Jika ada yang bertanya bagaimana perjalanan haji kami, tentu saja sangat sangat sangat menyenangkan.
Aku pergi haji bersama Orangtua dan Kakakku, apa ada yang lebih nikmat dari itu??
Ibu, Kak Noni, Abah, Elsa sudah ber-ikhrom begitu tiba di Jeddah |
Kali ini aku tidak akan menceritakan seluruh perjalanan haji kami, aku hanya akan bercerita hal-hal kecil tapi sangat menyenangkan...yang aku lakukan dengan Kakakku di Tanah Suci. Dengarkan baik baik ya....
Banyak Membeli Makan.
Kami beruntung, ini bukan kali pertama ke Arab Saudi, jadi kami sudah sedikit banyak tahu soal cuaca dan kondisi disana. Cuaca ektrim yang ketika siang teramat sangat, dan ketika malam teramat dingin seringkali membuat banyak jamaah haji kita menderita sakit, minimal batuk. Tapi alhamdulillah, itu tidak terjadi pada kami. Mau tahu rahasianya??
Aku dan Kakak banyak banyak jajan!!!
Hampir setiap pulang dari masjid, di Madinah maupun di Makkah, aku dan kakak selalu saja siap sedia menengok kanan dan kiri. Di sepanjang perjalanan ke hotel yang sangat dekat dari masjid, banyak dijumpai penjual makanan. Kami tak bosan bosannya membeli kebab. 1 kebab 3 real, dimakan berdua sambil jalan. Ibu hanya geleng kepala.
Setiba di hotel, kami masih juga menyantap makanan yang disediakan di restoran hotel. 3 kali sehari, menu indonesia. Setelah makan porsi besar, ketika akan kembali ke kamar hotel, aku dan kakak selalu saja "merampok" persediaan buah-buahan. Masing-masing kami biasanya membawa lebih dari satu batang pisang, lebih dari dua buah jeruk, apel, dan beberapa buah lainnya.
Ibu kembali geleng-geleng kepala.
Itulah kenapa, selama haji kami sangat berenergi. Hahahaa... terlalu berenergi malah. Ketika haji telah usai, dan kembali ke tanah air.... seluruh penghuni rumah terkaget kaget dengan perubahan kami. Ternyata... masing-masing kami naik 5 kilo lebih!!!!!
Banyak Memberi Makan.
Cerita yang ini bermula di Arafah. Kami berada di sebuah tenda full AC ketika wukuf. Ada begitu banyak tenda. dan tenda di sebelah kami, adalah tenda makanan. Aku dan Kakak langsung berbinar-binar. Kami banyak makan hari itu, hingga perut kami penuh. Harap maklum ya... (ini hanya alibi, hehehehee) kami harus menyimpan cadangan makanan, karena setelah wukuf kami harus melontar jumrah, dan itu akan sangat berat.
Kami masuk di grup terakhir, itu artinya... kami yang terakhir meninggalkan Arafah. Sialnya, Bus yang akan menjemput kami, bermasalah. Jadi kami pun telat beberapa jam. Tapi kesialan itu ternyata bebuah manis.
Ketika kami (dan beberapa teman se grup) menunggu bus di depan maktab, kami menyaksikan sendiri bagaimana pekerja --yang kebanyakan berasal dari Bangladesh-- merobohkan tenda-tenda. Termasuk tenda makanan. Padahal kami tahu, masih tersedia begitu banyak makanan disana. Ternyata...makanan itu dibuang begitu saja oleh pekerja-pekerja. Kami benar-benar keheranan... tapi tak bisa berbuat apa apa.
Bus datang, dan kami meneruskan perjalanan ke Muzdalifah untuk bermalam sebentar dan mencari batu-batu kecil. Muzdalifah merupakan padang yang sangat luas...sungguh berbeda dengan Arafah yang dipenuhi tenda, Muzdalifah bersih dari tenda. Kami bertemu dengan begitu banyak jamaah haji yang lain, dari seluruh penjuru bumi. Dan kami sekali lagi menyaksikan... ternyata banyak sekali jamaah haji backpacker. Maksudnya jamaah haji yang pergi secara independent dengan dana terbatas.
"Kamu punya makanan?" tanya Kakakku.
