Sunday, March 14, 2010

Pur Punya Kisah



“Aku menemukannya Nur, dan aku merasa dialah jodohku”

“Waaah, alhamdulillah. Gimana ceritanya? Gimana??”


Kamu tetap saja seperti dulu. Penuh antuasias dan sangat perhatian padaku. Sejak mulai kita sama sama di kelas 2 SMA. Bulan Februari waktu itu, bagaimana aku bisa lupa. Ulang tahunku yang paling menjengkelkan, sekaligus paling menyenangkan. Dan itu semua gara gara kamu… dan berkat kamu.


Seminggu sebelum ulang tahunku, aku mulai kehilangan buku-bukuku. Setiap hari, selalu saja ada yang hilang. Dan anehnya, tak ada yang tau kemana raibnya buku-bukuku. Kamu dan teman teman yang lain malah berhasil meyakinkanku dengan segenap tipu muslihatmu yang licik itu bahwa aku memang tidak membawa buku itu ke sekolah. Aku sendiri jadi bingung.


Sampai akhirnya 15 Februari. Sepulang sekolah, kamu dan teman teman mengguyurku dengan air got yang baunya sungguh menyesakkan dadaku. Dan ketika aku masih beradaptasi dengan baunya, kamu dan teman teman yang lain memberiku kado sebesar kotak televisi 29inci. Awalnya aku sungguh gembira… apalagi kotaknya berat sekali. Tak mampu aku mengangkatnya sendirian. Ternyata… isinya adalah buku-bukuku yang kau curi selama ini. Juga batu bata!


“Maaf Pur, kalo batu bata itu ide anak-anak yang duduk di bangku belakang” katamu membela diri sendiri, dengan senyuman termanismu. Apa daya? Aku jadi tak tega menjitak kepalamu.


Tapi yang terbaik adalah… kamu kemudian menyerahkan selembar kertas besar, berisikan seluruh tanda tangan teman teman sekelas, beserta foto fotonya. Saat itu aku sungguh terharu…. (dan jengkel pula dalam waktu bersamaan)


Bagaimana aku tidak menikmati perhatianmu selama ini? Kamu duduk di bangku tepat di belakangku. Dan setiap pagi yang kuharapkan hanyalah melihat senyummu. Kamu suka sekali bercanda, dan itu membuatku terpingkal-pingkal. Ada kalanya kamu lucu, dan tak jarang malah jadi konyol. Bagiku kamu adalah keajaiban setiap hariku.


Di kelas 3, kita terpaksa berbeda kelas. Meskipun kelasnya masih bersebelahan, tapi aku sungguh kehilanganmu. Dan ketika aku tau, kamu sekelas dengan Rahma yang kecantikannya luar biasa, gadis paling diidamkan cowok-cowok di sekolah kita, aku pun mendadak menjadi penggemar Rahma nomor sekian. Ah, aku gak berani mengklaim sebagai nomor 1, karena itu hanyalah alibi.


“Nur, aku sudah lama naksir Rahma. Bantuin dong…” alasanku waktu itu. Dan sekali lagi, kamu meresponnya dengan sangat baik. Antusias seperti biasanya, segera saja mendukungku mendapatkan Rahma. Mengundangku datang ke kelasmu setiap jam istirahat, agar bisa kau dekatkan pada Rahma yang duduk di sebelahmu.


Betapa kamu bersemangat membantuku dalam hal ini. Dan dalam semua hal.

Dan aku… menikmati setiap perhatian yang kamu berikan.


Setamat SMA, kita malah berpisah. Aku di Brawijaya, dan kamu di Airlangga.

Waktu itu, pulsa tidak semurah sekarang. Hubungan kita mulai jarang. Tapi tetap saja kita punya kedekatan yang sangat special. Kamu selalu mengirimkan ucapan selamat ulang tahun setiap 15 februari, disertai bingkisan bingkisan kecil. Ah, andai kamu tau betapa aku meyanyangimu.


“Pur, kamu mau ke jogja? Malam ini??”

“Iya, kenapa?”

“Bareng dong Pur…. Aku mau pulang juga, tapi gak ada barengan nih. Kan searah… jemput aku ya?”

