Gerbang masuk Trans Studio Bandung, foto diambil saat magrib. |
Sebelum berangkat ke Trans Studio Bandung, aku menyempatkan bertanya ke Mbah Google. Dari situ aku membaca 2 tulisan menarik soal tips menikmati Trans Studio Bandung sebagai pengantar. Silakan baca Disini dan Disana.
Berbekal informasi dan saran dari dua tulisan tadi, aku dan Nona sudah berada di loket pembelian Mega Cash pada pukul 9 pagi. Melihat banyaknya pengunjung yang mengantre, sempat terpikir olehku untuk membeli tiket VIP, tapi alhamdulillah hal itu urung dilaksanakan. Kami sengaja memilih hari senin untuk ke Trans Studio Bandung, dengan harapan jumlah pengunjung yang jauh dibawah jumlah saat weekend.
Datang tepat jam 9 pagi, ternyata membawa keuntungan sendiri. Kami leluasa melihat lihat, dan berfoto di beberapa spot cantik dengan suasana yang sepi. Kami juga sempat mencoba beberapa wahana sebagai peserta nomor satu, karena datang paling awal. Tapi tak lama kemudian... sekitar jam 10 hingga jam 11, pengunjung lain yang merupakan grup-grup besar mulai berdatangan. Trans Studio serta merta menjadi sangat crowded. Aku jadi mikir, gimana kalo weekend ya? atau ketika musim liburan anak anak sekolah???
Wahana ini namanya Vertigo, aku gak bakalan mau naik itu.... hehehhe... |
Aku belum pernah menikmati Trans Studio Makasar, jadi belum bisa membandingkannya dengan Trans Studio Bandung. Namun jika boleh membandingkan, aku akan membandingkannya dengan Universal Studio Singapore dan Dunia Fantasi Ancol. Trans Studio Bandung jelas kalah besar dan kalah luas. Mengangkat tema Indoor Park terbesar sedunia, hhhm... rasanya kok sempit ya? muter-muter lima kali juga belom capek tuh. Tapi keunggulannya, kita tidak perlu mandi keringat jika seharian bermain di sana.
Dari segi wahana permainan... hhm, menurutku Trans Studio sedikit mengecewakan. Tidak ada wahana yang baru. Dufan jelas lebih banyak pilihan. Tapi Yamaha Racing Coaster nya sip banget deh. Patut dan harus dicoba!!!
Kemudian dari segi tema, aku sedikit bingung dengan Trans Studio Bandung nih.... disana ada tiga tema, yaitu Studio Central, Lost City dan Magic Corner. Di Studio Central, kita akan dibawa ke kawasan holywood. Bangunan-bangunan berarsitektur khas film-film amerika, dengan tokoh tokoh macam Elvis dan Marilyn Monroe. Lalu di Lost City kita akan dibawa ke suasana hutan rimba, perpaduan antara Jurassic Park, Pirates of Carribean atau Indiana Jones. Sedangkan di Magic Corner, seolah oleh kita masuk ke Diagon Alley-nya Harry Potter.
Nona berfoto dengan Kakek Penyihir dan Peri?? (tinkerbell wanna be??) |
Nah, yang membuatku bingung adalah.... kok gak nyambung gitu loh... antara TransTv dan semua hal-hal yang berkaitan dengan film-film box office Holywood. Di Magic Corner, ada wahana rumah hantu yang dinamakan Dunia Lain. Tentu saja mengingatkan kita pada salah satu program transTv yang mengandalkan segmen Uji Nyali nya. Tapi di sebelahnya ada bangunan toko Magic Wand, yang menjual tongkat sihir. Lalu ada toko yang menjual broomstick. dan di tengah tengahnya ada sebuah kolam, seperti yang tampak pada foto di bawah ini. Kelihatan banget patung di sebelah sana adalah Harry Potter, tapi yang menjadi lawannya bukanlah Voldermort, melainnya lebih mirip Si Sirik (tokoh antagonis dalam kisah Dongen Oki dan Nirmala di majalah Bobo jaman dahulu kala). Dan untuk lebih menarik pengunjung... di area itu bersliweran beberapa orang dengan kostum menakutkan. Ada yang berkostum tengkorak, ada yang berkostum zombie. Nah lho.. makin gak nyambung kan???