"Ada. Aku tadi sudah 'merampok' buah-buahan"
"Kasihan orang itu... kita kasihkan yuk?"
"Yuk!" jawabku bersemangat.
Ibu dan Abah masih mencari kerikil. Kami malah sibuk membagi-bagikan buah-buahan hasil rampokanku tadi.
Tak lama kemudian, kami tiba di Mina menjelang pagi. Kami segera melontar jumrah dan pulang ke maktab. Jarak antara Jamarat dan maktab tempat kami tinggal sangat sangat dekat. Kami pun berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan... kami berjumpa dengan pemandangan yang lebih mengenaskan lagi. Jamaah haji backpacker jauh lebih banyak dari yang kami duga sebelumnya. Karena tidak punya maktab, mereka tinggal di trotoar. Menggelar alas sederhana untuk bermalam disitu. Tak sedikit dari mereka yang membawa serta anak anak, bahkan yang masih bayi sekalipun!!
kami juga berjumpa dengan para pengemis yang menyedihkan. 99% dari mereka berasal dari Afrika. Berkulit hitam, berpakaian warna-warni. Ada Ibu menggendong anak busung laparnya, ada nenek tua yang tak punya kaki, ada pemuda buntung, ada yang buta, ada yang punya luka besar menganga... ada yang....ah, benar-benar menyedihkan.
Tapi aku sudah tak punya lagi bahan makanan di tasku. Kami sudah menguras habis isi nya di Muzdalifah tadi. Dan ketika itu kami terburu buru masuk maktab.
Begitu masuk maktab, kondisinya tak jauh beda dengan maktab yang di Arafah. Tenda full AC, beralaskan karpet. Alas tidur dan selimut yang empuk sudah tersedia. Semuanya serba menyenangkan.... Alhamdulillaaaah.
Setelah mandi, kami sarapan. Lagi-lagi...makanan begitu melimpah ruah. Makanan menu Indonesia, lengkap dengan kerupuk udang. Ada tumpukan roti, ada buah-buahan yang menggunung, lalu ada freezer besar berisi es krim lezat. Semuanya boleh dimakan sepuas puasnya. Selesai makan, aku masih sempat merampok buah-buahan dan beberapa bunkus roti. begitu juga dengan Kakak. Tapi ingat kejadian di Arafah kemaren, Aku dan kakak memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut soal makanan di tenda makan. Kakakku mendekati pria Bangladesh yang bekerja sebagai catering-boy. dengan bahasa inggris yang sangat terbatas, si Bangladesh itu menjelaskan jika stok makanan disini sangat berlimpah, dan cenderung mubazir. Kakakku lantas meminta ijin untuk "merampok" sebagian makanan untuk diberikan kepada mereka di luar sana yang lebih membutuhkan. Tentu saja si Bangladesh ini awalnya melarang, tapi akhirnya dia malah membantu aksi kami. Dia memberikan semua makanan yang hampir dibuangnya, padahal makanan itu masih bagus!
Dengan mengendap-endap, membawa tas besar...kami keluar maktab. Awalnya kami ketakutan dengan 2 orang polisi penjaga Maktab yang tinggi besar dan Hitam! Tapi kami berhasil melaluinya....
Jalanan di Mina sungguh sangat crowded. Siang itu, karena takut tersesat, Aku dan kakak memilih untuk membagikan makanan tak jauh dari maktab kami. Sekembalinya di maktab, Ibu sudah akan marah...karena Ibu mengira kami hilang, hehehehe..... Tapi kami menjelaskan aksi robinhood kami. Dan malamnya... Ibu dan Abah malah ikut dalam operasi robinhood kami selanjutnya. Hehehehee....
Karena bersama Abah dan Ibu, kami pun berani berjalan agak jauh untuk mencari sasaran berikutnya. Dan hampir tengah malam, kami terbelalak... menemui satu kloter jamaah haji Indonesia yang memilih untuk menginap di trotoar malam itu. Ternyata bagi ketua rombongan mereka, itu adalah pilihan terbaik. Maktab mereka sangat jauh dari Jamarat. Jadi mereka memilih untuk melontar jumrah di hari pertama pada malam hari, dan menginap di Mina, lalu esok subuh mereka akan melontar untuk kali kedua. Baru setelah itu pulang. Well...Tetap saja... kami tak tega melihat banyak dari mereka merupakan nenek dan kakek yang sudah lemah kondisinya.... meringkuk kedinginan, dan mungkin menahan lapar.