“Ok, tunggu ya… gak sampe 3 jam aku nyampe rumahmu!”


Entah apa yang merasukiku saat itu. Aku di malang, kamu di Surabaya. Dan kamu memintaku menjemputmu?? Apa gak salah?? Itu artinya aku harus memutar dulu untuk ke Surabaya, lalu ke Jogja. Tapi aku sama sekali tidak keberatan. Senyummulah yang lebih penting.


Susah payah, aku menemukan rumahmu. Memang tidak sesuai janjiku, aku tiba disana lebih dari 3 jam. Tapi itu gara gara aku tersesat. Aku tidak menguasai Kota besar ini. Kalo Malang sih aku hafal di luar kepala. Tapi kamu menungguku dengan senyuman termanismu. Malam itu… hujan rintik rintik… kita berdua menuju Terminal Bis Bungurasih.


Ketika calo cal obis mulai mengepung kita, kamu beringsut ke belakangku. Mendekat dan mencari tanganku. Hahahaha…. Rupanya kamu ketakutan. Tentu saja aku sangat gembira bisa menggandeng tanganmu. Setelah sekian lama… baru kali itu aku bisa menggandengmu. Bak seorang pahlawan aku melindungimu dari serbuan calo calo itu. Dan dengan sekejap, aku melangkah penuh percaya diri. Sayang kamu tak pernah tau, bagaimana aku ingin berteriak kencang saat itu. “Hai manusia manusia seluruh dunia!!! Aku menggandeng cewek tercantik sedunia!!!”

Kampungmu, hanya satu setengah jam dari Surabaya, itu artinya, aku harus memanfaatkan waktu sependek itu sebaik baiknya. Kamu duduk di sebelah jendela, di sebelahku. Kamu mulai bercerita ini itu… dan aku tak pernah bosan bosannya mendengarkan. Kamu selalu saja berhasil membuatku tertawa.


“Nur… kamu gak punya cowok?” aku berhasil menanyakan itu.

“hhm… aku males ngomong itu”

“Ayolah Nur… kok kamu gak mau cerita sih? Aku kan temanmu”

“Bukan Pur… kamu sahabatku!!! Sahabatku tersayang!”


Ah, kamu membuatku sungguh bahagia.

Tapi kemudian tidak lagi.

Karena kamu mulai bercerita tentang seorang cowok nun jauh disana. Yang mengaku sangat menyayangimu, dan tergila gila padamu. Tapi tidak pernah sanggup mengucapkan ‘I Love You’ yang kamu tunggu-tunggu.

Pengecut sekali dia!


Kamu ingat Nur? Matamu berbinar saat menceritakan cowok pengecut itu. Tak kusangka…

Kamu terlihat begitu bahagia saat bercerita. Kamu sungguh berbeda, dan aku… Cuma berharap. I wish I was Him. Yang bisa membuatmu sungguh bersemangat melebihi biasanya.


Dan, jatah waktuku sudah habis.

Di kampungmu, aku ikut turun bis.


“Lho Pur… kamu gak usah turun. Kan Jogja masih jauh?”


Aku Cuma tersenyum. Ingin berkata tapi tak bisa. Bahwa aku ingin menemanimu sampai kapanpun. Bahwa aku ingin melihatmu pergi… bahwa aku ingin selalu di dekatmu. Semuanya menumpuk dalam hati. Aku tak bisa mengeluarkannya.


Tapi aku lega…

Aku bagimu adalah sahabat yang tersayang.

Terima kasih Nur…


Kini, 9 tahun setelahnya… Aku sedang menelponmu. Menceritakan calon istriku. Dan aku mendengarmu bersorak sorai di sana menyambut kabar gembira.


“Trus kapan… rencana akad nikahnya?”

“Belom tahu Nur… sepertinya dia belom yakin menjadikanku suaminya. Padahal aku sudan mati matian meyakinkannya”

“Sabar lah Pur, sebentar lagi pasti dia yakin”

“InsyaAllah… amiiiiiiiiin…”

“Kalo sudah yakin, awas ya kalo aku gak diundang, hihihihi…”

“Pasti Nur. Tenang saja…aku bisa pastikan, Kamu adalah orang pertama yang akan aku kasih tau”

“Waaaaaah terima kasih Pur tersayang….romantis sekali. Aku terharuu…”


Yah, aku juga terharu mendengarmu memanggilku Pur tersayang. Dada ini masih bergetar. Tapi… aku cuma sahabatmu tersayang.