Masalah nyambung-gak nyambungnya tema dengan isinya ini membuatku membandingkannya dengan Universal Studio Singapore yang OK banget jika dilihat dari kacamata tema yang dipakai. Sepertinya Universal Studio tuh lebih pantas memakai tema-tema holywood karena memang aslinya dari sana. Lha Trans Studio Bandung?? Kenapa tidak mengangkat tema lokal yang lebih indonesia aja. Mungkin satu satunya yang bertema indonesia banget hanyalah di Petualangan Si Bolang. Disini kita akan naik kereta kecil, berkeliling melihat aneka boneka yang ditata berdasarkan daerah-daerah di Indonesia. Tetap terasa kurang sip karena persis banget lah dengan Istana Boneka di Dufan. Malah mungkin lebih seru Istana Boneka di Dufan karena kita akan berkeliling di sungai buatan menggunakan kapal kecil.
Harry Potter, riding his broomstick |
Trans Studio Bandung juga menawarkan beberapa pertunjukan, sayangnya ketika kami kesana, salah satu pertunjukan di gedung broadwaynya yaitu Kabayan Goes To Holywood sedang libur. Jadilah kami hanya mendapatkan dua pertunjukan saja, yaitu Legenda Putra Mahkota dan Special Effects.
Menonton pertujukan Legenda Putra Mahkota seharusnya menjadi moment yang mencekam, mengharu biru maupun melongo karena kagum. Tapi... nggak juga tuh, hehehhee. Aku dan Nona lebih sering tertawa geli melihat para pemeran satwa, karena sering kali mereka bercanda sendiri sesama teman satwanya. Jadinya kurang serius gitu....
Tapi secara garis besar, pertunjukanya lumayan laaah.... Aku suka melihat para pemain nya yang geulis geulis dan kasep kasep tuh. heheheehee
Sementara pertunjukan Special Effects nya... Keren lah. Disini kita disuguhi atraksi beberapa pria yang memamerkan keahliannya freestyle, bermain dengan motor. Mulai dari ngebut, muter muter dengan motor, naik motor sambil berdiri, jungkir balik, lompat, dan lain sebagainya. Kurang cocok bagi anak anak kecil, karena suaranya yang memekakkan telinga, dan slogan "don't try this at home, at school, at mosque, and at everywhere deh pokoknya" sangat sangat berlaku. Banyak video di youtube tentang pertunjukan special effects action ini. Salah satunya bisa dilihat di sini.
Pertunjukan lain... hhm, semacam flashmob gitu, tapi cuman 2 orang pesertanya. Bisa disebut flashmob gak ya? hihihihihihiii...
Ketika kami sedang makan di salah satu resto, di sebelah kami duduk sepasang muda-mudi yang memadu kasih. (ciiieeeee bahasanya jadul banget yah) Nona sudah curiga, there's something wrong with that couple. Aku sih bodo amat mikirin tuh couple, lapar soalnya. Ternyata benar, gak lama kemudian mereka bertengkar. Si cewek lari ke jalan, sementara si cowoknya mengejar. Si cewek teriak teriak dan menampar si cowok.... lalu tiba tiba terdengar musik, dan pasangan yang bertengkar itu menari-nari di tengah-tengah pengunjung. Bisa bayangin kan???
Soal makanan... hhhm, siap siap mengeluakan uang banyak untuk yang satu ini ya. Karena begitu masuk ke Trans Studio Bandung, tas kita digeledah dengan sopan untuk mencari secuil makanan dan minuman. Tidak boleh ada makanan dan minuman dari luar yang masuk. Alias pengunjung dipaksa membeli makanan dan minuman di resto-resto yang ada di dalam Trans Studio Bandung, tentu saja dengan harga yang berlipat ganda. Hal yang lumrah dijumpai di lokasi lokasi wisata yaaa...
Nah, yang penting untuk diketahui lagi, beli makanannya tidak menggunakan uang cash, melainkan memakai kartu ajaib yang disebut Mega Cash. Kartu ini bisa diisi ulang, dan bisa diuangkan juga saldo sisanya. Jadi saranku, begitu masuk Trans Studio Bandung, kita akan dikasi satu Mega Cash. Saat itu juga Isi kartu itu dengan saldo yang mencukupi. Karena begitu kita antri membeli makanan.... jangan sampai saldo kita tidak mencukupi. Sehingga kita harus mengisi ulang dulu... dan balik lagi ke antrian paling belakang. Gak enak banget kan???