Kami segera menguras isi tas kami... dan mereka begitu bergembira......
Kami ... tak terkatakan lagi. Jelas kami lebih gembira .....
Pulang ke Maktab tengah malam, dengan penuh rasa syukur yang tak terhingga.
Note:
- Postingan ini special untuk mengenang Almarhumah Kak Noni. Haji pertama dan haji terakhirku bersama Kakak, sungguh sebuah MOMENT TO REMEMBER.
- Di ikutsertakan pada GIVEAWAY 10th Years Wedding Anniversary : Moment to Remember
- Sama sekali tidak ada niatan riya dalam postingan ini, hanya mengenang "kenakalan" ku dan Kakak selama di Tanah Suci. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kami...amiiiiiiiiiin amiiiiiiiiiiiiiiiin
baca juga TOUR de MEKKAH 1956
Subhanallah, berhaji sekaligus melakukan 'kenakalan' yg bermanfaat buat orang lain.
ReplyDeleteSelalu kagum dengan tulisan2 Mbak Elsa, goodluck tuk GA nya ya Mbak ;)
masyaallah ternyata di sana begitu banyaknya juga pengemis2 ya mbak,,
ReplyDeletemertua perempuan saya juga cerita, disana banyak pengemis, sementara mertua dan rombongan makan dan tidur enak, ada juga jemaah haji yang backpaper, nah mereka yang kadang ditemui kelaparan dan kedinginan..
ReplyDeletesalut mbak elsa ya... jadi robinhood. hehehe
subhanallah... :)
ReplyDeleteterkesan dan salut banget baca ceritanya kakak.. sering denger cerita dari eyang dan sodara yang udah pernah naik haji juga. hmm, pengen yaa saya kapan-kapan naik haji juga:) amin..
Lucu juga waktu akhirnya ayah dan ibunya mbak Elsa ikut2an jadi robin hood ya? hehehe
ReplyDeleteAku baru tahu kalau ternyata banyak jemaah haji yg datang dg kondisi yg serba terbatas spt itu.
Wah mbak Elsa udah aktif lagi ikutan giveaway nih... dan siap2 jadi pemenang lagi kan, mbak?
ReplyDeleteSecara postingannya keren banget.
diaman-mana kok ada pengemis ya mbak??hehehe
ReplyDeletesemoga jadi hajah yang mabrur..amiennnnn
jadi robinhood saat berhaji. bukan robinhood ah, kan minta ijin sama yang punya... menarik banget ceritanya...
ReplyDeletewaktu pergi haji, kak noni belum nikah ya mbak? sedih ya lihat fotonya ada kak noni
ReplyDeleteSalut sama Elsa sama Mbak Noni, semoga amalan nya mendapatkan amal jariyah yah Sa... Amiiin.
ReplyDeleteNgenes tahu yang seperti itu. Jarak antara tenda dan trotoar dekat, namun kesenjangan nya gede yah.
Proud of Elsa and family
SERU !!!
ReplyDelete:-)
Kak noni itu bunda dija kan?..semoga amalan-amalan beliau Allah cukupkan untuk punya 1 ruang di JannahNYA ya mbak,amiin
ReplyDeleteSpeechless aku bacanya,dari mulai,beruntungnya di usia belia kak noni dan mbak el sudah dipanggil ke baitullah,trus bisa berhaji dengan orang tua lengkap,dan amalan yang dilakukan selama disana.
Semoga Allah nilai dengan sebaik-baik penilaian untuk moment berhaji mbak el sekeluarga,aamiin...Allahumma aamiin ^^
Subhanallah mbak, sampe merinding saya ngebaca cerita mbak di atas. Bener2 momen yang indah dan berharga serta tak terlupakan menurut saya. Punya pengalaman yang luar biasa trenyuh kalau ngalamain yang kayak di atas itu >.<
ReplyDeletesubhanallah.. :')
ReplyDeletekalo saya jadi orangtuanya mbak noni dan mbak elsa, pasti saya akan sangat bangga dan bersyukur dikaruniai anak-anak yang "nakal", cerdas, dan berakhlaqul karimah seperti itu.. :')
two thumbs up mbak! ^^
Subhanallah, Allah benar2 cinta sama Kak Noni, mulia skali hatinya. Sampai terharu bacanya :')
ReplyDeleteJadi robinhood yang baik hati ya El...
