"Tak ada yang harus dikhawatirkan dalam kematian.
Ia adalah pintu yang setiap orang pasti memasukinya.
Tetapi yang menjadi masalah serius adalah,
apa yang terjadi setelah kematian?
apakah berupa taman dan sungai yang mengalir,
dalam tempat yang dijanjikan Allah;
ataukah berupa kesesatan dan api yang bergejolak?"
Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Uraifi
Ia adalah pintu yang setiap orang pasti memasukinya.
Tetapi yang menjadi masalah serius adalah,
apa yang terjadi setelah kematian?
apakah berupa taman dan sungai yang mengalir,
dalam tempat yang dijanjikan Allah;
ataukah berupa kesesatan dan api yang bergejolak?"
Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Uraifi
"Renungkanlah nasib saudaramu yang kini telah dikubur;
Dulu ia begitu menikmati pemandangan yang dilihat.
Kini matanya telah copot;
Dulu perkataannya begitu fasih.
Kini cacing tanah telah memakan mulutnya;
Dulu ia selalu tertawa.
Kini giginya hancur terbenam tanah.
Cermati dan perhatikan.
Yakinlah bahwa apa yang telah ia alami akan engkau alami"
Dulu ia begitu menikmati pemandangan yang dilihat.
Kini matanya telah copot;
Dulu perkataannya begitu fasih.
Kini cacing tanah telah memakan mulutnya;
Dulu ia selalu tertawa.
Kini giginya hancur terbenam tanah.
Cermati dan perhatikan.
Yakinlah bahwa apa yang telah ia alami akan engkau alami"
Syaikh Muhammad bin Husain Ya'qub
"Apakah kamu mempunyai obat penangkal maut?
Apakah kamu memiliki tempat berlari darinya...
atau dia akan berpaling menghindarimu?
Apakah kamu tidak tau...
bahwa kematian tidak mengenal yang kecil dan dewasa,
yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah.
Ia juga tidak tau mana yang mulia dan yang hina..."
Syaikh Muhammad bin Husain Ya'qub
Apakah kamu memiliki tempat berlari darinya...
atau dia akan berpaling menghindarimu?
Apakah kamu tidak tau...
bahwa kematian tidak mengenal yang kecil dan dewasa,
yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah.
Ia juga tidak tau mana yang mulia dan yang hina..."
Syaikh Muhammad bin Husain Ya'qub
Copas dari :
Buku Malam Pertama Dalam Kubur
Dr.Muhammad Bin Abdurrahman Al Uraify
Dr. A"idh Bin Abdullah Al Qarni, MA
Syaikh Muhammad Bin Husain Ya'qub
takut, tapi harus dihadapi ya. Insya Allah siap
ReplyDeleteThx 4 share
ReplyDeletemengingat kematian, karena menjadi cambuk untuk memperbaiki diri... ^^
Hmm jd ikutan sedih,
ReplyDeleteMbak elsa, insyaallah ada rencana Allah yang dibalik ini semua, tinggal kita cari tahu apa itu. Dan insyaallah rencana itu pasti baik.
sebagai manusia memang kadang menganggap kematian itu akhir segalanya karena ketidaktahuan...kita hanya bisa berharap akhir yg khusnul khotimah..amin
ReplyDeleteya Allah, jauhkan hamba-Mu dari siksa kubur >_<
ReplyDeletehiks, saya takuut....
takut tidak memiliki amal yg akan menjadi bekal...
"Kini aku tahu bahwa kematian diciptakan Tuhan untuk menjelaskan pada manusia, agar dengan akalnya ia berpikir dan dengan hatinya ia merasa, bahwa ada suatu keabadian yang lebih indah daripada kehidupan."
ReplyDelete(Sareyang--Pustaka Jaya, 2005: hal.139)
[komentar m faizi di puisi asal tamu achen blog] :-)
merenung
ReplyDeleteBerTAUHID lah. engkau tidak akan takut menghadapi mati, dan setiap orng akan mati ( musnah) , hanya ALLAH MAHA Kekal. u/ elsa, cari lah ilmu ALLAH selama hidup ( ngaji tauhid, tafsir qur'an )karena mati hanya membawa ( Laa ilaaha illa Allah)
ReplyDelete...
ReplyDeleteاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ [وَعَذَابِ النَّارِ]
Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ.
“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir ,laki-laki maupun perempuan. Ya Allah! Orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memper-oleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya.” ( HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/251)
اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلاَنَ بْنَ فُلاَنٍ فِيْ ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ. فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/21)
اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمْتِكَ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ حَسَنَاتِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ.
Ya, Allah, ini hambaMu, anak ham-baMu perempuan (Hawa), membutuh-kan rahmatMu, sedang Engkau tidak membutuhkan untuk menyiksanya, jika ia berbuat baik tambahkanlah dalam amalan baiknya, dan jika dia orang yang salah, lewatkanlah dari kesalahan-nya. (HR. Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits ter-sebut adalah shahih. Adz-Dzahabi menyetujuinya 1/359, dan lihat Ahkamul Jana’iz oleh Al-Albani, halaman 125)
(deni aljufri)
...
ReplyDeleteاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ [وَعَذَابِ النَّارِ]
Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)
(deni aljufri)
subhanallah
ReplyDeletesemoga berkah mba
Bener banget Mba, kematian itu pasti, hanya apakah setelah mati itu kita termasuk ke dalam golongan penghuni surga ato neraka.
ReplyDeleteInsya Allah kita menjadi orang2 yang selalu ingat akan kematian yah sehingga kita terus berusaha memperbaiki diri dan menambah bekal
Subhanallah ,....
ReplyDeletetak ada yg pasti didunia ini,selain kematian ya mba !
aku pernah merasa ada dititik itu,saat seluruh tubuhku tak berdaya dan selang2 menempel diseluruh tubuhku yg tak berdaya.
Kini,terus dan terus meyakini bahwa kematian tidak untuk ditakuti tapi dipersiapkan ^^
terima kasih untuk suportnya mba,dan tria kasih untuk postingan ini,megingatkan kembali bahwa kematian itu PASTI
semoga kak-noni mendapat tempat yang terindah di surga. amin!
ReplyDeletesa, aku sedih banget lihat foto2nya. terutama foto yg terakhir. jujur sa, aku gak takut pada kematian itu, tapi takut mati meninggalkan 2 putri tanpa mama. aduh..jadi sedih banget
tidak ada obat penangkal maut
ReplyDeletesiap tak siap
akan kita hadapi
akan tiba masanya
harus mempersiapkan diri mengahadapi kematian...
ReplyDeleteMati itu hancur terurai oleh organisme dekomposter. Yang menjadi masalah serius adalah pertanggungjawaban ruh manusia kebada rabbnya setelah jasad mati.
ReplyDeletecepat atau lambat, ajal pasti akan datang, tanpa kata dan kecuali...siap atau tak siap...
ReplyDeletenice post sist...^_^
terima kasih buat Mbak Elsa yang sudah mengkopaskan esensi buku malam pertama di alam kubur, sangat bermanfaat. 1. karena g usah repot2 beli hahahha... 2. Jadi lebih insyaf dan menjadi pengigat 3. jadi pengen beli juga akhirnya..
ReplyDeleteMbak pernah nyentuh kulit orang yang mau dikuburkan kan? dingin, kaku, juga keras.. dan bagian yang paling sedih adalah saat menutup papan menjelang tanah akan ditumpahkan menutupi kubur.
semua pasti menemuinya :)
ReplyDeleteWadoooh...jadi merinding nih baca ini !
ReplyDeleteSalam hangat & sehat selalu...
Mbak.., merinding juga aku membacanya. Terima kasih sekali telah mengingatkan tentang kematian.
ReplyDeleteAku sependapat dengan mas Aulawi Ahmad mbak.... Kita semua pasti berharap khusnul khotimah...
ReplyDeletemanusia pasti mati jd harus siap kapanpun untuk mati
ReplyDeleteItu siapa yang meninggal?
ReplyDeleteTurut berduka cita yah. Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tabah.
posting begini dan backsound yang begitu waaaa mbaaaaakkk ..sesuai dengan posting saya barusan
ReplyDeletesaya tertegun membaca kalimat demi kalimat mbak
ReplyDeletemengingatkan kita akan tujuan kita yang sebenarnya, mati hanya perkara waktu saja, selagi ada kesempatan ari kita perbanyak berbuat baik kepada diri sendiri dan orang lain.
saya merenung membacanya. nice post, terimakasih. :)
ReplyDeletethanks untuk renungannya mbak... mengingatkan untuk selalu melakukan kebaikan selagi masih diberi waktu, masih dianugerahi hidup dan kehidupan...