Sekarang tibalah saatnya untuk menulis satu hal yang positif, yang membuatku ikut bangga dengan adanya Trans Studio di Bandung. Meskipun aku bukan warga Bandung, bukan pula bagian dari Trans Corp... let me say this...
Ketika sedang duduk-duduk sambil mencari ide mau ngapain lagi di Trans Studio Bandung, aku bersebelahan dengan seorang ibu-ibu berkerudung khas wanita melayu. Aku menyapanya dan bertanya darimana asalnya. Beliau dari Malaysia, dan datang ke Bandung dengan keluarga besarnya. Tanpa kutanya, Beliau menambahkan betapa senangnya berwisata di Bandung. Menurutnya Trans Studio sangat menyenangkan dan bagus. Anak-anaknya sangat menikmati semua wahana disitu. Beliau juga bercerita betapa kalapnya belanja telekung bordir (mukena) di Pasar Baru yang dinilainya sangat sangat murah. Dan mengaku takjup dengan Tangkuban Perahu. Aaah.... somehow aku ikut bangga.
Sejak AirAsia membuka rute KL-Bandung, tentu saja makin banyak turis malaysia yang berbondong bondong datang ke Bandung. Aku menemukan mereka dengan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit lho di Trans Studio Bandung.
Sementara di luar sana, maksudnya di luar Trans Studio Bandung, aku menjumpai banyaak sekali turis dari Malaysia, Singapore dan Thailand jalan jalan di Cihampelas. Bahkan di hotel, ketika sarapan pagi, sebagian besar meja di resto hotel dipenuhi oleh turis malaysia.
Hhmmm...... semoga ini awal yang bagus untuk kedepannya akan semakin banyak turis asing yang berlibur di Bandung. Kalo perlu Garuda Indonesia membuka rute penerbangan Kiev-Bandung, atau Greenwich-Bandung yaa... hehehhee
ini sebenarnya mau foto yang mana ya? kok orangnya gak kelihatan???? |
Oh ya... satu tips lagi, Karena Trans Studio Bandung adalah taman bermain dalam gedung, maka kita akan menemui banyak lampu-lampu gemerlap menghiasi setiap sudutnya. Jangan lupa... siapkan kamera lebih awal yaa... settingannya harus pas. Untuk kamera pocket pakai mode Night atau FireWork (itu kalo aku sih....).
Done... itu tadi sedikit laporan soal Trans Studio Bandung. Mohon maaf belum bisa mengunjungi teman-teman blogger di Bandung, karena aku hanya stay di Bandung 2 hari saja. Next time, pingin ke Bandung lagi... tapi tujuannya Lembang! aaamiiiiin aaamiiiin... doain yaaa....
antrian yang panjaaaaaaaang dan laaaaaaaaamaaaaaaaaaaaaa |
nah, kalau nanti kesampaian ke Lembang, hukumnya wajib ketemuan ... hehehe.
ReplyDeleteNyewa penginapan di daerahku aja ... hihihii ...
ya emang seru sih bandung skrg rame, tapi aku kangen suasana bandung pas jaman kau kuliah dulu :(
ReplyDeletejamn aku kuliah maksudnya *typo* wkwkwk
ReplyDeleteuntungnya pas kesana bukan liburan sekolah ya mbak
ReplyDeletelengkap dech infonya
ReplyDeletethanks ya mbak :)
sebagai orang bandung aselih, aku sendiri belom pernah ke sana Els... ga tertarik aja gitu. Apa emang karena belom pengen juga ke sana tapi makasih reportasenya, sukses bikin aku makin ga mau ke sana, wkwwkkwk :)
ReplyDeleteInfonya bermanfaat bgt Mba Elsa, makasih yah :)
ReplyDeletemau ralat dikit.. Tangkuban Parahu di Subang, Tante :D
ReplyDeletekalo ke Lembang ketemuan yuk.. dari Subang deket tuh.. :)
mbak mampiir ke tasaik ngak mbak ???????????????????????
ReplyDeletekira2 klo ke sana pas hari biasa, apa akan sengantri itu juga ya mba elsa?
