan kondisi kakinya. Haahhahaa.... maklum lah, Topkapi Palace ini luasnya masyaAlloooohhh, taman di tengahnya itu lebaaar. Ruangan ruangannya juga banyaaaakkkk. Buat aku yang sudah cukup berumur, dan jarang olahraga, rasanya sesuatu banget. Hehehhee.... Tapi pemadangan indah bisa membuat kita lupa dengan kondisi kaki yang sudah lelah di luar batas.

Eh, hampir lupa bilang kalo Topkapi Palace punya balkon yang menghadap selat Bosphorus. Pemandangannya bener-benar indah. Balkonnya cukup luas terbuat full marmer putih, dengan air mancur kecil (dari marmer juga) di tengah tengahnya. Kebayang bagaimana Sultan kalo bangun tidur sarapan di balkon itu, wuiiih meskipun menu nya cuman nasi putih dan telor matasapi, pasti rasanya kayak di surga!

aku kebanyakan ngomong ya???
Hehehhee maafkaaaaan, silakan lihat sebagian kecil foto Topkapi Palace ya, diambil di luarnya saja, karena di dalam dilarang memotret. Semoga masih bisa menangkap kemegahan Topkapi Palace.

























Untuk postingan berikutnya, what would you like to see? Foto Blue Mosque atau Hagia Shopia?? 

Monday, November 18, 2013

House of Virgin Mary


House of Virgin Mary, atau Rumah Bunda Maria ternyata ada di Turki. Banyak yang belum tahu kan? Mari mari sini merapat, aku kan bercerita sedikit saja, hehehe....

Rumah Bunda Maria ini sebenarnya adalah rumah tinggal terakhir dari Bunda Maria dalam kristen, atau Maryam dalam Islam. Beliau menghabiskan 11 tahun terakhir dalam hidupnya tinggal di sebuah rumah sangat sederhana di puncak Bukit BulBul di Ephesus, Turki. Itu berarti Bunda Maria hijrah ke Epehesus setelah peristiwa penyalipan Yesus. Awalnya tidak banyak yang tahu soal kepindahan Bunda Maria ke lokasi itu. Hingga suatu ketika, lamaaaaa setelah itu, seorang biarawati di jerman yang tidak pernah keluar negeri mendapatkan semacam "penglihatan" tentang rumah kecil ini. Sebelum meninggal beliau bisa menggambarkan secara detail rumah ini, berikut pohon pohon zaitun di sekitarnya. Singkat cerita, penglihatan itu akhirnya terdengar oleh pohak Vatikan. Setelah diadakan penelitian dari segala aspek, akhirnya Vatikan membenarkan bahwa rumah sangat sederhana itu adalah autentik peninggalan Bunda Maria. 

Kini, rumah sangat sederhana yang seluruhnya terbuat dari batu itu telah dijual oleh pemerintah Turki kepada pihak Vatikan. Dan karena nilai sejarahnya yang sangat besar, kompleks lokasi Rumah Bunda Maria selalu dijaga ketat oleh polisi militer turki bersenjata lengkap, dibantu oleh polisi militer vatikan. Petugas dan para pastor juga langsung dari Vatikan, setiap bulan Vatikan mengirimkan petugasnya silih berganti.




Seperti yang sudah aku ceritakan tadi, rumah bunda maria ini berada di puncak bukit. Jalan menuju kesana tentu saja berkelok kelok dan cukup sempit. Tapi pemandangannya indah sekali. Hutan yang benar benar hijau, pohon pohon zaitun dimana mana. Aku tiba disana pagi hari, ketika cuaca sangat-sangat syahdu karena mendung gelap dan gerimis kecil kecil.

Di tempat parkir, sudah begitu banyak bus bus pariwisata. Turis dari segala penjuru dunia tampaknya sudah lebih dulu memadati Rumah Bunda Maria. Tour Guide ku berkali kali mewanti-wanti, ini adalah lokasi suci, selama di dalam rumah Bunda Maria, tidak diperkenankan mengambil foto. Yaaaahhh.... sedih deh, apa asyiknya gak bisa ambil foto. Tapi mau gak mau harus setuju dengan peraturan yang satu itu, namanya tempat ibadah, kalo turis terlalu sering jeprat jepret foto pastinya akan mengurangi kesakralan tempat itu kan.

Semakin mendekati rumah bunda maria, jalan terbagi menjadi dua. Jalan masuk dengan jalan keluar.
Jadi kita tidak akan melewati tempat yang sama lagi. So, manfaatkan waktu sebaik baiknya, karena padatnya turis. dan tidak mungkin mengantri lagi masuk ke posisi awal.

