Monday, November 18, 2013

House of Virgin Mary


House of Virgin Mary, atau Rumah Bunda Maria ternyata ada di Turki. Banyak yang belum tahu kan? Mari mari sini merapat, aku kan bercerita sedikit saja, hehehe....

Rumah Bunda Maria ini sebenarnya adalah rumah tinggal terakhir dari Bunda Maria dalam kristen, atau Maryam dalam Islam. Beliau menghabiskan 11 tahun terakhir dalam hidupnya tinggal di sebuah rumah sangat sederhana di puncak Bukit BulBul di Ephesus, Turki. Itu berarti Bunda Maria hijrah ke Epehesus setelah peristiwa penyalipan Yesus. Awalnya tidak banyak yang tahu soal kepindahan Bunda Maria ke lokasi itu. Hingga suatu ketika, lamaaaaa setelah itu, seorang biarawati di jerman yang tidak pernah keluar negeri mendapatkan semacam "penglihatan" tentang rumah kecil ini. Sebelum meninggal beliau bisa menggambarkan secara detail rumah ini, berikut pohon pohon zaitun di sekitarnya. Singkat cerita, penglihatan itu akhirnya terdengar oleh pohak Vatikan. Setelah diadakan penelitian dari segala aspek, akhirnya Vatikan membenarkan bahwa rumah sangat sederhana itu adalah autentik peninggalan Bunda Maria. 

Kini, rumah sangat sederhana yang seluruhnya terbuat dari batu itu telah dijual oleh pemerintah Turki kepada pihak Vatikan. Dan karena nilai sejarahnya yang sangat besar, kompleks lokasi Rumah Bunda Maria selalu dijaga ketat oleh polisi militer turki bersenjata lengkap, dibantu oleh polisi militer vatikan. Petugas dan para pastor juga langsung dari Vatikan, setiap bulan Vatikan mengirimkan petugasnya silih berganti.




Seperti yang sudah aku ceritakan tadi, rumah bunda maria ini berada di puncak bukit. Jalan menuju kesana tentu saja berkelok kelok dan cukup sempit. Tapi pemandangannya indah sekali. Hutan yang benar benar hijau, pohon pohon zaitun dimana mana. Aku tiba disana pagi hari, ketika cuaca sangat-sangat syahdu karena mendung gelap dan gerimis kecil kecil.

Di tempat parkir, sudah begitu banyak bus bus pariwisata. Turis dari segala penjuru dunia tampaknya sudah lebih dulu memadati Rumah Bunda Maria. Tour Guide ku berkali kali mewanti-wanti, ini adalah lokasi suci, selama di dalam rumah Bunda Maria, tidak diperkenankan mengambil foto. Yaaaahhh.... sedih deh, apa asyiknya gak bisa ambil foto. Tapi mau gak mau harus setuju dengan peraturan yang satu itu, namanya tempat ibadah, kalo turis terlalu sering jeprat jepret foto pastinya akan mengurangi kesakralan tempat itu kan.

Semakin mendekati rumah bunda maria, jalan terbagi menjadi dua. Jalan masuk dengan jalan keluar.
Jadi kita tidak akan melewati tempat yang sama lagi. So, manfaatkan waktu sebaik baiknya, karena padatnya turis. dan tidak mungkin mengantri lagi masuk ke posisi awal.

Lagipula, rumah Bunda Maria kan kecil sekali. Sementara itu turis yang berbaris rapi mengantri di depan pintu masuk juga berjubel. Maka pengunjung yang sudah berada di dalam rumah bunda maria itu sebaiknya tahu diri untuk tidak berlama lama memadati ruangan dalam.


Dari kejauhan, sudah tampak rumahnya. Sebuah rumah batu kecil sekali, sangat sangat sederhana. Mungkin lebih tepat jika disebut gubuk.

Lingkungannya sangat asri, pepohonan rindang. Musim gugur membuat daunnya menguning. Dan tentu saja, aku makin suka!! hihihiihihi....

Aku kegirangan bisa melihat rumahnya, tak sabar untuk bisa masuk ke dalam.


Begitu sampai di dalam, ada beberapa lampu kecil remang-remang yang menerani ruangan kecil itu. Dua orang polisi militer berjaga jaga, satu atau dua meter dari pintu depan. Di kanan dan kiri, ada sebuah kotak amal, tempat kita bisa memasukkan uang donasi, di atasnya disediakan lilin lilin kecil untuk kita ambil. 

tepat di depan, dibuatlah altar Bunda Maria. Fotonya bisa dilihat disini dan disana.
Ada patung Bunda Maria di tengah-tengahnya, meja dienuhi bunga-bunga dan beberapa benda kecil seperti tasbih dan rosario. Turis turis lain memberikan penghormatan yang mendalam di depan altar itu.





