
dari kiri: Bu Sofyan, Dinda Zhafira, Bu Baidlowi (ibunya Dinda)
Dinda Zhafira : Kedua dari kiri.
JAKARTA--MI: Putra putri Indonesia berhasil menduduki posisi kedua dalam ajang Asian Pacific Astronomy Olympiad (APAO) ke-5, yang berlangsung di Damyang, Korea Selatan, 7 - 13 Oktober 2009. Pada ajang tersebut, Indonesia berhasil meraih dua medali emas dan dua medali perunggu, dibawah Korea Selatan yang menyabet 3 emas, 5 perak dan 5 perunggu. ''Selanjutnya, diposisi ketiga diikuti Thailand yang meraih 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Sedangkan, tim Cina pada kali ini tidak meraih satu medali emas pun,'' ujar Representatif APAO untuk Indonesia Chatief Kunjaya saat menerima rombongan anggota tim APAO Indonesia yang tiba pukul 16.00 WIB, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (14/10).
Chatief mengungkapkan, meski prestasi Indonesia masih di bawah bayang-bayang Korea Selatan, namun sangat membanggakan. Pasalnya, medali emas yang diraih putra putri Indonesia kali ini merupakan emas yang pertama bagi Indonesia, sepanjang keikutsertaannya yang kelima kali.
''Apalagi, putra putri Indonesia meraih the best result untuk kategori junior (secondary school atau SMP),'' kata Chatief.
Raihan the best result itu, kata Chatief, disumbangkan oleh Dinda Zhafira, siswi SMP kelas 9 (kelas tiga) Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Putra Bontang, Kalimantan Timur, yang menyumbang satu medali emas. Sedangkan, satu medali emas lainnya, disumbangkan oleh Riana Pangestu, siswa kelas 11 (kelas dua) SMA Negeri 4 Berau, Kalimantan Timur, untuk kategori senior. Sementara itu, tambah Chatief, dua perunggu lainnya diraih oleh Romeo Muyapa (SMP YPPK St Antonius Nabire, Papua) untuk kategori yunior dan Mardhatilla Amalia (SMA 10 Fajar Harapan, Banda Aceh) untuk kategori senior. ''Ini menunjukkan, dari 8 siswa (4 siswa kategori yunior dan 4 siswa kategori senior), yang semuanya berasal dari daerah, menunjukkan prestasi yang luar biasa di kancah internasional,'' ujarnya.
Dinda Zhafira, peraih medali emas untuk kategori junior, mengatakan dirinya tak menyangka mendapat satu medali emas, karena selain tidak diunggulkan, juga persaingan sangat ketat terutama dari Cina dan Korsel yang mengirim dua tim.
''Yang paling sulit adalah observasi, karena belum biasa menggunakan teleskop yang digunakan dari Korsel. Namun, saya tetap optimistis dengan berdoa, karena persiapan materi sudah tak mungkin lagi di sana,'' kata Dinda. APAO ke-5 kali ini diikuti 11 tim dari 9 negara (62 peserta).
Kesembilan negara yang berpartisipasi yakni Korea Selatan, Thailand, Cina, Rusia, Singapura, Kazakhstan, Bangladesh, Kirgyztan, dan Indonesia. Sama halnya dengan International Astronomy Olympiad (IAO), APAO diselenggarakan tiap tahun sejak 2005, namun APAO dikhususkan bagi siswa siswi Asia Oceania. Untuk APAO ke-6 tahun 2010 pemerintah Kabupaten Tolikara (Papua) akan menjadi tuan rumah. (Dik/OL-03)
copas dari:
Media Indonesia
Lihat pula:
Media Indonesia ,
Tempo Interaktif ,
News
NOTE: Dinda Zhafira adalah adik sepupuku!!!! hehehehehe, gak apa-apa kan ikutan bangga?? bukankah seluruh bangsa Indonesia PATUT bangga atas prestasi adik-adik kita ini???