ReplyDeleteHmmm kayaknya harum2 pemennag giveaway ada di sini nich.
Kira mb di sana itu tidak ada hidup yang kekurangan ternyuata ada juga yang perlu bantuan ya El
merinding...
ReplyDeleteberani2nya kalian berdua saja berjalan di luar sana,
serem dengan mitos jalanan di sana yang tak aman bagi wanita tanpa dampingan muhrim
robin hood yang sangat berani
terus apa maksudnya haji robinhood.??
ReplyDeleteSubhanallah.. saya gak tau harus berkomentar apa. semoga sudah menjadi jalan terbaik yang Allah berikan kepada kita. Semoga Bunda Noni berada dalam Ridho dan Rahmat Allah . amin :)
ReplyDeleteWah beruntung mbak Elsa bisa mendapat makanan yg melimpah ... alhamdulillah... dibagikan pula ke orang2 lain... subhanallah mbak... semoga balasan kebaikan di dunia dan akhirat utk mbak Elsa sekeluarga...
ReplyDeletebener2 sweet moment bgt ya mbak.. semoga menang giveawaynya.. :-)
ah suka, ceritanya panjang tapi seruuu....
ReplyDeletesemoga berhasil kontesnya..
ternyata resepnya itu ya mbak hihi ^ ^
ReplyDeletegudlak buat kontesnya ya
ditunggu juga buat mampir ke kontesku ^ ^
wah keren :D robin hood yang ini beda tidak mencuri yang sama cuma membagi pada yang membutuhkan :D
ReplyDeleteBenar-benar kenangan indah ya Mba...yang takkan terlupa. Semoga menang ya Mba kontesnya:)
ReplyDeletesungguh tidak disangka ternyata makanan disana dibuang begitu saja. terlalu mubazir. untuk ada 2 pendekar perempuan dari Indonesia ini.
ReplyDeletemantaaap.......
Wahhhh...tidak sangka ibu begitu berani buat begitu ya....kalau saya tidak terfikir untuk membuat sedemikian. Apa pun saya suka sekali membaca pengalaman ini dan sedikit sedih bila menyebut kak noni....
ReplyDeletejudulnya lucu, isinya berkesan banget buat dibaca :)
ReplyDeleteSubhanallah..
Fotonya saja sudah menggambarkan kebahagiaan Elsa dan Keluarga.
ReplyDeleteSemoga menjadi haji Mabrur ya....
Keren pengalaman berhajinyaaa!!!!
ReplyDeleteAku kapan ya???? :(
ooo ternyata mengisahkan perjalanan haji Mbak Elsa dan Kak Noni toh, kirain "Hajj Trip of Robin Hood" :D
ReplyDeletesukses ngontesnya ya mbak
kenangan tak terlupakan sepanjang masa ya mbak... aku doakan semoga kontesnya menang...aamiin
ReplyDeletewaaahh harus dicontoh ini mbak.. makan membuat kita makin sehat.. sukses terus deh mbak, sukses juga untuk kontesnya :)
ReplyDelete"kenakalan" yg patut ditiru mba El, semoga bs menjadi bekal Kak Noni di sana ya..Aamiin..
ReplyDeletekapan ya aku bisa pergi ke tanah suci?? ya ampun sa,aku sedih-salut-senang-bangga n merinding membaca cerita-mu,subhanallah suatu pengalaman yg sangat luar biasa!! semoga kak noni mendapatkan tempat yg layak,baek n tenang di"sana" semoga kedepannya Allah memberikan segala yg terbaik bagi umat-Nya,amien3x..
ReplyDeleteSubhanallah... luar biasa... TT__TT
ReplyDeleteaku ingat betul kejadian sepuluh tahun yg lalu..kamu g ada angin g ada ujan g ada kabar-->tiba2 undang kita2 bawa kue di rumah ficar,smua teman2 usil n iseng trus diri-mu minta maaf ke kita semua..lha kita lho g ngerti adaapakah gerangan sampe sebegitu-nya diri-mu ,trnyata aku denger kamu naik haji subhanallah di usia 20thn kamu dah menyandang gelar hajjah,elsa-yellow memang spesial.. HIDUP ELSAAA!!
