Tuesday, January 3, 2012

Melihat ke Atas dan ke Bawah

Tiga hari yang lalu, Aku dan Dija bertemu dengan sepupuku dan anaknya yang berumur 3 bulan lebih muda dari Dija. Tapi meskipun lebih muda dari Dija, si anak ternyata beratnya jauh di atas Dija. Dia tampak kekar dan berisi. Sama sekali tidak sebanding dengan Dija yang mungil dan terlihat kurus. Aku mulai iri.

Anak itu juga ternyata lebih cerewet, kosakatanya lebih banyak dibanding Dija, cara pengucapannya juga lebih jelas dari Dija. Aku jadi iri.

Sejenak kemudian, si anak meminta susu. Dan Sang Ibu membuatkan susu di botol besar. Dipegangnya botol itu sendiri, diminumnya dengan antusias. Glek glek glek.... tak butuh waktu lama, susu formula di botol besar itupun habis. Jadi inget Dija.... yang susah minum susu ketika sadar.  Harus dibujuk-bujuk dulu dengan segala daya dan upaya, agar Dija mau minum susu. Lebih mudah memberinya susu ketika Dija tidur. Ah aku makin iri.

Lebih miris lagi, ketika Ayah Dija melayangkan protes, kenapa gadis kecilnya tidak gemuk lagi seperti dulu. Duh.... rasanya aku adalah orang yang paling bersalah di muka bumi ini. Tidak becus mengurus Dija.





Dua hari yang lalu, Aku dan Ibuku menjenguk sepupuku lainnya yang sedang menemani bayinya di ICU sebuah rumah sakit. Bayi cantik berumur 9 bulan , kulitnya putih bersih, rambutnya hitam lebat, lemah tak bisa banyak bergerak di ranjang rumah sakit. Ada selang kecil di hidungnya, fungsinya untuk memasukkan cairan susu. Ada selang infus di tangan kanannya yang mungil. Sementara tangan kirinya tampak bengkak. ada luka tusuk di beberapa tempat, membiru. Sepertinya bekas tusukan jarum infus. Si bayi mungil yang cantik itu menangis... tapi lebih pantas disebut merintih karena tanpa tenaga. Sang Ibu bercerita, ada masalah dengan paru-paru si bayi. Mereka sudah hampir seminggu berada di ICU.

Aku teringat Dija di rumah.... yang tadi menangis sekencang-kencangnya karena melihatku pergi.
Aku teringat Dija di rumah.... yang ketika bangun tidur, langsung lari-lari mengejar kucing. Atau menari boogies beebies. dan selalu jingkrak jingkrak kegirangan mengejar gelembung-gelembung sabun.
Aku teringat Dija di rumah.... yang  sampai malam tak pernah lelah mengajakku bermain, meskipun mataku sudah tak kuat lagi menahan rasa ingin terpejam.

Alhamdulillah....




Tak perlu iri lagi melihat anak lain yang lebih gemuk, lebih doyan minum susu. Tak perlu iri lagi melihat anak-anak seumuran Dija yang sudah bisa banyak bicara....
Dijaku sudah luar biasa. InsyaAllah sehat dan lincah. Alhamdulillah jarang sakit. Apapun kondisinya, Dijaku tak tergantikan.








***maaf, postingan curhat lagi.

67 comments:

  1. wuiiiinggg......meremang dan menggenang air mataku... haru...

    ReplyDelete
  2. Elsaaa, sini duduk disebelahku yuk
    kita cerita ttg Dija :

    Tentang kurang bersemangatnya Dija minum susu bukan karena murni dari 'Dija' nya, bisa karena mood nya lagi ga pas, lagi belum laper, atau emang ga cocok di lidah dia banyak faktor dan ga semua bisa disama ratakan

    (kalem dija...aku akan belain kamu dari siapapun, hi hi hi).

