Berawal dari rasa kangen yang begitu mendalam, dan keinginan untuk bertemu yang menggebu-gebu pada seorang sahabat semasa SMA, aku mengajak 2 sahabatku sejak SMA juga untuk menemui Sang Sahabat yang tinggal di ujung Jawa Timur yang paling selatan dan paling barat. Yup, sahabat yang tak pernah kujumpai selama berpuluh puluh tahun lamanya itu memang tinggal di Pacitan. Ditemani sahabatku, Dewi (dan Yoppy, suaminya), dan satu lagi sahabatku, Ari. Kami berempat berkendara dengan riang gembira, dengan niat tulus silaturahim....
Perjalanan yang cukup sukses dan menyenangkan dari Surabaya ke Ponorogo. Kami berhenti di beberapa titik, untuk memuaskan hasrat narsis, Hahahaa.... salah satunya ini, di depan gerbang Masjid Agung Ponorogo. Masjidnya cukup unik, dan membuat kami terkagum kagum.
photo by: Yoppy |
Selepas Ponorogo, menuju Pacitan ternyata cukup mengerikan tapi indah. Kami harus melewati beberapa gunung batu dan gunung kapur. Pemandangannya memang cukup indah, tapi ada beberapa titik longsor yang sempat membuat kami ngeri.
Satu hal unik yang kutemui dalam perjalanan berliku liku Ponorogo-Pacitan adalah di kanan kiri jalan sempit berkelok-kelok itu, terdapat begitu banyak Ibu-Ibu yang bekerja sebagai pemecah batu. Aku tak sempat mengambil fotonya... hhm, lebih tepatnya, aku tidak tega. Melihat umur mereka yang tidak muda lagi, dihadapkan pada pekerjaan kasar yang sangat berat.... sedih sekali melihat mereka.
Tapi disisi lainnya, Kami jadi bertanya tanya. Sampai kapan mereka akan bekerja jadi pemecah batu?
Tidaklah mereka sadar, bahwa pekerjaan mereka sangat merugikan lingkungan. Bayangkan saja, mereka mendapatkan batu dari gunung-gunung di sekitar mereka. dan hal itu menyebabkan longsor dimana-mana.
mengenaskan....
Tak lama kemudian, perasaan kami berempat berubah jadi girang bukan kepalang. Tulisan "Selamat Datang Di Kabupaten Pacitan" membuat kami bak pemenang yang mencapai garis finish. Horeee...kami berhasil mencapai Pacitan!!!!
Photo by Yoppy |
Tapi ternyata Kota Pacitan masih 1 jam lagi. Kami pun beristirahat di sebuah masjid yang menarik. Berpose dengan Jazz tercinta....
Photo by Yoppy |
Sesampainya di Kota Pacitan, kami mulai mencari-cari alamat rumah sahabat. Tak dinyana... setelah bertanya sana sini, ternyata rumah sahabat kami itu berada di sebuah lembah terpencil... dan kami sekali lagi harus menempuh 3 jam perjalanan kesana. Sempat down, dan terbersit untuk membatalkan niat silaturahim,dan lebih memilih berwisata di pantai-pantai Pacitan yang terkenal indah itu....
tapi akhirnya, Bissmillah..... Kami pun melanjutkan perjalanan ke kawasan terpencil... Lembah Wiyoro Ngadirojo.
Subhanallaaaah..... Jalan menuju kesana benar-benar mengerikan buat kami berempat yang sama sekali buta daerah itu. Aspal yang sempit sekali, bergelombang dan berlobang-lobang... Naik turun dan berliku-liku.... bersebelahan dengan jurang curam, belom lagi, ada jalan amblasss yang benar benar bikin deg-degan....
Dewi memilih untuk memejamkan mata dibanding melihat jalan yang harus kami lalui. Hari semakin gelap..menjelang magrib akhirnya kami sampai di lembah Wiyoro. Tak sulit menemukan Sahabat kami, karena selain penduduk di lembah itu tidak terlalu banyak, ternyata Sahabat kami cukup terkenal disana sebagai anggota keluarga pengusaha yang sangat sukses.
Begitu menemukan lokasinya, Kami mengagetkan Sang Sahabat Tersayang, Eriska.....
Kami berpelukan, menangis dan tersenyum bersama. Sebuah adegan yang seharusnya lebih layak tonton dibanding sinetron Cinta Fitri. Hehehehee.....
Tak sampai 10 menit kami ngobrol, Eriska menyeret kami berempat ke restoran keluarganya. Tentu saja Kami mengikutinya dengan senang hati.... perut kosong ini pasti akan dimanjakan.
Benar saja, Eriska menghadiahi kami masing masing satu porsi ayam kremes yang luar biasa lezat. Bumbunya mantap, garingnya pas. Sambalnya bener-bener nendang! Hihiihihiiii
Semangkuk besar es teler buat masing masing kami juga ludes....
Jadi malu banget, ketahuan kalo kami benar benar musafir kelaparan.
