Wednesday, September 17, 2008

Allah telah mengatur rizki

Pagi tadi, Tanteku yang punya butik, telpon hanya untuk mengeluh (dan sedikit bergosip). Dia bercerita, bahwa teman baiknya, yang selama ini selalu dibantunya, membuka sebuah butik di kota yang sama, mojokerto. Selama ini, jika Tanteku shopping dan hunting baju-baju ke Jakarta, temannya itu selalu minta diajak. Dan ketika temannya itu kemudian membuka butiknya sendiri di jombang, pada awalnya Tanteku selalu membantu dalam beberapa hal. Dan kini, temannya itu membuka butik di mojokerto. Butik yang lebih besar, yang lebih megah. Dan yang membuat Tanteku gusar, harga yang dipasang jauh lebih murah. Padahal, Tanteku dan temannya itu belanja barang yang sama di tempat yang sama, pada waktu yang bersamaan. Meskipun sadar bahwa Allah telah mengatur rizki untuk tiap hambanya, tapi sebagai manusia biasa, tanteku merasa dikhianati.

Dan pagi tadi, aku hanya mendengarkan dia bercerita sampai puas. Menghibur seperlunya, tanpa menggurui. Karena toh kita semua sudah sangat tahu, Allah Maha Mengatur segala sesuatu, termasuk banyak atau tidaknya rizki yang kita terima. Lagipula, bukankah masih banyak hal yang bisa kita syukuri selain kenikmatan materi.



Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat)membawa (mengurus) rizkinya sendiri. Allah lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar. Maha mengetahui.

Dan jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka menjawab, “Allah”. Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).

Allah melapangkan rizki bagi orang yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dan jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab “Allah”. Katakanlah, “Segala puji bagi Allah”. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.

QS. Al ‘Ankabut 60 - 63

Note : ilustrasi monyet dipilih karena monyet juga merupakan makhluk Allah yang telah dijamin rizkinya oleh Allah. monyet apapun itu, monyet yang di hutan maupun monyet yang "terpaksa" menjadi aktor topeng monyet.
dan alasan kedua, karena waktu menulis postingan ini, ada topeng monyet yang lewat depan toko. jadi berpikir... tentang monyet.....

11 comments:

  1. alhamdulillah!

    ---ngomong alhamdulillah-nya kayak anak kecil lucu yang ada di iklan indomie :)--

    ReplyDelete
  2. Ngomong-ngomong, kok ilustrasi fotonya nyemot? Sori... slow loading.

    ReplyDelete
  3. kenapa ada monyet disitu ?!?!?! *bertanya tanya*

    ReplyDelete
  4. Iya, berapa pun itu, harus selalu disyukuri. Yang lebih penting lagi, rejeki itu harus benar2 berkah...

    ReplyDelete
  5. Iya, yang namanya rejeki, jodoh, dan mati itu emang udah diatur sama Gusti Alloh..manusia tinggal berusaha dan bersyukur berapapun rejeki yang diterimanya, meski sedikit tapi kalo disyukuri maka rejeki itu akan terasa makin nikmat...percaya deh...btw jangan lupa dizakati juga...

    ReplyDelete
  6. sepakat sams tukang nggunem, seringkali aku juga diingatkan seperti itu ketika dapat rejeki.

    "..ojo lali zakate..!!", katanya begitu.

    ning sing nggawe aku ora ngerti, kenopo ono gambar hanoman??

    ReplyDelete
  7. hmm... saat ramadhan ini, aku sering banyak diam membisu memikirkan apa yang menanti di depan..

    tetapi seperti tulisan kmu di blog... Allah sudah mengatur rizki kita. mengingat itu aku kembali melakukan aktifitas rutinku dengan mencoba terus tersenyum...

    aku senang sekali membaca postingan ini, krn sekali aku diperingatkan bahwa baik hal kecil yang positif ataupun negatif, kita harus mensyukurinya.. krn semua itu sudah diatus oleh yang maha Esa...
    lagi pula, hidup ini menjadi menarik krn kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan bukan..? ^^

    ReplyDelete
  8. mbak elsa bingung nyari inspirasi ya ... la tuh ada gambar artis hollywood ... ha ...ha..ha ... Met panas2an aja ya mbak ...

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah, .... rabb yg tidak terikat ruang dan waktu begitu tinggi dan bijaksana,.... Maha mengetahui segala sesuatu, yang ghaib maupun yg nyata, ...


    Mungkin kita kadang sperti makhluk yang difoto itu, terbelenggu dan harus menuruti apa yang bukan kemauan kita, .. ato bahkan tak berdaya menghadapi kehidupan kita, sehingga kita tak dapat mengurus diri sendiri, ... tapi Subhanallah, Allah yang mengurus kita, ... apalagi ada ikhtiar


    Iya nih, diriku setuju dengan dirimu, ... ya pasti yg namanya manusia tetep merasa kuatir dan merasa jangan2 nanti rizki kita akan berkurang,

    .... barangkali nanti bisa pake sistem diskon, misal diskon dikaitkan dengan hari-hari besar nasional dll .. sehingga harga jual bersaing sama yg baru buka itu, .. biar awal-awal ini stigma toko kita lebih mahal bisa dieleminir ....

    Karena tetep, orang kebanyakan kan maunya yg harga murah, dan yg ditakutkan ya stigma toko kita lebih mahal itu, ... apalagi mungkin kalo butik itu kan biasanya yg beli kan ibu-ibu, apalagi suka rombongan dan ato satu komunitas ... eh ini butik bukan ya ... he he he


    he he he he, .... kayak punya toko aja ...

    ReplyDelete
  10. waduh persaingan tidak sehat nih... lapor ke KPPU sajah... hehehe...

    ReplyDelete
  11. bener...
    lagian persaingan di dunia usaha emang kaya gitu.
    itulah yang menguntungkan konsumen kaya' kami ni...hihihihi...

    ReplyDelete

jangan lupa baca Basmalah sebelum komen...
"Bismillahirrahmanirrahiiiiiiim......"

and please, ANONYMOUS is not allowed.