    Terus tentang kosa kata itu juga sama, harusnya kita lebih koreksi diri, sudah seringkah kita ajarkan dia banyak belajar bicara atau luangkan waktu sebanyak-banyaknya pada Dija untuk diajak kesana dan kesini hanya untuk tunjukkin luasnya dunia sekaligus belajar eja sesuatu yang ada di alam ini, atau kah kita sering luangkan waktu untuk sekedar cerita atau diskusi dengannya yang tentunya sesuai dengan pola fikirnya ?

    jawabnya adalah relativ dan hanya diri keluargalah yang tahu, ini belum lagi terkait dengan sifat anak, apakah dia emang type pendiem ataukah emang suka teteeet tuueeeet !! ini jelas ga sama.

    Tiap anak punya plus minus terhadap pola perkembangan psychis juga kemampuan IQ nya belum lagi perkembangan EQ nya.

    Jiaaaaaah...kok jadi panjang lebar, abisnya aku ga rela Dija dibandingin ma yang laen, hi hi hi

    Salam buat sayangku - Dija.

    ReplyDelete
  3. setiap anak tidak bisa disamaratakan loh mbak. Dija juga tidak terlihat kurus. gemuk juga belum tentu sehat. Pengalaman pribadi nih sama pascal yang juga kecil. semangat trus mbak menjaga Dija

    ReplyDelete
  4. ketika buka blog ini, wow, ini warna yang saya kejar2 selama ini...Yellow, tapi Yellow jacket alias UI...
    suka, semoga dengan buka webnya bunda bisa bikin saya masuk UI tahun ini...
    salam kenal ya bunda, saya persilahkan mampir...

    ReplyDelete
  5. betul, mbak orang kan diciptakan sama Tuhan sudah pas sesuai dengan fungsinya nanti. kalau kita udah berusaha tapi hanya 'segitu' yang kita dapat ya memang segitulah jatah kita. nikmati saja :) kebayang kalau aku gak jadi aku yg sekarang, mungkin bandelnya setengah mati wong skolioser aja udah loncat kesana-kemari, apalagi nggak, hehehe.
    dija juga udah pas seperti itu, kan mbaknya udah berusaha. lagian, aku yakin, she's still growing :) adikku pas baby kecil, lho. tapi sekara tingginya 178an. sepupuku malah 180cm. nggak ada yg gak mungkin :) salam hugkiss buat dija, ah! <3

    ReplyDelete
  6. hmm mbak elsa sudah lebih dari ibu bagi Dija. tetap semangat ya dalam mengurus dija.. semoga Allah membalas kebaikan mbak. aminn

    ReplyDelete
  7. Setiap anak itu istimewa Mbak, jangan sampai pemikiran kita org2 dewasa di sekelilingnya membuatnya merasa tidak istimewa. Dija cantik, sehat dan lincah sudah lebih dari cukup. Jangan gemuk2 juga mbak, nanti kelebihan malah repot. hehe..

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah dija tetep sehat dan tambah cantik
    terlalu gemuk gak baik juga sih mbak
    kasihan :)
    kdg orang2 ngasih anaknya nutrisi waktu kecil biar gendut dan kelihatan lucu aja ntar gedenya kalo keterusan gemuk kasihan

    ReplyDelete
  9. pertama, bersyukur sekali karena Dija memiliki tante yang baik banget dan penuh kasih sayang. kedua, setiap anak itu memiliki keunikan sendiri2 dan tingkat penerimaan yang berbeda. tante dan Ayah Dija ga perlu khawatir, karena di balik itu semua, kondisi Dija sepertinya sehat selalu kan (aamiin). salam buat Dija yaa

    ReplyDelete
  10. Elsaaaa....

    Postingan ini sepertinya untuk mengingatkan aku juga, bahwa apapun harus disyukuri.

    Vales juga nggak gemuk dan susaaaaahhh banget disuruh makan. Dulu kuat minum susu, bisa 7kg sebulan. Sejak dot-nya diganti gelas, dia jadi malas banget minum susu plus malas makan juga. Susu hanya 2kg sebulan (sekarang). Ngomong juga blom bisa. Masih lancaran Dija, mungkin. Padahal dia udah hampir 4thn. Tapi dia cepet nangkap. Nggak perlu diajarin banget, cukup melihat aja dia udah bisa.