Setelah kenyang, Kami meluncur ke rumah Eriska. Numpang sholat magrib disana dan melanjutkan ngobrol ngalor ngidul melepas kangen..... Tak lama kemudian, Sang Suami ikut bergabung dengan kami. Acara ngobrol dan bernostalgilanya jadi lebih seru. Ketika malam mulai larut, Kami pun pamit.
Sebelum meninggalkan rumah Eriska, tentu saja kami berfoto-foto lagi. Kali ini dengan tim lengkap. Dari kiri: Ari, Suaminya Eriska, Eriska memeluk Bertrand dan Bevhand, Elsa, Dewi dan Yoppy.
Begitu kami masuk mobil, Eriska menghadiahi kami lagi, sekardus Durian !! Alhamdulilllaaaaaaah
sekaligus malu, soalnya tadi kami tak sempat membawakannya oleh-oleh apapun!!! Dasar tamu tak tahu diri yaaa, merepotkan saja.
Terima kasih Eriskaa....
Pukul 8 Malam...
Kami berempat sudah di mobil dan bingung melanjutkan perjalanan kemana. Jika kembali ke Pacitan untuk berwisata pantai.... kami harus melalui perjalanan mengerikan tadi selama 3 jam lagi. Dan kali ini pasti jauh lebih mengerikan karena sudah benar-benar gelap.
Jika memutuskan pulang ke arah surabaya, Kami juga harus menempuh perjalanan yang konon katanya juga cukup mengerikan melewati Trenggalek, lalu ke Tulungagung, Kediri dan seterusnya...
Setelah berunding dan berdebat secepat kilat, kami memutuskan kembali ke Pacitan. Kali ini, aku memilih untuk tidur, selain karena ngantuk, juga karena gak berani melihat beratnya medan yang harus kami lalui. Biarlah 2 lelaki sahabatku itu saja yang mengendalikan Jazz kami...
Ada apa di Pacitan??
Apa benar pantai-pantai Pacitan begitu indah??
hhhmm... tunggu postingan selanjutnya yaaa
Patut d'tiru nih..menyambung silaturrahmi,.tpi meski tdk membawa oleh2 yg penting pulang bwa durian hehe
ReplyDeletewaaah seruu pengen deh maen ke daerah Jawa Timur, katanya panas gitu ya ?
ReplyDeletewennak wis.. mlaku2 terus, pulang bawa oleh2 yo sa :)
ReplyDeletehe3x..jd trharu aku,bneran pngen ikut tp begitu dikasih tau dewi trus crita si-om jawabnya "g boleh"..gimana dimas gimana klo mabuk gimana brangkat-pulangnya pokok gimana3x.. cepetan tulis crita slanjutnya sa skalian diyogya nya ya,pngen ikut,hik3x..
ReplyDeletesalut buat persahabatan kalian El :) btw ak puluhan thun di sby lum pernah ke pacitan hehehe
ReplyDeletewaaah, reunion nih yeee..
ReplyDeleteseneng deh, boleh iktu ndak mbak?
Huaaa...
ReplyDeleteEnaknya ketmu teman2 SMA yg udah lama gak ktmu...
Mmmm...
Sungguh sangat mengharukan saat2 pertemuan itu...
Coba kalau sempat diabadikan...
Pasti seru...
Aplagi sesama cwek... :)
Senangnya berkumpul dengan sahabat lama. Lebih senang lagi pas dikasih durian, hehe. Hmmm, enak dong Mbak..
ReplyDeleteterkadang dalam perjalanan nemu kejadian nggak terduga dan sangat menyenangkan.. misal ketemu sobat lama plus pake ditraktir pulak.. aih.. senangnyaa..
ReplyDeletesaya ke pacitan terakhir kali kapan yaa.. emmm... *mikir
mempererat tali silaturahmi penting juga ya
ReplyDeletemeski melalui perjalanan yang menyeramkan, tapi hasilnya indah ya, bertemau sahabat lama, udah gitu dapet makan + durian gratis pula, ehhehe ...
ReplyDeletekarena saya ga diajak pas jalan2, saya minta dibagi duriannya aja boleh mba? Xixixi .... ngeces klo ada duren *duda keren maksudnya* hahaha
ReplyDeletenekad juga ya balik ke pacitan malam2 padahal medannya berat? Emang napa ga pada nginep aja sih? Siapa tau besoknya dioleh2in ayam kremes bonus durian kan? Hahahaha
seru nih! jadi pengen ketemu temen2 lama juga, hihihi. btw, dija kok gak diajak? :)
ReplyDeleteduh jadi laper liat itu ayam kremes
ReplyDeleteeh mana? mana? liputan pacitannya? penasaran nih
mbok kalau posting gambar makanan jagan gede-gede dong mbak Elsa.. yang baca malem-malem kayak saya ini loh jadi laper hehehe
ReplyDeletePasti seneng yah jeng ketemu sama sahabat lama. Gile boo, 10 taun ga ketemu :-)
ReplyDeleteDuh jadi ngiler liat ayam kremesnya. Kirim2 dunks ke Miri hehehe. Poto durennya mana??
wah,pegen...gikut..apalagi liat ayamnya
ReplyDeletejadinya nginep di pacitan ya mbak????