ReplyDeletepengen sih ke sana, cuma itu tadi harga tiketnya blom bersahabat ama kantong ihihiihih
wah mbak elsa main2 ke trans studio, belum pernah coba, semuga bisa main2 kesana aah :D
ReplyDeleteWah asyiknya mbak elsa nyampe ke trans studio juga...
ReplyDelete*belum pernah ke bandung :(
kalau aku setuju dengan kata si ibu malaysia, trans studio memang menyenangkan :) mungkin aku gak mikirin temanya kali, ya, cuma buat seneng seru2an aja main wahananya, hehehe. nilai plusnya juga betul kata mbak elsa, indoor jd adem. dan kalau ke sana pas hari jumat ada jumatan berjamaahnya juga, lho :)
ReplyDeleteaku ke sana pas weekend, mungkin lg beruntung jd gak terlalu crowded. dalam waktu dekat aku berencana ke sana lagi saking serunya :)
btw, sudah di bandung kok gak mampir2 ke tempatku. deket trans studio laho rumahku :)
Jujur sampai saat ini sy belum tertarik utk ke Trans Studio, beberapa kali ke Mks gak pernah kesana, males aja. Mungkin nanti kalo bawa anak jadi tertarik kesana, hehe...
ReplyDeleteternyata sesuatu yg gak nyambung ttp punya nilai jual ya :) bahkan org malay aja rame2 kesana, atau krn murah ya hehehe
ReplyDeleteasik bener bisa main di sana. saya ikut dong :)
ReplyDeletehehehe harry potter lawan si sirik... kreatif tuh!!! :)
ReplyDeletebagus juga ya ada penerbangan dari KL ke bandung, jadi biar wisata bandung semakin terkenal ya...
kata adekku juga biasa aja gitu, wah gg jadi tertariknya deh :P
ReplyDeletefoto2nya baguss2 loh, as usual :D
jadi lebih tau tentang trans studio, modal buat liburan kesana, semoga :-)
ReplyDeleteKenapa aku selalu kurang tertarik ke tempat2 wisata macam gini. Mending ke kebun2 teh, atau tempat main anak2 kecil. Yg kaya begini aku aku ga suka soalnya ga begitu suka naik wahana2 yg memacu adrenalin :D
ReplyDeleteTertunduk malu... belum pernah ke Trans Makassar dan Bandung, blom pernah Universal :D
ReplyDeleteUdik yah
Seruu banget ya..trus elsa main di wahana apa saja??..
ReplyDeletebelum pernah ke Trans Studio (._.)
ReplyDeletebtw itu wahana yang namanya vertigo pasti bikin vertigo ya :)) habis naik itu pada pusing semuanya :))
duh jadi mupeng
ReplyDeletepas itu liat Trans Studio di Ceriwis
wewww
wahananya keknya asik" ya untuk taman bermain indoor
kalo outodor mah kalah sama Dufan soalnya
duuuuuhhh,...asiikk yaaa kayaknyaa... :)
ReplyDeleteah mbak elsa semakin membuat aku menggebu gebu ingin ke Bandung....
ReplyDeletekeren banget trans studio ini
ReplyDeletekeren Mbak, makasih liputannya.........
ReplyDeletesy malah blm pernah kesana padahal sering ke BSM *deket rumah.. Hehe..
ReplyDeletesaya pernah ke trans studio makassar. kalo diliat dari foto2 sih sama aja ya. cuma utk tema emang sedikit campur aduk sih disini. saya masih mau mengeluarkan uang utk ke dufan drpd trans studio karena semua wahananya juga menurut saya nanggung. nanggung tingginya, nanggung gedenya, dll. lebih cocok utk ngajak anak2 bermain disini.
ReplyDeletebandung sekarang udah rame bgt. lebih seru jaman saya baru lulus SMA. Masih dingin... belum begitu macet. sekarang jalan masi tetep sempit sedangkan kendaraan sangaaat padat.
waaa..
ReplyDeletengiri saya,
pengen banget ke trans studio itu..
hehe
Wah terlalu bentar tuh di Bandungnya.
ReplyDeleteNtar klo ke Lembang, lebih asyik, diudaranya pun lebih sejuk, tapi siap2 aja dgn macetnya pada saat wiken.