Lagipula, rumah Bunda Maria kan kecil sekali. Sementara itu turis yang berbaris rapi mengantri di depan pintu masuk juga berjubel. Maka pengunjung yang sudah berada di dalam rumah bunda maria itu sebaiknya tahu diri untuk tidak berlama lama memadati ruangan dalam.


Dari kejauhan, sudah tampak rumahnya. Sebuah rumah batu kecil sekali, sangat sangat sederhana. Mungkin lebih tepat jika disebut gubuk.

Lingkungannya sangat asri, pepohonan rindang. Musim gugur membuat daunnya menguning. Dan tentu saja, aku makin suka!! hihihiihihi....

Aku kegirangan bisa melihat rumahnya, tak sabar untuk bisa masuk ke dalam.


Begitu sampai di dalam, ada beberapa lampu kecil remang-remang yang menerani ruangan kecil itu. Dua orang polisi militer berjaga jaga, satu atau dua meter dari pintu depan. Di kanan dan kiri, ada sebuah kotak amal, tempat kita bisa memasukkan uang donasi, di atasnya disediakan lilin lilin kecil untuk kita ambil. 

tepat di depan, dibuatlah altar Bunda Maria. Fotonya bisa dilihat disini dan disana.
Ada patung Bunda Maria di tengah-tengahnya, meja dienuhi bunga-bunga dan beberapa benda kecil seperti tasbih dan rosario. Turis turis lain memberikan penghormatan yang mendalam di depan altar itu.





Lalu aku? Apa yang aku lakukan di depan altar ?

Tentu saja aku berdoa, menghadiahi Maryam dengan puluhan Al Fatikhah, berharap bisa mencontoh Maryam yang begitu mulia. Begitu istimewanya Maryam, hingga Al Quran mengabadikannya dalam satu surat khusus bernama Surat Maryam. Kenapa tidak ada surat Khadijah, atau surat Fatimah??  Padahal mereka juga perempuan-perempuan yang teramat mulia. Pastilah karena Maryam begitu istimewa. Aku pikir itu adalah sebuah penghormatan tertinggi oleh Islam kepada Maryam, kepada perempuan shalikhah yang selalu menjaga kesuciannya, yang tidak berzina, yang mampu menjaga hatinya, yang begitu sabar dan mampu berjuang sendirian.



Setelah keluar dari rumah bunda maria, kita akan bejumpa dengan kotak tempat pengunjung bisa menancapkan lilin lilin doa. Aku tadi memasukkan donasi koin dua lira, dan aku pun mengambil dua batang lilin. Aku ikut-ikutan menancapkan lilin, meskipun di Islam tidak ada ajaran yang berbau lilin. Seorang teman satu bis memandang tidak ganjil apa yang kulakukan, tapi thats fine. Yang tahu niatku hanya Allah, yang lain tak perlu tahu. Bukan begitu??



Setelah melewati lokasi lilin, kita akan menyusuri jalan kecil menuju ke bawah. Ternyata di situ ada sumber mata air, yang menurut Vatikan merupakan air suci. Tour Guide ku bilang, jika minum air itu maka badan akan sehat, jika membasuh muka maka kita akan awet muda dan lain sebagainya. Hehehee... dimana-mana, mata air yang dianggap sakral akan disertai dengan mitos mitos seperti itu. Meskipun tidak percaya dengan khasiat airnya, tapi aku tetap mengambil sebotol. Aku akan membawanya pulang, dan menghadiahkannya pada sahabatku. Mata air suci bunda maria, sebuah hadiah yang tak ternilai harganya kan???

Kemudian di sebelah mata air suci, ada dinding batu yang dipenuhi oleh gulung gulungan kertas kecil. Rupanya itu adalah kertas kertas berisikan doa doa. Mereka bilang, doa yang di selipkan disitu akan terwujud. Wow...pantas saja ada begitu banyak gulungan gulungan doa. Aku pun segera menuliskan dua doa, satu atas namaku, dan satu atas nama sahabatku yang seorang kristen. Tentu saja aku ikut-ikutan menggulung kertas itu lalu menyelipkannya di celah celah batu. Wallahualam... ini bukan tempat yang mustajabah, kita bisa berdoa dimana saja, termasuk berdoa di rumah Maryam kan??

Ada yang bilang juga, bahwa sebenarnya tradisi menggulung kertas doa itu berasal dari tradisi masyarakat turki kuno, yang mana dahulu mereka suka menuliskan doa lalu mengikatnya di ranting-ranting pohon. Keyakinan itu berkembang sedemikian rupa sehingga kini gulungan kertas doa itu diikat lalu diselipkan di celah celah batu dinding rumah bunda maria. 
Hal ini mengingatkanku pada tradisi serupa di Cina, di daerah pedalaman ketika dulu pernah berkunjung ke JiuZhaiGhou. Masyarakat disana menuliskan harapan harapan mereka pada selembar kain berwarna, seukuran sapu tangan, lalu disejajarkan demikian rapi, berbaris baris hingga mirip bendera warna warni yang banyaaaaak sekali. 