    Aku percaya, Tuhan itu adil. Jika ada kekurangan pasti ada kelebihan. Hanya kita saja yang mungkin belom tau.

    Semangatt...!! Yang penting lets do our best !

    ReplyDelete
  11. sama denganku mbak..setiap orang juga hobi membandingkan antara ankku yg pertama dan yg kedua..yg pertama lebih gemuk makannya banyak dan lain2..sedangkan yg kedua sering sakit dan kurus melulu..tapi ah sudahlah capek memikirkan orang lain. yg penting sekarang aku sudah menemukan solusi agar anakku tetap sehat..amin :)

    ReplyDelete
  12. kalau orang2 dulu bilang itulah makna dari rasa syukur :)

    ReplyDelete
  13. Kak Elsa postingan ini bikin mata berkaca²,,gemuk belum tentu sehat, meski Dija gak gemuk yang penting Dija masih bisa ceria bermain,,

    Semoga Kak Elsa dan Dija selalu diberi kesehatan..

    ReplyDelete
  14. tak perlu iri mbakkkkk..
    di kasih kesehatan alhamdulilllahhhhhh....

    ReplyDelete
  15. Heii Jeng Elsa, tiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Membandingkan untuk sekedar belajar gak papa, tapi jangan dijadikan beban dan tuntutan.

    Melihat foto-foto Dija, dia itu cantik dan nampak sehat sekali lho :D

    Dan dikau adalah Tante paling hebat buat Dija. Sukses yaaa....

    ReplyDelete
  16. haduh,,, jadi speechless... bingung mau komentar gimana... yang penting berikan yang terbaik buat dija mbak.. bagaimanapun juga dija adalah karunia Tuhan yanbg diberikan kepada mbak... :D

    ReplyDelete
  17. tapi Dija sekarang udah lincah, Tan.. daripada aku dulu (kata mamah), baru bisa jalan pas umur 2 tahun. bayangkan! 2 tahun. higs.. berarti aku kecil payah kan, lebih payah dari Dija. tapi buktinya sekarang, aku kuat mendaki gunung sekalipun :)
    every child is special (Aamir Khan) ^^

    ReplyDelete
  18. iya sa... perkembangan anak kecil itu sangat gak perlu dibanding2kan. tiap anak pasti berbeda2. ada plus ada minus. itu wajar. namanya manusia gak ada yang sempurna kan? :D

    yang penting, overall si anak tumbuh sehat dan normal. itu udah patut disyukuri banget kan.... :)

    ReplyDelete
  19. sebuah pembelajaran yang sungguh bermakna ya mba....
    jangan terlalu memandang keatas karena akan buat leher kita sakit
    jangan pula selalu melihat ke bawah karena juga akan bikin leher kita pegel...

    syukurilah dengan apa yang telah Allah anugerahkan pada kita...

    setiap manusia/anak punya kelebihan dan kekurangan, itu sudah pasti.

    So, sudah benar sikapmu mba... tak perlu iri melihat anak lain yang mungkin lebih lincah, gemuk dan banyak bicara dibandingkan Dija. Dija juga cerdas, cantik dan bijak toh?

    Yang paling penting adalah sehat dan ceria selalu, ya kan Dija sayang....?

    ReplyDelete
  20. Manusiawi kok jeng
    Namun harus diingat bahwa iri itu merusak hati. Iri hanya diperbolehkan kepada :

    1. Orang kaya yang dengan kekayaannya itu dia gunakan untuk berjuang di jalan Allah.

    2. Orang berilmu yang menyebarkan ilmunya dan mengamalkan ilmu dengan baik.

    Aku dulu juga kurus, tetapi sekarang malah gimblah-gimblah.Padahal setelah jam 22.00 saya sudah diet lho.

