Friday, July 19, 2013

Uang Jelek

Aku punya pengalaman kurang menyenangkan berkaitan dengan uang. Bukan tentang kehilangan sejumlah uang, kena tipu ratusan juta, atau hal semacam itu. Pengalamanku jauh lebih sepele, tapi sudah cukup untuk merubah pola pikir.

Ceritanya begini, aku suka membuat baju-baju kecil buat Dija. Dan tentu saja aku harus membeli perlengkapannya, misalnya renda, pita,  benang, alat-alat jahit dan lain sebagainya. Di Jombang tidak banyak toko yang khusus menjual barang-barang semacam itu. Dan salah satu toko yang menurutku memiliki koleksi barang paling lengkap adalah sebuah toko di kawasan perumahan yang dimiliki oleh sepasang suami istri usia senja. Meskipun mereka tampaknya sudah lama menekuni bisnis itu, tapi rupanya mereka tipikal orang yang jarang sekali tersenyum pada pembeli. Well, bagiku its OK - lah, aku tidak butuh senyumnya, aku hanya butuh barangnya.

Aku pun membeli sesuatu disana. Aku membayar dengan uang pecahan 50.000. Dan Sang Pemilik toko pun membuka laci uangnya... lamaaaaaaa dia memilah milah uang. Kebetulan, aku bisa melihat uang-uang di lacinya. Dia masih khusyuk memilah milah uang kembalian untukku. Sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima ribu... dua ribuan...seribuan.... semuanya dilihat satu persatu.

Aku pikir, nih orang ngapain sih ambil uang kembalian kok kayak cari kutu rambut??

Ternyata.... Sang Pemilik toko itu mencari mana uang yang paling jelek !!!!!!!
Dia memilih lembaran uang terjelek untuk diberikan padaku. Dan aku pun menerima uang-uang lusuh itu tanpa tersenyum.




Sejak saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Sebisa mungkin, jika memberikan uang kembalian, usahakanlah memberi uang dengan kondisi yang terbaik, atau yang baik. Jangan sampai memberikan uang kembalian dalam kondisi lusuh yang mengenaskan, kecuali jika memang benar-benar tidak ada uang lainnya.

Sebagai pedagang kecil-kecilan, aku pun pernah mengalami kehabisan stok uang pecahan kecil untuk kembalian. Dan jika uang yang tersisa tinggal sedikit, itu pun dalam keadaan tidak kinyis-kinyis lagi, jika terpaksa mengembalikan uang yang lusuh itu, aku berusaha selalu meminta maaf kepada pembeli. "Maaf ya uang kembaliannya jelek jelek...."

Lalu seberapa sering aku menerima pembayaran yang menggunakan uang jelek bin lusuh?? Oh, sering sekali !!! Apalagi ketika menjelang bulan ramadhan, dan menjelang lebaran. Ketika beberapa pelanggan baru saja memecahkan celengan tanah liatnya, atau ketika para pengurus masjid membelanjakan uang yang selama ini terkumpul di kotak amal. Uang-uang yang seperti itu, kondisinya tidak hanya lusuh, tapi juga berdebu dan bau lembab, sedikit berjamur. Biasanya pelanggan dengan uang semacam itu, agak malu-malu ketika hendak membayar. Mereka sering minta maaf dahulu, "Maaf ya Mbak, uangnya recehan, baru mecah celengan" ......

Aku pun dengan sengaja menunjukkan ekspresi yang antusias. "Oh gak papa Pak, saya malah senang dapet uang beginian, bisa buat kembalian.... semoga penuh berkah"

Mendengar jawabanku yang antusias, pelanggan pun pede membayar dengan uang yang sudah mengendap entah berapa ribu tahun di celengan atau kotak amal.

Tapi siang tadi, entah aku yang kehabisan stok sabar hari ini.... atau memang aku yang bodoh tidak menahan nafsu di saat puasa.....