ReplyDeleteditunggu kelanjutannya...
sebenernya mereka bisa nyari kerjaan yang lain, tentu saja pemerintah daerah ikut berperan.
ReplyDeletesaya salut sama persahabatannya mbak Elsa dan teman2...pingin juga suatu saat berkunjung ke rumah sahabat saya yang di Jawa, pasti menyenangkan ^^
Elsa, silaturahmi/ reunian...pasti ada saja yg kita temuin yg sangat berbeda dg yg dulunya....Semoga silatuhrahmi dg sobat2 akan berlanjut sampai tua..
ReplyDeleteWah senangnya bertemu dengan sahabat...saya bisa membayangkan bagaimana medan ponorogo pacitan...saya pernah berkemah di pantai pelang trenggalek, jalannya ya jalan utama antara Trenggalek - Pacitan..kalo ke pantai pelang ini berbelok ke arah lain..sedangkan kalo kepacitan lurus..Yah memang jalannya benar benar...MAsyaallah..ngeri ...:)
ReplyDeletePantai pantai dideretan selatan rata rata memang mengagumgkan dan penuh misteri mbak elsa..dimulai dari pantai popoh-tulungagung, prigi- trenggalek, pantai pelang- trenggalek terus pacitan...terus kearah jawa tengah atau yogyakarta...Hmm..saya kalo pantai dipacitan belom pernah langsung kesana tapi lihat dari tayangan TV kapan hari..memang mengagumkan :)
Ayo mbak cepet diposting berikutnya...penasaran nieh pantainya :)
akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang yg mengerikan, sampai juga ditempat tujuan dgn selamat.....senang ya mbak bisa ketemu teman lama......
ReplyDeletewow...
ReplyDeleteperjalanan panjaaaangg..
ga bayangin deh serunya :D
sang sahabat pasti terharu berat, pas kedatangan tamu2 agung :)
jadi kangen temen2 sma ku...
Ngeri perjalanananya sebanding dengan indahnya pertemuan kan, Jeng.. Apalagi jika dibandingkan dengan makan malam yang maknyos dan duren yang bikin ngiler... Seddaaappp..!!
ReplyDeletenyam....nyam...pdhl baru selesai makan, tapi tetep ngiler liat ayam kremesnya :D
ReplyDeletePacitan kampung halama Ibuku....tapi sayang , saya belum pernah kesana setelah besar dan saya udah lupa semuanya...karna dulu masih kecil sekali.
ReplyDeleteAyam kremesnya jadi pengen...semoga saja tahun depan bisa berkunjung kesana. Amin
Silaturahmi sambil foto, jalan2 , makan2, paduan yang klop bgt...Ayam kremesnya mantab, foto2 narsisnya juga ciamik dech..ditunggu kelanjutannya ya.
ReplyDeleteMenempuh perjalanan yang sangat jauh demi ketemu teman lama..ahh so sweet tante..
ReplyDeleteIndahnya persahabatan kalian,semoga tetep langgeng yah..
Owh..itukah tante Elsa..
cantiknya..lucu..hiihi *biar aku di bikinin baju* hahhaa..
haduuhh..itu ayamnya bikin keki...hahaha
ReplyDeletePerjalanan yang menyenangkan demi bertemu sahabat, ya.
ReplyDeletePerjalanan yg seru sekali...! aku terkesan bgt dgn cerita ttg ibu2 yg memecah batu... apa mgkn mereka nggak mengerti bahwa itu merusak alam... dan mgkn mereka nggak tau bahwa ada pekerjaan lain yg lebih baik,,, tapi.. tanggung jawab siapakah utk memberi tahu mereka...
ReplyDelete*eneg melihat para pemimpin yg mikirin diri sendiri*
Mba ... ditunggu cerita serunya di Pacitan yaa...
Subhanallah Mba Elsa, menempuh perjalanan yg lama dan sulit, untuk menyambung silaturahmi... semoga diberkahi Allah yaa... :-)
ReplyDeleteDeg-degan tapi menyenangkan selain krn bs melepas kangen sama sahabat lama tapi jg krn dihadiahin durian! hehehe...
ReplyDeleteperjalanan yang seru untuk silaturahmi...
ReplyDeletejempol deh buat elsa...
aduh foto makanannya kenapa besar2 mbak?? saya jadi ngiler. mana belon makan lagi.... :(
ReplyDeleteDann...
ReplyDeleteHanya Elsa yang memikirkan ide ide gila itu....:)
Sempurna...
Semoga kesempatan2 silaturahmi akan selalu ada....
muach muach....
penasaran nih kelanjutannya, ditunggu ya...
ReplyDeleteayamnya tuh bikin gemeeesss
perjalanan yang menyenangkan^^
ReplyDeleteehh mba minta dunk ayamnya >.<
gile yah, menggiurkan bgt ayam kremesnya.. saya jg suka pergi ke daerah2 dimana sahabat saya berada. selain bisa menyambung silaturahim, bisa jg jadi ajang berwisata :D
ReplyDeletemakanannya mengoda perut wajahahhahahhaa
ReplyDelete