    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  21. itu benar, Dija sehat tante Elsa sehat, alhamdulillah, semua keluarga sehat itu sudah luar biasa. Kadang kita merasa paling ngalamin kesusahan kesulitan dibanding yg lain, tapi belum tentu tergantung pembandingnya, kita mau banding kemana :).
    (#sok seriuesss yah) hehuehuhuu, semangat anteee

    ReplyDelete
  22. wah,,,bener banget mbak elsa,,,tiap anak itu istimewa...jadi gak perlu dibanding bandingin dengan anak lain...

    aku sebel tuh kalo ada yg ngebanding2in rafa dg anak lain...pengen nonjok aja rasanya...hehehehe

    ReplyDelete
  23. aku terharu mbak baca postingan ini...jd inget kk ina sama dd walu...perkembangannya jauuh banget kalo mau dibandingin.....tp trnyata memang perkembangan anak itu beda2 meskipun satu kandung...smoga nantinya dd walu bisa mengejar ketertinggalannya.....aamiin

    dija meskipun ngga gemuk tapi kan sehat, lincah dan cerdas...itu udah patut utk disyukuri.....

    ReplyDelete
  24. Suka sekali dengan gaya penuturan Elsa di sini, simpel tapi sangat mengena.

    Moga kita menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur...

    ReplyDelete
  25. mbak elsa, aku pernah ngalamin kayak apa yang mba elsa rasain.

    duluuu waktu azka umur setaun, dibanding sepupu2nya yg seumuran, azka paling kurus, minum susu botol juga ngabisin 60 ml aja lamaaaa bgt. kosakata sih lancar, sementara sepupunya ada yg belom bisa ngomong. Seiring waktu, azka umur 2,5 tahun, BBnya melonjak drastis, tiap bulan naik 1 kg, nafsu makannya gila-gilaan. Akhirnya jd overweght dan susaaahh nuruninnya mpe sekarang. Sementara, sepupu-sepupunya yg dulu gemuk2 itu, mulai umur 2 th melangsing, lincah lari-lari kesana kemari. yang tadinya lambat "bicara" dibanding azka, eeh malah udah ceriwis cerita suatu kejadian, sementara azka belom bisa cerita panjang lebar, waktu itu cuma 2-3 suku kata aja.

    Aku ambil pelajaran dari situ, jangan banding2in anak kita dg yg lainnya. yang penting anak hepi, sehat. kita yg merawat dan mengurusnya juga udah berusaha semaksimaaalll mungkin memberi yg terbaik, hasilnya itu di luar kekuasaan kita. Tetep semangaaatttt yaaaa....tiap anak ga ada yg sempurna, pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya kita hadapi dengan senyuman, sementara kelebihannya jangan bikin kita jd besar kepala *sambil ngingetin diri sendiri*

    ReplyDelete
  26. jgn khawatir mbak.. meski mgkn bobot dija itu gak ndut, tp yg plg penting dija sehat... dan cantik :-)

    ReplyDelete
  27. tetap bersyukur atas keadaan yang diterimakan oleh Allah kepada Dija atas kesehatan yg diberikan merupakan anugerah yg benar2 luar biasa ya mba..
    terharu aku membaca postingan ini...
    pelukkkkkkkk

    ReplyDelete
  28. kita, dg segala apa yg sdh diberi Allah, merupakan sebuah keadaan yg baik dari yg terbaik Mbak. Insya Allah Dija akan tetap sehat dan baik2 saja :)

    ReplyDelete
  29. ah mbak... baca postinganmu ini aku jadi ngaca... ini yang sering aku pikirkan tentang Kanaya... dia tampak kurus, kecil, meskipun gesit dan banyak omongnya....
    tapi ternyata kita memang harus juga melihat ke bawah ya... supaya lisan ini selalu penuh kalimat syukur.....