Siang tadi, ada dua orang pembeli. Dua orang wanita berjilbab dan berseragam kantor pemerintah, tampak sangat berpendidikan. Mereka diutus berbelanja untuk kebutuhan kantor. Mereka memilih-milih dengan leluasa, dan sempat pula bercanda denganku. Ketika hendak membayar, salah satu wanita itu, yang sepertinya lebih muda dariku, membuka amplop coklat berisi segepok atau dua gepok uang pecahan 50.000. Total belanjaan mereka senilai Rp  790.000,00. Wanita Cantik itu pun mengeluarkan 15 lembar uang 50.000an. Temannya menghitung, dan mengingatkan bahwa masih kurang 1 lembar lagi untuk mencapai sejumlah 800 ribu.

Si Wanita cantik itu lalu membuka amplop coklatnya lagi, dan lama memilih lembaran uang. Temannya tampak mulai tak sabar, sementara aku diam saja. Si Wanita cantik lantas cekikikan sendiri sambil berkata  "Sabar dulu lah, aku milihin yang paling jelek, hihihihihihiiii"

Duuuuh..... kecewa sekali mendapati pelanggan yang seperti itu. Memilihkan uang yang paling jelek sambil cekikikan???

Aku yang tiba-tiba terserang penyakit tidak sabar dengan kadar mood yang menurun drastis, masih bisa tersenyum sedikiiiiiiiiiiiiiiiit sekali. Tugasku kini mengambil selembar uang 10.000an sebagai kembalian. Aku membuka laci, dan aku sengaja membongkarnya. Aku pilihkan lembaran yang yang masih licin, yang masih bersinar spektakuler, berkilauan membahana.... aku ambil satu dan kuserahkan ke Wanita Cantik itu seraya berkata  "Terima Kasih Mbak, ini aku pilihin yang paling bagus".

Si Wanita Cantik itu serta merta tertular penyakitku, kehilangan kesabaran dan kadar mood yang mungkin malah habis total. Dia menerima uang dariku tanpa senyuman dan langsung pergi.....

Pleaseeee... jangan salahkan aku, karena aku mungkin sudah kehilangan satu pelanggan yang baik, dia mungkin tidak akan berbelanja kesini lagi. Aku sadar itu, seharusnya penjual tidak boleh  "balas dendam" seperti itu pada pembelinya. Aku menyesal melakukannya, seharusnya tidak perlu seperti itu. Ya kan???

Aku salah.

Aku salah.



40 comments:

  1. Santai aja mbak.. Rejeki di tangan Allah. InsyaAllah diganti dengan pelanggan lain yang lebih banyak lagi ^^...

    ReplyDelete
  2. Eh tapi aku serius teinspirasi banget lo sama tulisan ini.. Aku akan berusaha kasih yang terbaik buat orang termasuk uang.

    ReplyDelete
  3. suka deh sama tulisan ini...

    tentang pasangan tua yang mencari uang paling jelek buat kembalian, tokonya sepi tidak? atau rame karena gak ada kompetitornya? duh....miris aku bacanya...

    tentang mbak2 yang cantik itu....kayanya siapapun akan tersentil ya demi mendengar bahwa dia memilihkan uang terjelek sambil ketawa gitu... tapi mungkin banyak juga yang punya pikiran balas dendam dengan mencarikan uang paling jelek buat kembalian...
    haduuuhh aku jahat deh!