--photo by: Catomatic92
-- Terima kasih kepada yang sudah menjadi inspirasi dari tulisan mengada-ada ini.

74 comments:

  1. Semoga cowok yang dimaksudkan Nur, cowok yang jauh di sana, yang dianggap pengecut karena gak berani bilang "I Love You" kepada Nur, yang membuat Pur berpikir, I wish I was him" adalah si Pur itu sendiri hehehe

    (Maksa Mode On)

    Artinya keduanya, Nur dan Pur saling memendam rasa, dan gak berani saling berterus terang.

    Bagus nih ceritanya.

    ReplyDelete
  2. Nice story....
    Indahnya persahabatan, sebaiknya jangan dihancurkan ya.

    ReplyDelete
  3. @ ANONYMOUS alias Pak Farid : Sayangnya pria pengecut itu bukan Pur. jadi Maaf, tebakannya salah. heeheheh

    @ Merry Go round: yup, thats so sweet. semoga mereka langgeng bersahabat sampai selamanya

    ReplyDelete
  4. persahabatan..
    ya begitulah, terkadang itu lebih baik.
    *soalnya pernah ngalamin jug* :D

    ReplyDelete
  5. Cerita yg indah
    sama dengan indahnya persahabatan

    ReplyDelete
  6. itu ceritanya ndak ngarang mbak??
    padahal aku udah ikut deg2an saking menghayati mbacanya, hehe

    ReplyDelete
  7. Wah bagus certanya mba Elsa.....
    aku suka bgdz.. apalgi namanya nur.. sama namaku....

    ReplyDelete
  8. sungguh....ceritanya sangat menyentuh sekali...aq sampai gak tau harus komen apa.......
    tetep semangat yah.........

    ReplyDelete
  9. masa' sih ini ngarang?
    Padahal kupikir:
    1. Tokoh cewek adalah mba Elsa
    2. Pada akhirnya si cowok dan cewek menikah
    3. Yang artinya si cowok adalah suami mbak Elsa
    4. Dan menceritakan semua perasaan yg dipendam dr masa lalu ke mba Elsa :D

    ah khayalanku....

    ReplyDelete
  10. Cerpen yang manis, sempat terbawa keceritanya! Bagus!

    ReplyDelete
  11. Seandainya peran itu aku, dia pasti jadi milikku!

    ReplyDelete
  12. dinamika kisah persahabatan yang selalu ada keindahan di dalamnya

    ReplyDelete
  13. wooooowww!!
    suka dengan kisah pur dan nur nya... makasih mbak... :-)

    ReplyDelete
  14. moga pur dan nur selalu bahagia sepanjang masa....

    ReplyDelete
  15. Nur...ceritamu sungguh membuatku terharu...

    ReplyDelete
  16. terhanyut ceritanya..

    persahabatan yang manis mba'..
    gud luck bwt Nur..hehe

    ReplyDelete
  17. sayang ya kalo ada perasaan tapi harus dipendem

    ceritanya manis mbak

    ReplyDelete
  18. kalau ini imajinasi sungguh pandai kamu bikin ceritanya, tapi kalau ini kisah nyata sungguh pahit rasanya bagi mas Pur, bagiku dia gak pengecut hanya kurang berani hahaha :)

    ReplyDelete
  19. hehehe salut mbak sama si Pur.. kalo aku kayaknya g bs setahan itu, kalo da sering bareng gt kayaknya bakal cinta juga sama Nur hehehe.. la ini kok bs si Pur g kecantol ya.. salut kalo memang dia g mau merusak persahabatannya dengan Nur. hehehehhe tapi mbak Elsa.. cerpennya bagus mbak... aku juga pengenla bikin cerpen :) sukur2 dibukukan...

    ReplyDelete
  20. uh, kenapa sih ga hepi ending
    andai aku Pur dan Nur itu Gita Gutawa
    oh,,

    ReplyDelete
  21. Cerita yang bagus... Saya jadi kepingin jadi salah satu dari tokoh tersebut.:)

    ReplyDelete
  22. jadiin sinetron, dong!!!