Lalu aku? Apa yang aku lakukan di depan altar ?

Tentu saja aku berdoa, menghadiahi Maryam dengan puluhan Al Fatikhah, berharap bisa mencontoh Maryam yang begitu mulia. Begitu istimewanya Maryam, hingga Al Quran mengabadikannya dalam satu surat khusus bernama Surat Maryam. Kenapa tidak ada surat Khadijah, atau surat Fatimah??  Padahal mereka juga perempuan-perempuan yang teramat mulia. Pastilah karena Maryam begitu istimewa. Aku pikir itu adalah sebuah penghormatan tertinggi oleh Islam kepada Maryam, kepada perempuan shalikhah yang selalu menjaga kesuciannya, yang tidak berzina, yang mampu menjaga hatinya, yang begitu sabar dan mampu berjuang sendirian.



Setelah keluar dari rumah bunda maria, kita akan bejumpa dengan kotak tempat pengunjung bisa menancapkan lilin lilin doa. Aku tadi memasukkan donasi koin dua lira, dan aku pun mengambil dua batang lilin. Aku ikut-ikutan menancapkan lilin, meskipun di Islam tidak ada ajaran yang berbau lilin. Seorang teman satu bis memandang tidak ganjil apa yang kulakukan, tapi thats fine. Yang tahu niatku hanya Allah, yang lain tak perlu tahu. Bukan begitu??



Setelah melewati lokasi lilin, kita akan menyusuri jalan kecil menuju ke bawah. Ternyata di situ ada sumber mata air, yang menurut Vatikan merupakan air suci. Tour Guide ku bilang, jika minum air itu maka badan akan sehat, jika membasuh muka maka kita akan awet muda dan lain sebagainya. Hehehee... dimana-mana, mata air yang dianggap sakral akan disertai dengan mitos mitos seperti itu. Meskipun tidak percaya dengan khasiat airnya, tapi aku tetap mengambil sebotol. Aku akan membawanya pulang, dan menghadiahkannya pada sahabatku. Mata air suci bunda maria, sebuah hadiah yang tak ternilai harganya kan???

Kemudian di sebelah mata air suci, ada dinding batu yang dipenuhi oleh gulung gulungan kertas kecil. Rupanya itu adalah kertas kertas berisikan doa doa. Mereka bilang, doa yang di selipkan disitu akan terwujud. Wow...pantas saja ada begitu banyak gulungan gulungan doa. Aku pun segera menuliskan dua doa, satu atas namaku, dan satu atas nama sahabatku yang seorang kristen. Tentu saja aku ikut-ikutan menggulung kertas itu lalu menyelipkannya di celah celah batu. Wallahualam... ini bukan tempat yang mustajabah, kita bisa berdoa dimana saja, termasuk berdoa di rumah Maryam kan??

Ada yang bilang juga, bahwa sebenarnya tradisi menggulung kertas doa itu berasal dari tradisi masyarakat turki kuno, yang mana dahulu mereka suka menuliskan doa lalu mengikatnya di ranting-ranting pohon. Keyakinan itu berkembang sedemikian rupa sehingga kini gulungan kertas doa itu diikat lalu diselipkan di celah celah batu dinding rumah bunda maria. 
Hal ini mengingatkanku pada tradisi serupa di Cina, di daerah pedalaman ketika dulu pernah berkunjung ke JiuZhaiGhou. Masyarakat disana menuliskan harapan harapan mereka pada selembar kain berwarna, seukuran sapu tangan, lalu disejajarkan demikian rapi, berbaris baris hingga mirip bendera warna warni yang banyaaaaak sekali. 






Setelah meninggalkan lokasi gulungan ketas doa, selanjutnya kita akan bertemu dengan sebidang tanah, dengan reruntuhan sumur di tengah tengahnya. Aku tidak menemukan keterangan apapun di sekitarnya, tapi tampaknya itu bekas tempat pembaptisan.






Secara keseluruhan, aku sangat sangat menikmati kunjungan ke House of Virgin Mary ini. Meskipun lokasinya jauuuuuh, di puncak bukit, tapi semuanya tampak indah. Suasananya yang sakral, Kisah kesucian Maryam yang sangat istimewa, cuaca yang mendung gerimis kecil kecil, juga dedaunan yang menguning. Subhanallaaahhh semuanya sangat sempurna.