    ReplyDelete
  30. aah Elsa.. sabar ya.. peluk2...
    bunda dulu juga gitu.. apalagi orang suka bandingin .. kok anaknya kecil ya...
    eh yang ngomongin itu akhirnya punya anak kedua yang lebih susah makan dari anak bunda..

    alhamdulillah, sekarang dia jadi anak yang rajin sholat ...,
    tiap anak diciptakan istimewa..percaya dengan kata2 itu Elsa

    ReplyDelete
  31. Dija sehat dan lincah bermain aja itu Alhamdulillah banget kan Mbak.
    Semoga Dija sehat selalu dan dilindungi Allah. Masalah montok kan nanti bisa montok lagi kan ya Mbak ;)

    ayooo Dija, rajin minum susu lagi dunk sayang *muaahh tuk Dija yg semakin cantik dan lincah* :*

    ReplyDelete
  32. apabila kita melihat ke atas, tentunya akan banyak sekali keirian yang muncul dalam hati.
    tapi apabila kita melihat kebawah, banyak sekali ucapan alhamdulillah yang keluar dari bibir kita.
    jadi lebih baik banyak2 melihat kebawah, karena kita akan selalu bersyukur.. :)

    ReplyDelete
  33. syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah...

    #keinget sama lagu D'massive. :)

    ReplyDelete
  34. hua..hua.. bersyukur ada tante elsa yang tulus menyanyangi dan mengurus dija..

    ReplyDelete
  35. Mbak Elsa, tenang aja, Raja juga dulu montok trus setelah lewat setahun, montoknya berkurang. Selama perkembangannya masih wajar, ku rasa gak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi tetep harus dijaga asupan nutrisinya karena seiring anak tambah aktif, nutrisinya pun harus bisa mengimbangi..

    Soal kosakata juga, asal terus dilatih aja, mbak, Dija pasti bisa. Kita baru boleh khawatir kalo anak sampe usia segini belum bisa ngomong apa-apa atau belum ngerti dengan perintah orang dewasa.

    Perkembangan Dija dengan riwayat lahir prematur udah luar biasa banget lho, mbak.. ^_^

    Salam buat Dija cantik dari bang Raja yaaa...hehe

    ReplyDelete
  36. Santai saja mbak Elsa. Sulung saya Affiq (sekarang 10 thn) waktu seumur Dija kuat sekali minum susu sampai 7 - 9 botol sehari. Makannya juga saya jagain terus, karena baru dia seorang anak saya waktu itu jadi saya bisa berjam2 menyuapinya. Belum lagi ngemilnya. Tapi dia kurus ... ada juga anak2 lain minum dan makannya tdk sebanyak anak saya tp kelihatan jauh lebih gemuk. Rasanya sebal sekali kalo ada yang membanding2kannya dengan anak orang ...

    Saya setuju kesimpulan tulisan mbak Elsa ... yang penting anaknya sehat dan lincah. Karena gemuk bukan berarti sehat...
    ^__^

    ReplyDelete
  37. Santai saja mbak Elsa. Sulung saya Affiq (sekarang 10 thn) waktu seumur Dija kuat sekali minum susu sampai 7 - 9 botol sehari. Makannya juga saya jagain terus, karena baru dia seorang anak saya waktu itu jadi saya bisa berjam2 menyuapinya. Belum lagi ngemilnya. Tapi dia kurus ... ada juga anak2 lain minum dan makannya tdk sebanyak anak saya tp kelihatan jauh lebih gemuk. Rasanya sebal sekali kalo ada yang membanding2kannya dengan anak orang ...

    Saya setuju kesimpulan tulisan mbak Elsa ... yang penting anaknya sehat dan lincah. Karena gemuk bukan berarti sehat...
    ^__^

    ReplyDelete
  38. semoga Dija selalu dalam lindungan Allah SWT

    melihat ke
    atas
    bawah
    kiri
    kanan
    depan
    belakang

    lalu bersyukur... Alhamdulillah

    ReplyDelete
  39. Ah...like this post very much. Anak-anak itu unik. Tidak perlu dibandingkan. Sudah dikaruniai anak sehat saja sudah bersyukur tiada tara. Dija sebentar lagi juga berisi dan cas cis cus...masalah waktu saja :-)

    ReplyDelete
  40. Aih...aku malah tersindir nih hihihi..