ReplyDeleteya allah aku pengen banget berhaji juga. ahhh pengen amin ya allah. hihiih cerita nya sangat menarik. hhihi
ReplyDeleteHwaaa... keren banget ceritanya!!!
ReplyDeleteSaya baca ini sambil makan siang, saking asyiknya baca menu maksi saya sempat saya cuekin nih.
Keren banget ceritanya, apalagi ber "Robin Hood" ria bareng seluruh anggota keluarga, seru banget tuh.
Cerita yg sangat inspiratif. Mbak Elsa jago banget menulisnya.
Jadi kepingin pergi haji nih... Kapan ya?
Hahaaa, robin hood itu ternyata,wah wah
ReplyDeletepingin mba, seneng banget yah kesana, apalagi bareng keluarga juga.
smoga bunda Noni bisa tau tulisan ini, :D (* bisa ngga yah. wallahualam
hm, kapan ya saya bisa ...
ReplyDeleteJika 10% saja orang di dunia ini memiliki kasih yang begitu melimpah seperti kamu maka dunia akan penuh dengan sukacita... teruskan sa... untuk kapan saja dan dimana saja...
ReplyDeleteJeng Elsa cantik, insya Allah seluruh kebaikan yang dikau & Ka Noni lakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Al Fatihah untuk Ka Noni
ReplyDeleteBtw Jahat ih dikau ga jadi mampir ke Miri. Sedih tau ekye! Padahal dah siap2 mo bikinin cake spesial untuk dirimu :-(
Anyway, sukses yah Cyiiinnn giveawaynya. Moga2 bisa bawa pulang piala hehehe
subhanallah mb. pengalamannya luar biasa. do'ain ya mb. smg suatu saat diberi kesempatan & rezeki ksana. amin
ReplyDeletesubhanallah.. saya baru tau kalo mbak sudah berhaji. Doakan saya juga yaa.. suatu saat bisa mendapat undangan-Nya.
ReplyDeleteseru ya Mba, bisa pergi haji sekeluarga.
ReplyDeleteYa ampyun Mbak elsa sm Kak noni berani yah jalan jauh cuma berdua aja, padahal kata ibuku disana rawan banget.....rawan perkosaan....ibuku yg udah tua aja takut hihihi....tapi salut.....karena keberanian mbak elsa dan mbak noni adalah untuk membantu mrk yang kelaparan...smoga mendapat balasan yg setimpal dr Allah SWT...aamiin
ReplyDeletesukses utk kontesnya...rasa2nya bakalan menang nechh...
subhanallah
ReplyDeletembak elsa ceritanya selalu bagus2...
ReplyDeletepostingan ini resmi jadi peserta giveaway moment to remember di blogku, terimakasih Elsa sudah ikutan, salam hangat dari saya, Misfah
ReplyDeleteya, memang benar sekali.
ReplyDeletegx ada yg lebih indah dan nikmat selain pergi haji bareng keluarga.
subhanallah...
subhanallah...sesuatu ya, pergi haji bareng keluarga.
ReplyDeleteSubhanallah.... Saya speechless membacanya. Ternyata banyak jemaah haji yang "menggelandang", ya...
ReplyDeleteMeski kecil pasti bantuan Elsa 7 Noni sangat besar artinya, dan tentu saja cerita ini jauh dari kata riya. Apalagi jika diberikan tulus ikhlas.
Seru banget... Bermakna bangettt... Sesi beribadahnya jadi berlipat ganda. Alhamdulillah keluarga mba Elsa selalu ingat untuk berbagi dimanapun juga :)
ReplyDeleteKalo Lihat Mba Noni..
ReplyDeleteHiks..sedih banget..
Seneng,kumpul keluarga,berhaji bareng..
luarrrrr biasa.... tapi memang benar.. byk yg pulang berhaji pasti cerita tentang pengemis yg menyedikan...
ReplyDeletesebenarnya cerita seru dan lucu! tapi kok saya malah nangis ya?? very touching story!
ReplyDeletesubhanallah ntr syaa nyusul ahh ke mekah kalo uang nya sdh terkumpul amiiin :)
ReplyDeletekak noni juga cantik yaa
ReplyDelete