Setelah meninggalkan lokasi gulungan ketas doa, selanjutnya kita akan bertemu dengan sebidang tanah, dengan reruntuhan sumur di tengah tengahnya. Aku tidak menemukan keterangan apapun di sekitarnya, tapi tampaknya itu bekas tempat pembaptisan.






Secara keseluruhan, aku sangat sangat menikmati kunjungan ke House of Virgin Mary ini. Meskipun lokasinya jauuuuuh, di puncak bukit, tapi semuanya tampak indah. Suasananya yang sakral, Kisah kesucian Maryam yang sangat istimewa, cuaca yang mendung gerimis kecil kecil, juga dedaunan yang menguning. Subhanallaaahhh semuanya sangat sempurna.

Alhamdulillaaaah bisa mengunjungi rumah bunda maria..... Aku pikir ini situs yang teramat penting, bukan hanya untuk kristen, tetapi juga untuk islam. Memang dalam islam, kita tidak boleh mengeramatkan benda benda peninggalan, termasuk rumah peninggalan tokoh tertentu seperti ini, karena dikhawatirkan musyrik dan syirik. Tapi jika memang terbukti benar ini adalah rumah terakhir Maryam atau Bunda Maria, kita sebagai umat Islam maupun Kristen selayaknya harus tahu, dan bisa mengambil begitu banyak pelajaran dari keistimewaan Maryam itu sendiri.




Postingan ini dipersembahkan untuk Sahabatku, Marry Suwu. 
"Aku berhasil bawa airnya sampai dengan selamat di Indonesia!!!"

Monday, November 11, 2013

autumn



alhamdulillah hari ini masih menikmati musim gugur di Turki, sangat sangat menikmati  kuningnya dedaunan sepanjanh mata memandang. subhanalloooh.......

ada sedikit pengalaman yang pingin ak share. kemarin ketika tiba di bandara attaturk istanbul, dari  bandara kayseri, koperku yang besaaaaar, montok padat berisi kehilangan salah satu rodanya. sempat down, sempat pasrah harus menyeret nyeret koper raksasa tanpa roda. kebayang dong beratnyaaa....

tapi alhamdulillah, ketika aku hendak keluar dari terminal kedatangan, ada teman seperjalanan yang kopernya juga rusak. dia komplain ke petugas bandara, dan dengan proses yang seksama  dalam tempo yang sesingkat singkatnya, koper yang rusak itu diganti dengan yang baru oleh petugas bandara.

kaget dong.... melihat kasus seperti itu, aku pun latah ikut ikutan. aku mengajukan komplain kehilanhan roda. dan seperti kompglain yang mereka terima sebrlumnya, koperku pun digantu dengan yang baru oleh petugas bandara.  dont know what to say, mau bersyukur, loncat kegirangan.... hehehehhehe...alhamdulillaaaaah koper bututku diganti dengan koper yang gress kinyis kinyis, bener bener baru dan mengkilat. thanks to petugas bandara attaturk turki yang ramah, sigap, dan tidak terbelit belit. its all free.... gak ada bayar bayar apaaa gitu, hanya menunjukkan paspor, tanda tangan di berkas berkas...done!!

koper lama ditinggak disana sebagai barang bukti. its ok lah,,,koperku emang udah butut. hahahhahahaa....
alhamdulillaaaahhh

jadi membandingkan dengan pelayanan bandara bandara kita yaaa.... mana pernah ada layanan penggantian koper yang rusak? yang ada malah pencurian berkali kali, meskipin koper udah dikasi gembok besar seukuran gembok pagar!
sering baca komplai di surat pembaca koran, banyaknya layanan bandara yang mengecewakan seperti itu, bikin sedih yaaa

but by the way, sedikit melencen dari pembicaraan soal musim gugur maupun koper..... i just wanna say that i found "you" here in istanbul. yesss, you!!!!!!
cant stop staring at you. its not the realk you exactly, but how come he's just look like you. two different person with the same look. masyaallaaah... satu nikmat tuhan lagi, dipertemukan dengan "you" di belahan dunia yang lain. i really miss "you".... how are you by the way mr blue????

alhamdulillaaahhhhhh...... segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam.


(posting pake galaxy tab, mumpung dapet wifi yang ok, terburu buru jadi ngetiknya kacau)

Wednesday, November 6, 2013

Sunset in Istanbul




beautiful istanbul

first picture is taken with samsung galaxy tab 7
second picture is taken with sony nex-5n