    ReplyDelete
  4. berartti mbk kayk aku.
    aku klo dapat yg uang jelek bukan ku simpan tapi bawaannya ngerobek2.. hehe,, kadang mau 5rbu sekalipun ku sobek sekalian aja mb. daripada orang lain dirugikan. kesel juga sih.

    hehhee... sebisa mungkin klo kita penjualnya minta kepada pembeli untuk memberikan yg layak.

    klo gak ada... koyo sedekah ya mb. saya sering lho mba. mintanya kembaliannya bagus padahal uangnya jelek.

    paling parah beli obat uangnya gede bagus, eh dikasihnya yang jelek solasian lagi. Ketahuan tuh.. hehe

    ReplyDelete
  5. pernah sekali aku mbak ngalamin yang seperti itu, erima uang kembalian yang lusuhnya minta ampun, terkadang yang di tambal sama selotip bening,,

    Iya mbak,, namanya juga manusia punya sisi negatifnya,, kan wajar,, semoga tidak terulang ya mbak

    ReplyDelete
  6. Jadi kesindir. Saya sering sengaja milih duit yang lecek buat bayar... Abisnya kalo dapet kembalian juga lecek gitu. *alibi*

    ReplyDelete
  7. Mbak Elsa, kantor sebelah toko siap koq terima uang selusuh apapun. Mbak Elsa tidak perlu kesal lagi kalau misal terima uang lusuh. :)

    ReplyDelete
  8. ujian kesabaran tu beragam ya bahkan soal uang "jelek" bisa memicu kita tuk marah...klu aku sebagai pembeli jika dapet kembalian uang jelek biasanya tak suruh ganti yg bagus hehe.
    Namun pernah juga saat aku belanja sesuatu pake uang yg masih seger eh dikira duit palsu jiaaah..such was the life :)

    ReplyDelete
  9. gapapalah jelek jelek juga uang
    tar kalo buat beli ga ada yang mau berarti emang apes hehehe

    ReplyDelete
  10. masih mending masih ada gambarnya pangeran antasari. kalo gambarnya jadi datuk panglima kumbang, baru tuh jadi masalah.

    ReplyDelete
  11. huahahaha sabar ya... :)
    toh uang itu mau jelek atau bagus, nilainya sama aja kan.. :D

    ReplyDelete
  12. Kesabaran mbak di uji tuh.hehehehe

    ReplyDelete
  13. Setuju ama pendapat koh arman, uang jelek ato kinclong nilainya toh sama juga

    ReplyDelete
  14. walah......sabar ya Elsa....Uang Jelek ataupun robek bisa ditukar, begitu kata teller bank yang pernah aku ty .

    ReplyDelete
  15. Hihihihihi. .
    Mari senyuuum, Mba. . .
    Kasisan Dija lho kalau Ibunya mrengut. . . :D

    Sabar saja, semua ada hikmahnya pasti kan, Mba. Yang penting uangnya masih bisa untuk alat tukar, tidak sobek. . :)

    Salaam Senyuum. . . ^_*

    ReplyDelete
  16. yah uang jelek aku dan kakak suka ngumpulin sampe banyak bisa sampe 100 ribu lebih terus kami setorin ke bank biar diganti yang baru sama bank..tapi penasaran nasib uang2 jelek nan lusuh terobek-robek itu diapain ya sama bank? apakah didaur ulang ataupun dimusnahkan? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oleh bank umum uang lusuhnya dikumpulkan terlebih dahulu untuk kemudian disetor apabila ke Bank Indonesia, di BI dikumpulkan lagi dan apabila sudah banyak maka akan dimusnahkan menjadi serpihan kecil-kecil. Karena serpihan uang tersebut tidak bisa didaur-ulang menjadi uang lagi maka bermuaranya di TPA.

      Delete
  17. sabar mbak... walaupun kehilangan pelanggan... tapi mbak ndak bakal dilupakan ama tuh orang... malah harusnya tuh orang berterimakasih ama mbak... soalnya mbak yang mengingatkan... kalo masih ndak mempan juga eringatan dari mbak... semoga saja orang itu tadi di peringatkan sama Tuhan Yang Maha Esa......