Alhamdulillaaaah bisa mengunjungi rumah bunda maria..... Aku pikir ini situs yang teramat penting, bukan hanya untuk kristen, tetapi juga untuk islam. Memang dalam islam, kita tidak boleh mengeramatkan benda benda peninggalan, termasuk rumah peninggalan tokoh tertentu seperti ini, karena dikhawatirkan musyrik dan syirik. Tapi jika memang terbukti benar ini adalah rumah terakhir Maryam atau Bunda Maria, kita sebagai umat Islam maupun Kristen selayaknya harus tahu, dan bisa mengambil begitu banyak pelajaran dari keistimewaan Maryam itu sendiri.




Postingan ini dipersembahkan untuk Sahabatku, Marry Suwu. 
"Aku berhasil bawa airnya sampai dengan selamat di Indonesia!!!"

44 comments:

  1. aku juga baru tahu setelah dari WA mbak elsa itu...asli...jadi nambah ilmu...
    ooo begitu tho cerita lengkapnya.....edisi di blog ini pastinya lebih lengkap cerita dan photonya..
    suka banget sama jaket musim dinginnya mbak elsa..*walah salah fokus..hehehe
    cantik.. orangnya cantik jaketnya...*takut dilempar jaket itu...*kaborrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

    ReplyDelete
  2. hiyyyaaa...enak ya bisa jalan2 ke turki hehe

    ReplyDelete
  3. wiss keren nyajalan2 ke turkei
    kaya nya hebat banget tuh asik

    ReplyDelete
  4. ooh jadi selama ini menghilang karena ke rumah Bunda Maria yah Mbak?? seruu yaaahh bisa jalan2 mulu, anyway bentuk rumahnya unik yah Mbak.. Dija gak dibawa yah Mbak??
    terus sekarang airnya dikasih ke temannya yah Mbak?

    ReplyDelete
  5. terharu deh baca posting ini.....
    baru tau ada situs ini, Elsa diterima ya di sana

    ReplyDelete
  6. Akhirnya diposting juga.... Gambar di WA nya bikin penasaran. Terima kasih atas ceritanya yang indah Sa.

    Foto-foto sama keamanan di sana kok gak sekalian dipublish? Hehehehee.

    Nice post

    ReplyDelete
  7. menarik banget....
    pengen juga kesana...

    ReplyDelete
  8. Cantiknyaaaaaaaa.... Mbak Elsa kl nulis review selaluuuu detail dan kumplit, jadi kaya baca buku cerita, enak, hehehe

    ReplyDelete
  9. gulungan kertasnya sudah banyak sekali ya mbak. Temannya pasti senang ya dikasih air dari sana

    ReplyDelete
  10. Asli baru tau juga Elsa tfs ya...wah senangnya ya, jalan2 sambil menambah wawasan.

    ReplyDelete
  11. Aku baru tau kalau ada rumah Maryam di Turki. Tempatnya indah banget yaaa..

    ReplyDelete
  12. saya mupeng! cukup sekian terima kasih !!!

    ReplyDelete
  13. Waaah mbak Elsa abis jalan2 ke sana ya .. keren ya. Foto2nya keren :)

    ReplyDelete
  14. Jadi ada di Turki ya, Mbak Elsa. Kita selaku Muslim sesungguhnya perlu untuk mengetahui peninggalan bersejarah ini. Betapa rumah yang pernah ditinggali oleh Maryam itu masih terbina dengan rapi. Salut saya sama kunjungan Mbak Elsa sekaligus reportasenya yang bagus ini :)

    Salam Jombang dari Jogja.

    ReplyDelete
  15. Jeng Elsaaa, reportase ziarah indah di tempat indah dan memetik keteladanan bunda Meryem Ana Eve. Terima kasih Jeng telah berbagi. Salam

    ReplyDelete
  16. wah jauh juga ya ternyata perjalanan pencarian innerpeace nya Bunda Maria sampe ke Turki. Jaman dulu naik apa ya dia dr Yerusalem sampe Turki ya?