    ReplyDelete
  23. Saya yang semula ngantuk jadi menunda tidur saat membaca cerita ini, cerita yang bagus, Mbak Elsa. Semoga persahabatan Nur dan Pur langgeng

    ReplyDelete
  24. Mbak Elsa, gimana si Nur? Jadi menikah?

    ReplyDelete
  25. Aku datang membawa lagu ciptaan ku...semoga kawan senang..mohon komentar nya ya..

    ReplyDelete
  26. Ko dikatain pengecut sih.. ^^
    Emg yg gak pengecut yg gmn?

    ReplyDelete
  27. Yah,ending-nya cuma sobatan doank yah kak????

    baguzz low crita na...((:

    ReplyDelete
  28. Wah...kenapa ngga diuangkapkan saja, bukankah itu menyiksa diri namanya...

    ReplyDelete
  29. seandaynya mereka mau jujur dengan apa yang mereka rasa mungkin gak bakal seperti ini heueheu...
    aduuuh mbak itu ceritanya bikin geregetan heueheu...

    ReplyDelete
  30. Persahabatan terlalu indah untuk dihancurkan begitu saja...

    btw..ini beneran cerita apa pengalaman pribadi mbak.. *emot curiga*

    #dijitak mbak elsa..

    heheeeee.. :P

    ReplyDelete
  31. Baguus mbak ceritanyaa..
    Pengalaman pribadi ya mbak??
    Hihiii...

    ReplyDelete
  32. Semoga cowok nun jauh di sana, yang mengaku menyayangi dan tergila-gila kepada Nur, tapi tidak sanggup mengucapkan kalimat yang sangat dinantikan oleh Nur, segera akan mengucapkan "I Love You", kepada Nur, sehingga Nur tidak lagi seperti "Menunggu Godot" hehehe

    Dan semoga, calon istri Pur juga bisa yakin untuk menjadikan Pur sebagai suaminya.

    Happy Ending :)

    ReplyDelete
  33. kayaknya nur-nya mbak elsa yaa hehe asal nebak huhuhuhu

    ReplyDelete
  34. aku juga request undangannya yaa...

    ReplyDelete
  35. ini cerita kasih tak sampai karena persahabatan ya?
    enak
    ngalir bagai air

    ReplyDelete
  36. ceritanya bagus nihh andai saja aku produser film pasti tak bikin jadi sinetron nihhh hikkss.....

    ReplyDelete
  37. wah, kenapa pur tdk mau mengungkapkan perasannya ya mbak? krn takut persahabatan mereka putus ya?

    ReplyDelete
  38. indahnya persahabatan... bagus bgt mba ceritanyaaa

    ReplyDelete
  39. Espero que consigas traduzir a minha mensagem: (My contry - Portugal)

    Gostei do que li no teu blog. Para mim a luta pela igualdade e pela liberdade é algo que sempre me acompanhou e acompanhará.
    Tornei-me seguidora, porque quero tornar a cá vir ler noticías sobre ti e sobre os teus costumes.

    :D

    ReplyDelete
  40. cerita pur dan nur...
    brawijaya dan airlangga...
    yogya dan jombang...
    cerita yang indah...


    kisah mbk elisa sama suaminya mbk?

    ReplyDelete
  41. Item penting yg membuat langgeng berumah tangga, manakala kita memperlakukan pasangan kita sebagai seorang sahabat (Mario Teguh)

    Cinta tak terdefinisikan melainkan oleh cinta itu sendiri.

    ReplyDelete
  42. Ceritanya bagus sekali, suka aku membacanya, mbak.

    ReplyDelete
  43. Kayaknya cerita di atas bukan bohongan deh. Benar ngga, Mbak? Kisah masa lalukah? Hehe...

    Sok tahu deh!
    Salam semangat! Sungguh, cerita yang membuat saya ingin membacanya berkali-kali...

    ReplyDelete
  44. gak kebayang disiram air got hahah

    ReplyDelete
  45. baguss yyy cerita nyahhh...
    kyaa nama temen" Ethaa hehhehh
    Pur en Nurr..