    ReplyDelete
  18. inspiratif mbk ceritanya,banyak banget pembeli yang kayak gitu ya...ngenes

    ReplyDelete
  19. hehe...
    aku paling sebel kalo dapet uang jelek terutama yg udah robek2, kadang kalo lg buru2 kita bisa dapetin uang seperti itu...
    apalagi kl ga bisa ditukar di bank karena lusuhnya itu...
    salam ya elsa

    ReplyDelete
  20. aku juga gg suka dapet kembalian jelek, biasanya tuh kalau dibelanjain lagi suka gg diterima -_-'
    terima kasih tante Elsa, post ini mengingatkan aku u/ memberikan pelayanan terbaik u/ setiap orang ya

    ReplyDelete
  21. Betul mbak, untuk uang dengan kondisi terpotong di dua sisi (sisi kanan & kiri) atau uang dengan nomor seri terpotong lebih dari 3 (tiga) digit Sebaiknya langsung ditukar ke Bank Indonesia.

    Oiya beberapa bank kadang memang menolak karena istilah yang dipakai untuk menukar uang lusuh adalah dengan disetor ke rekening, sedangkan untuk pengambilannya bisa melalui mesin ATM.

    ReplyDelete
  22. waaa aku suka sm tulisanmu mba, ndak salah kok mba memang ada kalanya jengkel jg liat sikap org yg bgitu. ndak apa, Tuhan pst dah mengatur rejeki tiap2 org kok.

    ReplyDelete
  23. "Terima Kasih Mbak, ini aku pilihin yang paling bagus".

    >> menurutku apa yg mbak elsa lakukan itu gak jahat kok. I would do the same if I were you. toh mbak memberikan uangnya dgn cara yg santun. bisa jadi pembelajaran juga buat si pembeli tadi.

    ReplyDelete
  24. wuih detail banget, aku selama ini kalau pakai uang ga pernah mikir uang jelek atau uang bagus. tapi kalau uang rusak biasanya aku pake bayar toll soalnya toko suka gak mau terima.

    ReplyDelete
  25. Sabar yahhh :)

    Buatku uang jelek sama bagus sama nilainya, emg sih kadang kesel jg klo dpt uang jelek tp yaudhlah :)

    ReplyDelete
  26. kalau aku menerima kembalian uang jelek ska minta tukar mbak :)

    ReplyDelete
  27. hmm manusiawi mbak..kita adalah manusia..dan seperti itu wajar terjadi..akupun kalo diposisi mbak elsa mungkin malah tak tambahi dengan omelan macam macam..mbak elsa masih bagus kasih kembalian yang bagus..* lho lho ini kok aku malah jadi kompor..astagirullah..ini poso yo..lali..
    hmm sabar mbak..insyallah ada 10 pelanggan menggantikan wanita cantik itu...
    :)

    ReplyDelete
  28. Terima kasih Jeng Elsa, postingan pengingat berperilaku dalam menyerahkan uang saat bertransaksi. Belanja dengan uang lembab karena baru pecah celengan tanah liat cerminan pengumpulan yang telaten mengait rasa hormat. Salam

    ReplyDelete
  29. Mhmm....kalo duit sih...biasanya kalo duitnya rusak...jelek...lusuh...kusingkirin ( tdk untuk dibuang looo...) dikumpulinnnn di kotak...biasanya kalo sdh numpuk banyak...diambil ibuku...dan nggak pernah kutanya utk apa. soalnya kalo bayar gitu suka malu kalo duitnya jelek...Tapi jarang deh sa...kebanyakan menemukan penjual yg baik seperti elsa...yg selalu memberi kembalian yg bagus...Alhamdulilah kan yaa??

    ReplyDelete
  30. hihihiiii....... ada2 aja ya mbak pelanggan :D

    ReplyDelete
  31. hihihihi... pasti ngena' banget tuh si ibu2.. tapi biarin sih mbak, biar sekali2 tau rasa dia..