    Yg penting banyak bersyukur ya mba El, dan sepakat, Dija pastinya tidak tergantikan ;)

    ReplyDelete
  41. Dija lahir dengan berat badan yang sama dengan Fauzan kan ?
    Fauzan juga sempat gemuk, sekarang kurus lagi & juga sering dibanding2kan dengan sepupunya yang sebaya, yg jauh lebih tinggi & lebih gemuk. Sedih juga sih, tapi mengingat proses kelahirannya berbeda dengan sepupunya itu, ya sudah, biar aja orang mau bilang apa. Bersyukur dengan kondisinya sekarang.

    Yakin kok, Dija punya sesuatu yang bisa dibanggakan dan sesuatu itu pasti berbeda dengan yang lain.

    Tetap semangat !

    ReplyDelete
  42. wah..salut sama mba Elsa,,
    bersyukur terus yah mba !!

    ReplyDelete
  43. betul mbak..yang enting dija sehat.. ^^

    two thumbs up buat mbak elsa ini..mudah2an dimudahkan rezekinya dan kehidupannya ya mbak.. :)

    ReplyDelete
  44. Pengen ketemu Dija. Lucu banget. Alhamdulillah dapat tante yang sangat menyayanginya. Semoga Dija sekeluarga selalu sehat, dilancarkan rejekinya, dan selalu dilindungi Allah. Amiin amiin amiin.

    ReplyDelete
  45. Setelah baca artikelmu ini aku jd teringat 2 keponakanku yg masih umur 2 thn dan 5 thn, mereka jg susah sekali makan dan minum susu. Awalnya dulu aku pikir tidak wajar ternyata hal tersebut wajar adanya yg terpenting gizi mereka terpenuhi setiap hari, banyak aktifitas dan jarang sakit. Dengan begitu kita bisa lebih bersyukur dan tersenyum bahagia dengan keadaan mereka :)

    ReplyDelete
  46. emm makasih mbak infonya jadi lebih tau tentang anak"

    ReplyDelete
  47. Kuncinya adalah rasa syukur ya tant,, :)
    segala sesuatu yang Allah titipkan untuk kita, insyaAllah itu yang terbaik..
    apalagi anak, kalo kita pandai bersyukur atasNya, insyaAllah anak menjadi ladang barokah bagi kita..

    tetap bersyukur yuk tant,, kadang aku juga suka iri (tapi mulai buang jauh2 deh,, toh banyak yang lebih sedih karena blm dapet momongan) :)

    salam sayang untuk Dija yang cuantikkk n pinter,, :)
    kiss dari de' Osar..

    ReplyDelete
  48. Aih Dija lucu gtu kok masih iri sama anak org lain sih, cantik, centil pula, gak perlu gemuk untuk cantik, gak perlu gemuk untuk lancar ngmg, gak perlu gemuk untuk lucu, yang penting adalah sehat,,,
    salam kenal,,,

    ReplyDelete
  49. dengan bersyukur maka nikmat akan ditambah oleh Allah..

    yah, setiap anak dan orangtuanya berbeda-beda. tidak perlu iri, syukuri dan melakukan yang terbaik saja maka Allah akan melihat.

    mungkin hanya masalah persepsi orang dewasa buat anak kecil yang harus lincah, gemuk, dan banyak makan.. tapi tidak semua anak kan seperti itu?..

    kondisi sekarang bukan mencerminkan kondisi masa depan bukan?

    ReplyDelete
  50. Saaayyy, mangap baru sempet maen dimari lagi. Dah lama ga ngeblog hiks!

    Kemaren ajah ym-an bentar banget

    Ga usah iri Say, syukuri ajah bahwa Dija sehat, aktif, pintar. Semua anak pasti berbeda. Zahia pun udah 3 taun 3 bulan beratnya cuma 14 kilo. Padahal anak laen seumurannya dah diatas 15 kilo :-)

    Kiss untuk Dija cantik yah dari Double Zee. Mmuuaacchh

    Btw Mak Cebong nikin kontes Say. Ikutan yaaaa

    ReplyDelete
  51. Walau curhat, posting ini sarat pelajaran.