    ReplyDelete
  17. gulungan kertasnya banyak aja :D mba elsa baik ih udah jauh ke turkey masih inget sama sahabatnya hehe

    ReplyDelete
  18. waaa keren mba, aku yg kristiani aja malah ndak tau,kalo rmh bunda maria ada diturki. aku msh berfikirnya msh di yerusalem. makasih ya u postingannya. itu ft sm ibu mba? pgn kesana *hope

    ReplyDelete
  19. Indah banget pemandangannya,,, tulisannya juga seru,, :)

    ReplyDelete
  20. saya jadi ingat buku the secret life of bees, temboknya mirip tembok ratapan di cerita itu..
    hehe kira-kira itu aliran air dari mana ya?
    penasaran..

    ReplyDelete
  21. assalamualaikum mbak,

    waktu ngebuka blog mbak aku suka banget dengerin instrumen piano di blog mbak,
    kalau boleh tau itu instrumennya siapa ya mbak ?

    terima kasih mbak :)

    ReplyDelete
  22. Pengeeen berkunjung ke negara empat musim pas lagi musim gugur, kayaknya kok apik-apik men pohon-pohonnya... Baru tau rumah Maria di Turki, mau juga ke sana... Penasaran dalemnya @.@

    ReplyDelete
  23. enaknya jln2...
    aq baru tau jg nih ceritanya, senang baca blog mbak elsa, selalu dpt info detail
    makasih mbak :)

    ReplyDelete
  24. tulisan yang sangat indah, rumah yang sangat syahdu dilihat dari kejauhan :)

    ReplyDelete
  25. Waoooooooo...tempatnya indah....pasti ngak bakalan bosan kalau jepret2 di sana mbak yach... dua jempol buat mbak...mengambil sebotol air suci untuk oleh-oleh sahabatnya...sippppp luar biasa mbak..hal yang indah dan tak ternilai...pasti sahabatnya spesial banget mbak yach...

    ReplyDelete
  26. Sumpah, aku baru tau soal rumah Bunda Maria ini... Soalnya soal beliau, lebih identik sama Fatima, kota kecil di Portugal..

    ReplyDelete
  27. Tante Els...hadooh jalan2 ko ga ajak aku..ke Turki pulaa :(
    Tapi baca ceritanya hmm seruu deh, berasa adem juga..
    makasih oleh2 ceritanya ya Tante.

    Btw ..Pa kabarnya Dija? dah lama ga mampir sini :p
    semoga sehat selalu :D

    ReplyDelete
  28. Turki udah masuk dalam wish list negara yang harus gw kunjungi. Tapi baru tau nih ada rumah Bunda Maria. Tempatnya bagus juga dan penuh sejarah pula

    ReplyDelete
  29. Kirain rumahnya Bunda Maria yang foto pertama ituh..hihihi.. Kupikir, kok kecil bangeeeeett.. Bego banget deh akyu inih.. :D

    Kayaknya di sana bikin betah ya, Say.. Adem.. Boleh nggak ya, bikin rumah di dekat-dekat situ..

    ReplyDelete
  30. wah keren sekali tempatnya, di Indonesia gak ada yang sepperti itu ya :D

    ReplyDelete
  31. baru tau, tyt rumah bunda maria/Maryam ada di turki..pemandanganya bikin speechless, indaaahhh bgt yaa

    ReplyDelete
  32. pemandangannya emang kliatan adem dan asri

    ReplyDelete
  33. Mak Elsa hanya satu kata : Aku ngiriiiiiiiii :v :v :v

    ReplyDelete
  34. Wah gulungan kertasnya sudah buanyak,
    hayo siapa yang mau ngitung hehehe...

    ReplyDelete
  35. pengalaman yang tidak terlupakan...senangnya bisa melihat langsung rumah bunda maria....harusnya bawa airnya jgn 1 botol mbak.....bawa lebih biar aku kebagian hihihihi....

    ReplyDelete
  36. indah ya mbak tempatnya... beruntungnya dirimu sudah ke turki..
    salah satu yg jd destinasi impian jika kelak ada kesempatan, insya Allah ^_^

    ReplyDelete
  37. Bagus sekali semua postnya kak Elsa yang selama di Turki ! :D

    ReplyDelete
  38. salut nih sm mbk elsa, meskipun beda agama tapi mau berkunjung ke rumah bunda maria dan mengikuti ritual ke agamaannya,,trus mau bawain air nya lagi buat oleh2..so kindness mbak. di berkatilah mbk dan keluarga.

    ReplyDelete

jangan lupa baca Basmalah sebelum komen...
"Bismillahirrahmanirrahiiiiiiim......"

and please, ANONYMOUS is not allowed.