    ReplyDelete
  46. assalamualaikum...
    aduuhh..meski panjang kisah ini menarik. semoga saja pur..
    salam

    ReplyDelete
  47. Ceritanya sangaaaaattttttt full memories...plus lagunya, yang baca jadi turut hanyut jg dalam cerita tesbt....cerita bagus Elsa

    ReplyDelete
  48. pemilihan istilah mengada-ada itu beda-beda tipis dengan sebuah inspirasi yang datang dan tergali dari sesuatu yang ada dan memang terjadi...

    terlalu detail untuk sebuah alur cerita yang memakai istilah “mengada-ada”...

    tetapi biarlah mengalir sesuai makna yang di inginkan si penulis, apalah arti sebuah istilah...

    tetaplah menulis...

    ReplyDelete
  49. bagus kisahnya mba,...kisah nyatakah ?

    hemm,..apapun mba elsa mengemasnay dgn apik ^^

    ReplyDelete
  50. why nothing in english. :(

    ReplyDelete
  51. Bagus sekali tulisannya. tapi sayang, ga ada di kasih tanda saat pergantian sudut pandang pelaku, jadi rada bingung. sempat mengira antara nur dan pur itu salah tulis. ternyata.. mantabsss..

    salam kenal ya... :D

    krikk!!

    ReplyDelete
  52. salam kak elsa,
    nice love story,,,,

    seep deh ,cerita yg bagus..

    ReplyDelete
  53. ceritanya bagus sekali deh kak, coba aja masukin majalah :)

    ReplyDelete
  54. Ah Pur dan Nur.. tapi seringkali memang takut merusak persahabatan kalau menyatakan suka/cinta ya? Padahal, katanya sih.. hubungan paling ideal kalau sebagai sahabat sekaligus kekasih.

    ReplyDelete
  55. wew wew ada telenovela seru disini..heheh salam kenal..

    ReplyDelete
  56. Cerpen yang menarik mbak...

    Eh, ini nulisnya di word ya, trus dipaste ke blog? Kliatan mbak ada kode-kodenya kalo belum di readmore, hehehe...

    ReplyDelete
  57. ceritanya mengambang..maksudnya bukan alurnya, tetapi rasa yang dibawa oleh tokoh-tokoh di situ.
    hal yang tidak diinginkan..yah tapi mau bagaimana lagi, aku pun seperti berjalan dalam lorong dengan dinding kanan kiri yang tertempel kisah seperti itu...
    ..tapi segala sesuatu pasti indah dan bahagia, kebenaran, datang, pada waktunya.

    ReplyDelete
  58. wah dari tadi jalan2 blog lagi banyak banget cerita2 cinta apa lagi zamannya yaah? hihi..
    persahabataaan..... lebih penting daripada pacar ehehe

    ReplyDelete
  59. Nafsu mengatakan wanita cantik atas dasar rupanya, akal mengatakan wanita
    Cantik atas dasar ilmu dan kepandaiannya, dan hati mengatakan wanita cantik atas dasar akhlaknya.

    Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.

    ReplyDelete
  60. wow... ceritanya begitu mengalir dan sempat menghanyutkanku ke dalam masa lalu ketika pertama kalinya saya jatuh cinta, heheee...

    ReplyDelete
  61. sahabat selalu ada walau tak bs saling berjabat :)

    ReplyDelete
  62. duh...

    endingnya gimana????
    penasaran euy...

    ReplyDelete
  63. cerita yang bagus sekali, sungguh mengalir bagaikan air... jadi mengingatkanku pada kuch kuch hota hai. Sesuatu telah terjadi...

    ReplyDelete
  64. bocahangkot.blogspotApril 1, 2010 at 2:03 PM

    persahabatan nomor satu

    ReplyDelete
  65. Hai!

    Aku tau... aku tau..
    :-$
    ;-)

    ReplyDelete
  66. mhmm...
    kayaknya aku tahu siapa yg Nur...siap yg Pur... :)
    but...yg pasti Nur & Pur adalah sahabat2ku semua...
    dan akan terus begitu...Amin

    ReplyDelete

jangan lupa baca Basmalah sebelum komen...
"Bismillahirrahmanirrahiiiiiiim......"

and please, ANONYMOUS is not allowed.