    Dija pasti sayang banget ya sama Tante Elsanya :)

    Izin cium Dija, cupp, muaaach...

    ReplyDelete
  52. Subhanallah... Dija tumbuh menjadi gadis yang ceria. Jangan gemuk2 deh... entar perutnya terbiasa makan banyak, seperti diriku nih. Hehe...

    ReplyDelete
  53. gak usah iri mbak Elsa,pasti ada masanya sendiri.
    Dija udah pinter kok ya,,yang penting dija selalu sehat wal afiat,dan tambah lucu :)

    ReplyDelete
  54. Luar biasa! Elsa begitu mantap menangkap semua peristiwa dan lugas pula cara penyampaiannya. Salam ya untuk Dija. Semoga dia menjadi anak yang salehah, mirip tante yang sudah menjadi mamanya ini ^_^

    ReplyDelete
  55. diza ngegemesin., :D
    sehat slalu ya dek.,

    ReplyDelete
  56. wah..boro2 sama anak laen, bahkan sama sodara sendiri pun blm tentu sama perkembangannya. Anak pertamaku Yassin gemuk minta ampun..eh yg kedua malah cungkring. Padahal ga ada yg beda dlm pemberian makan. Cuma ya..anak keduaku emang ga doyan mau gmn?? ya sudahlah...yg penting sehat!

    Btw..dija lucu posenya...

    ReplyDelete
  57. biasany stlh umur 1thn berat bdn anak memang susah naikny mbak elsa, yg penting Dija sehat,
    foto yg kedua aku sukaaaaaaaa :)

    ReplyDelete
  58. yang penting dija-nya sehat, pinter, sholehah mb
    *pelukdija*

    ReplyDelete
  59. Memang tiap anak mengalami fase perkembangan sendiri2. Ada yg pintar sekali berbicara, ada yg motoriknya lebih menonjol, dll.
    Memang sangat manusiawi jika kita membandingkan anak2 kita dg yg lain, tapi ... selama anak kita tumbuh sehat, ceria dan pintar, kita tak perlu khawatir ya mbak.
    Syukuri apa yang ada, apalagi di luar sana banyak sekali anak2 yg terlantar dan diterlantarkan.

    ReplyDelete
  60. jiaaaaahhhhhh itu potonya lucu pisan jhohohohohohoo

    ReplyDelete
  61. sukuri apa yg sudah di kodratkan dri yg di atas mbaa

    ReplyDelete
  62. maaf baru bisa bw skg, tersendat sendat bw nya nieh, repot disana sini,maaf makanya nieh malam ngelembur merapel baca postingan mbak elsa..
    posting yang ini "sound" melow banget..jadi ikutan sedih..idem dengan kata kata bapak2 ibu ibu diatas...anak2 itu unik satu sama lain nggak sama, sama kayak mbak elsa tiap kali ngelihat kinan sedih dan mikir, kok kurus, kok bb masih stag di 12 kg an...padahal dah 2.5 tahun..kok makannya susah, minum susunya susah *sama kayak dija, kinan mau susu kalo kondisi ngantuk...lainnya itu harus dipaksa...masih memilih nenen padahal aku yakin isinya juga se iprit udah usia berapa dia sekarang..melihat anak tetangga yang bohey..montok perkembangan BBnya ok...minum susunya seminggu abis 1 kg walah sering lemes...tapi balik lagi, anak itu unik...berbeda satu sama lain, aku merasa berdosa kalo mbandingin kinan dengan anak tetangga..sing penting kinan sehat sehat perkembangan motorik halus dan kasar serta kosakata dan logika penalarannya berjalan sesuai normal usianya...sangat Alhamdulilah....bagaimanapun kinan ataupun dija are special in their own way...kita sayang mereka banget dengan apa adanya ...

    ReplyDelete

jangan lupa baca Basmalah sebelum komen...
"Bismillahirrahmanirrahiiiiiiim......"

and please, ANONYMOUS is not allowed.