ReplyDeletebismillah...
ReplyDeletepostingannya menyadarkan betapa saya sudah terlalu banyak menyia2kan kehidupan saya :(
semoga bisa menjadi baik kedepannya...
Selalu merinding jika membaca tentang kematian... terima kasih tulisan pembangun hati ini...
ReplyDeletekematian pasti untuk mahluk yg bernyawa...hanya saja yg membuat ku tak sanggup dgn kematian karena harus merelakan dgn ikhlas org2 yang aku cintai pergi satu persatu hingga tiba saatnya kematian itu tiba di giliran aku *perpisahan yg harus di jalani*
ReplyDeletekoq jadi sedih gini :((...hiks...hiks...hiks...
Mati tentu Indah untuk orang yang indah..
ReplyDeleteHanya satu yang asti didunia ini yaitu Kematian selain itu hanya ketidak pastian belaka,,
ReplyDeletewaktunya akan tiba
ReplyDeletehanya ALLAH yang tahu
huhuhu,
ReplyDeleteselalu merinding kalo baca lihat atau denger tentang kematian,
kolaborasi rasa takut, khawatir sedih dan tantangan untuk dapat hidup lebih baik...
Pencerahannya luar biasa menyentuh.
ReplyDeleteSegalanya akan kembali kepada-Nya.
Ciri-ciri orang pandai/genius adalah orang yang selalu mengingat akan mati -Al Hadits
Astagfirullah'alazdhim, ... Ampuni hambamu ini ya Allah, Ampuni kedua orang tua kami, .. seluruh orang-orang yang kami sayangi, sahabat-sahabat kami, dan saudara muslim kami, .. amin
ReplyDeletesist...nice post aku paling merinding baca tentang kematian takut bekalnya belum cukup,,
ReplyDeleteSaat kita terlahir ke dunia diawali dengan tangisan tp kita dikelilingi dgn orang2 yg begitu bahagia menyambut kehadiran kita dengan senyum dan keceriaan, persiapkan satu hari yaitu hari kematian dimana kita yg akan tersenyum menyambut hari itu dimana orang2 disekeliling kita sangat berduka mengiringi kepergian kita dengan tangisan karena teringat segala hal yang baik2 ttg kita.
ReplyDeleteterimakasih mb udah share.. sedih mengingat orang2 tersayangku yg lebih dulu pergi... :(
ReplyDeletemakasih mbak elsa....
ReplyDeletejadi inget kiiki masih banyak buat dosa dan kesalahan...:(
begitu banyak yang telah berkunjung di sini..
ReplyDeletesemoga mendapatkan kekuatan, ketabahan.
kiranya segala sesuatu adalah baik adanya..
assalamualaikum..
ReplyDeleteInnalillah....
sudah sepatutnya kita selalu mengingat kematian, apalagi jika bekal kita sangat kurang untuk menghadapinya.
Assalamu'alaikum, Els ... maaf baru mampir lagi.
ReplyDeleteKematian memang satu-satunya pintu kemana kita akan pulang. Semoga Allah memberi kita kekuatan iman untuk siap menghadapinya. Amiiin
Idupcumabentar....
ReplyDeletemaka dari itu,
Kita harus melakukan hal yang terbaik di dunia sebelum kita mati.
mencari bekal banyak menuju kesana..
ReplyDeletesesuatu yg pasti adlh kematian. Jd siap gak siap, kematian pasti menjemput. Semoga kita semua dlm keadaan siap ketika di jemput
ReplyDeleteAda orang bijak yang bilang; "Hanya orang yang bermasalah di dunia yang takut akan kematian".
ReplyDeleteSemoga yang meninggal diterima segala amal ibadahnya, dan yang ditinggalkan diberi ketabahan.. amiinn..
al fatihah
ReplyDeletehmmm aq berdoa untuk yang terbaik,, semoga Allah senantiasa menyertai kita :)
ReplyDeleteBahan muhasabah terbaik untukku Sa..
ReplyDelete