Di sana bisa berkunjung ke Kampung daun, Kampung Gajah, Kampung Baso, Rumah Sosis, Tahu Lembang dan area petik sendiri strawberry.
Semoga bisa kesampean ya liburan ke Lembangnya
wah di area magic ada harry potternya,,,pengen ke sana jadinya...
ReplyDeleteasyikk nih tante elsa jalan2 terus... kapan ya bs kesana, si ayah sih udh kepengen, tp bentrok sm kerjaan trus, aku jg skrg kuliah, jd waktunya terbatas deh, hiksss
ReplyDeleteweeeeeeh aku malah ga sempet masuk.
ReplyDeletekemaren cuma nganterin kiriman ke rumah di belakang Trans Studio itu aja.
yaaaa cuma ngliat dari belakang aja jadinya
jiahahahahahaha.........
met ultah ya mba Elsa
ReplyDeletemaaf baru bisa Beweeeeh
jadi telat deh ngucapin selamatnya
pokoke selamaaaaaaat ultaaaaah
he he jadi ingat pas hamil raffa cuma duduk2 ajah didepan wahana vertigo dan pas haus mau beli minum ngeluarin duit gak diterima karena harus pakai kartu..dan gak punya foto2 disana yg bagus karena gelap..fai suka bgt cerita putra mahkota sampai bengong dia..xi xi xi
ReplyDeleteweiii, pengen ke situ liburan sama anak2 tapi belum punya waktu hiks...hiks
ReplyDeleteWow, keren banget....belom sempat kesana cuma rencana n rencana saja...he he he
ReplyDeleteTrik terakhir belum dibuat agar rencana tak batal yaitu langsung beli tiket DPS - BDG :D
Wahananya sih keknya lebih seruh daripada tempat wisata sejenis Dufan ama BNS or Jatim Park :D
waduh..Elsa yang jauh aja udah ke Transtudio, lah aku yang tinggal tetanggaan ama Bandung, malah belom pernah!
ReplyDeletewah mbak aku ketinggalan postingan sebelumnya yang dah diclose commentnya..Happy milad yah mbak...semoga sehat selalu, bahagia bersama keluarga tercinta...wish u all the best pokoknya...
ReplyDeletewah thanks review trans studionya mbak..jadi tambah mupeng ke bandung...*waduh banyak banget list tempat wisata yang pingin dikunjungi...:)
Waahhh aku sbg org bdg dan sering ke bsm *deket rumah* malah belom pernah masuk ke dlm trans studio, belom kepengen. Gak Ada nyali sih sebenernya.
ReplyDeleteBdg emang jd Kota tujuan wisata org Malaysia. Biasanya mereka ke bdg itu belanja ke pasarbaru, cihampelas, rumah mode, fo sepanjang jl riau. Trus tempat wisata yang mereka datangi, tangkuban perahu. Oleh2 yg mereka searing beli itu lapis legit kartika sari. Mudah2an bdg makin berbenah, supaya tempat wisatanya makin menarik, terpelihara dan bikin ngangenin pengen ke bdg lg.
salamnya buat orang yang di tengah...hee
ReplyDeleteasik iyah kalau berlibur ke studio bandung
ReplyDeletewahana permainan yang sangat menarik sekali
ReplyDeleteseru n menarik kk
ReplyDeleteMaaf saya ingin sedikit meluruskan untuk temanya sendiri kenapa diambil tema hollywood , itu rancang oleh arsitek asal amerika di los angeles sengaja dibuat ada 3 zona yaitu lost city, studio central, dan magic corner. Ingin memberikan nuansa berbeda dr ap yg biasa kta lihat, dan masuk ke suasana yg memang mengandung cerita yg hanya biasa kita lihat di tv atau d buku dongeng..kalau dibuat sperti suasana di indo rasanya akan hambar karena sama saja dengan ap yg kta liat setiap hari bagi pengunjung indo, tp bagi pengunjung luar, kta jga menyuguhkan wahana si bolang yg dmna dsitu kta bsa mengenal provinsi dan kebudayaan indonesia , begitupun dengan show legenda putra mahkota mengangkat tema tradisional kerajaan . Dan untuk wahan dunia lain memang diangkat dr acara dunia lain trans tv. Karena sama tergabung dalam trans corp tp dalam dept yg berbeda terimakasih
ReplyDelete