Monday, September 29, 2014

Desert Safari Dubai (part 1)



Dubai gak punya alam yang indah seperti Indonesia, hamparan sawah menghijau atau hujan rimba yang pekat, Air terjun yang dingin atau puncak gunung bersalju. Semua keindahan alam di Dubai adalah buatan manusia, kecuali gurun pasirnya, tentu saja. Mungkin itu satu satunya keistimewaan alam Dubai yang asli bikinin Tuhan. 

Gurun pasir yang tandus, super panas, dan konon katanya memiliki keindahan yang mematikan, kini sudah tak lagi mengerikan. Orang-orang Dubai sudah bisa menyulap gurun pasirnya menjadi arena bermain adrenalin, mereka menyebutnya Desert Safari. 

Turis yang sudah mendaftar untuk desert safari ini akan dijemput di hotel sekitar pukul 14:30 waktu setempat, lalu butuh waktu sekitar 1 jam untuk mencapai gurun pasir yang dituju. Desert Safari biasanya berupa rombongan atau konvoi beberapa mobil, karena wisata ini lebih asyik dilakukan beramai ramai. Begitu sampai di gurun pasir, mobil akan berhenti sejenak. Sopir kemudian mengatur tekanan ban, sedikit dikempesi, agar memudahkan mobil bermanuver dan meliuk liuk di bukit bukit pasir. 

Tak lama kemudian, gurun pasir yang luas dan berbukit bukit menjadi landasan pacu mobil mobil keren. Satu mobil memimpin di depan, dan lainnya berbaris di belakang seraya menjaga jarak tetap aman. Letak keasyikannya adalah ketika mobil meloncat, atau miring... menukik tajam, dan bermanuver dengan indahnya. Penumpang akan merasakan hentakan hentakan, kemiringan mobil dan keseruan lainnya, tentu saja sambil menjerit jerit ketakutan. Keasyikan lainnya ketika melihat mobil di depan atau di belakang kita melakukan akrobat, itu yang membuat penumpang berdecak kagum, juga menyiapkan kondisi jantung karena artinya tak lama lagi giliran mobil yang kita tumpangi akan melakukan hal serupa. 








Aku lupa menghitung waktu berapa lama kami berkendara, tapi belum selesai kami tertawa tawa karena merasakan isi perut dikocok, rombongan konvoi desert safari kemudian berhenti. Penumpang dipersilakan untuk turun dan menikmati  bukit bukit pasir di sekelilingnya. Lupakan sandal atau sepatu, karena merasakan pasir gurun yang sangat sangat lembut ternyata bisa membuat kita relax.

Time break ini tentu saja digunakan turis untuk foto foto, tak terkecuali aku. Mau foto tiduran di pasir, foto melayang di atas bukit, foto bak turis dehidrasi atau foto gila lainnya, semuanya boleh boleh saja. Cukup banyak waktu untuk melakukannya. 

Tak lupa mengucapkan banyak banyak syukur pada Allah, sudah diberi kesempatan "main-main" di gurun pasirNya, menikmati pemandangan yang luar biasa. Pingin bawa pulang pasirnya, hehehehehe. Karena pasirnya benar benar lembut jauh lebih lembut daripada pasir pantai, dan warnanya jingga. Indah sekali. 




Tak lama kemudian, konvoi bergerak lagi. Seperti ronde pertama tadi, mobil kembali bermanuver, mengajak kami merasakan kemiringan, menukik  turun, lalu melompat dan terbang melompati bukit. Luar biasa asyik !

Jerit ketakutan dan suara tertawa bercampur menjadi satu. Sang Sopir tampak puas mengerjai para penumpangnya, aku melihatnya tersenyum cekikikan. 

Setelah bermanuver panjang, konvoi desert safari berhenti lagi. Kali ini kami berhenti menghadap matahari yang hendak tenggelam. Subhanallaaaah indahnya.... menikmati detik demi detik bulatan api itu menghilang di antara bebukitan pasir.








Konvoi mobil mobil besar itu melanjutkan perjalanan lagi. Aku sungguh menikmati suasana gurun saat matahari menjelang tenggelam itu. Langit yang menguning tampak begitu serasi dengan warna pasir jingga. Lukisan Allah yang luar biasa indah. 

Jangan mengira perjalanan desert safari telah usai seiring menghilangnya matahari. Ternyata kami masih melakukan setengah perjalanan. 



Konvoi mobil melajut terus, kali ini melintasi gurun pasir yang relatif rata. Dengan kecepatan tinggi kami membelah gurun, meninggalkan matahari jauh di belakang, dari kejauhan tampak pemberhentian terakhir kami. Aku sudah tak sabar lagi untuk turun.


(bersambung)

Monday, September 15, 2014

Berrak


Saat itu aku sedang di lantai 5 sebuah hotel di Cappadocia, Turki. Pagi pagi sekali bersiap siap cek out dari hotel. Semua sudah siap, gak ada yang harus dikerjakan lagi selain menunggu jam buka restoran hotel untuk makan pagi. Di saat saat pengangguran itu, aku jadi teringat satu botol minuman yang teramat istimewa. Mau dibawa pulang ke Indonesia, ngapain juga...bikin koper makin berat aja. Jadi sebelum meninggalkannya di Turki, aku ambil saja foto botol minumannya.

Hehehehe, ketawa dulu aaah....

ada yang tahu kenapa botol minuman itu sangat istimewa?




Hehehhee.... botol itu istimewa karena namanya BERRAK !
Aku langsung tertawa ketika pertama kali menerima botol minuman itu. Siapa yang tak tertawa, masa namanya BERRAK? Bayangin aja kalo ada yang nawarin, "Hey kamu mau gak minum berrak?" .... jorok banget kan? Hahahhahaa

Semoga saja produsen air minuman kemasan bermerk BERRAK itu tidak punya keinginan untuk ekspansi ke Indonesia ya.... kalaupun ada, semoga konsultan bisnis nya merekomendasikan nama yang lain, yang lebih bagus pastinya. Hehehehhehee....

Air minuman dalam kemasan bermerk lain juga sangat banyak di Turki. Dua diantaranya bermerk Gurpinar dan Hayat. Meskipun aku tak tahu arti kata ketiga merk itu, tapi dua merk yang terakhir terdengar lebih indah di telingaku. Setuju kan?