    ReplyDelete
  32. tapi aku mendukung sikap mbal El ke si pelanggan itu, biar dia tidka mengulanginya lagi mbak, Gpp dia ga belanja lagi, akan banyak penggantinya ;)

    ReplyDelete
  33. kesannya gak menghargai kl ngomongnya di depan kita spt itu, ya. Sy juga suka kelepasan emosi, kok :)

    ReplyDelete
  34. Aku kalau jadi pembeli pasti bakal maluuu mbak.. Dan jd catatan dlm hati, bahwa penjual juga harus dihargai pastinya.. Tapi nggak kapok dong belanja disitu, kalau kualitas barang dan pelayanannya bagus.. :) soo, don't worry mbak Elsa.. Aku jg ngedukung tindakan mbak..

    ⱭLƗƗɑ♏duLîLLɑƗƗ 90% transaksi jual beli aku baik2 saja, walau 10% biasanya aku kedapetan kembalian jelek juga. Daaan mbak, biasanya aku dpt kembalian jelek malah di minimarket2 ternama itu tuuuh, dan biasanya yg robek2 aku minta ganti..

    Sampe saat ini di penjual perorangan (toko gitu) aku blm pernah kedapetan yg jelek.. Klo aku yg punya uang jelek, biasanya aku kasihnya ke pengemis yg masih sehat segar bugar.. Hehheee.. Salah nggak ya aku? :-P

    ReplyDelete
  35. iya mbak....bagusnya digituin aja klo ada pelanggan yg seperti itu...aku juga meskipun jualan cuma lewat sms...kadang suka emosi kalo ada pelanggan yg meragukan kejujuran dan keadaan toko onlineku...suka aku balas smsnya dgn ketus hihihihi.......

    ReplyDelete
  36. Hehehehe

    Menurutku mbak Elsa gak salah, apa yg mbak lakukan sudah sangat tepat! :D

    Kalo kejadian ama aku, mgkn aku balas kasi kembalian yg lebih parah kucelnya hahahahah *just kiddding*

    Tapi aku kalo membayar ato apalah gak suka pake uang kucel kok :)

    ReplyDelete
  37. mba elsaaaaa, lama deh ga mampir kesini.... :D

    deuh, jadi malu abis baca postingannya T.T
    tiap hari aku kerjaannya ngerapiin uang jelek mba, dan sering kalo uangnya ga rapih jadi sebel sendiri deh, padahal udah kerjaannya bankir emang gitu T.T

    makasih mba elsa udah nyadarin :D
    kalo dapet uang jelek, kumpulin aja mba, ntar setorin ke bank :) gapapa kok, asalkan disusun rapih, insya Allah diterima dengan senyuman :)

    ReplyDelete
  38. Jangan terlalu merasa bersalah begitu mba, malah itu menjadi pelajaran buat si pembeli. Saya juga pernah dapet uang kembalian butut dari tetangga yg jual air mineral, aku pikir waktu itu, tega banget ngembaliin uang kembalian jelek, sama tetangga lagi, akhirnya begitu saya butuh air mineral lagi, saya balikin lagi deh uang jeleknya itu, saya hanya ingin memberi pelajaran pada org itu.

    ReplyDelete
  39. Wah.. gak kebayang kalo harus nerima uang jelek yang lembab dan banyak pula. kalo sekedar jelek lusuh tapi masih tergolong ga rusak sih gpp mb. tapi kalo dikasihnya udah sobek sana sini dan robekannya udah hilang entah kemana ya ga usah diterima mb, minta ganti lembaran yang masih ada nilainya. "Maaf pak, uangnya minta diganti yang masih bagus, ini udah rusak/bolong/sobek, dll.". Kalo yg lusuh dan lembab palingan saya rendam di deterjen abis itu dijemur, jadi kembali kenceng :D

    btw salam kenal mb.. baru nemu blog ini abis blogwalking dan baca postingan ttg kakaknya itu lho menguras air mata :(((( . Turut berduka walau udah 4 tahun yg lalu, semoga Dija menjadi anak yang sholehah dan membanggakan.

    ReplyDelete

jangan lupa baca Basmalah sebelum komen...
"Bismillahirrahmanirrahiiiiiiim......"

and please, ANONYMOUS is not allowed.