Jemaah haji kloter 25 dan 26 dari Jombang akan berangkat ke Arab Saudi tanggal 12 November. Dan dua hari ini, penjualan karpetku alhamdulillah sedikit meningkat. Kalo pada hari biasa yang paling laku karpet ukuran sedang, dua hari ini yang paling laku adalah karpet berukuran besar. Rata-rata, mereka membeli karpet besar untuk acara syukuran menjelang keberangkatan haji.
Dan kemaren ini, ada seorang pembeli yang menarik perhatianku.
Sepasang suami istri sudah agak tua, sekitar 55-60an gitu deh, ditemani seorang anaknya, pemuda berbadan tinggi besar, kulitnya legam, dengan potongan rambut cepak. Aku rasa dia bukan tentara, karena perutnya buncit (hehehehe....). Mereka langsung ke belakang untuk memilih karpet yang berukuran besar. Dari jauh aku melihat mereka tampak bingung menentukan pilihan, lalu aku menghampiri sang ibu. Aku mulai bertanya, karpet yang bagaimana yang diinginkan, tentang warna dan ukuran, juga tentang estimasi harga sesuai kebutuhannya. Kemudian Sang Ibu mulai bercerita sementara sang bapak dan anaknya masih tampak bingung memilih.
“itu anak saya Mbak, yang nomor 2. dua hari lalu baru pulang dari Jakarta, bilang kalo pingin ngajak saya sama bapak keluar jalan-jalan. Bapak Ibu pinginnya apa, nanti dia yang traktir. Gitu katanya…..”
“Wah…. Hebat sekali Bu, anaknya….”
“Ya alhamdulillah…. Besok kan mau ada syukuran di rumah,saya sama bapak mau berangkat haji, ya saya minta karpet aja. Soalnya karpet di rumah itu kecil-kecil, sudah jelek. Ya trus ini, langsung di antar ke sini. Disuruh milih karpet. Katanya terserah Ibu Bapak. Tapi kalo saya ya terserah anaknya aja, mau belikan yang mana…. Sudah dibelikan aja rasanya sudah suuueneng!”
“Iya ya Bu…. Saya bisa bayangin, gimana senengnya…”
“Trus katanya lagi, nanti sepulang dari haji, dia mau beliin mobil buat Bapak Ibu. Gitu….”
Mata sang ibu tampak berkaca-kaca, menyertai senyum yang penuh bangga.
Subhanallah..... aku iri!!! aku belom bisa membuat Ibuku menangis seperti itu.... aku belom pernah membuat Ibuku bangga.....
hik hik hik.... jadi pingin nangis.....
Bukannya ngilang Non,cuma lagi (sok) sibuk masuk keluar laut Flores, juga lagi persiapan acara ke Jakarta 12-20 November ini! Nah, ada kesempatan mudik juga rencananya, nJombang emang bener2 ngangeni, baru sebulan ta tinggal, kira-kira yok opo yo keadaane???? Pecele, soto Doke, dll
ReplyDeleteTerkesima ... abang jadi ingat Ibu nun jauh disana ...*ibu, terimalah sembah sujud ananda*
ReplyDeleteJadi pengen nang....is.... Huaaaaaaaaa.... huaaaaaa... glek... huaaaaaa..... huaaaaaa.....
ReplyDelete(mancal-mancal nang lemah karo golong komeng)
siapa yang ga bangga di biayain Hajj, juga di beliin mobil... duh...
ReplyDeletewell, i always make my mom crying everytime i leave her... and everytime i come home...
your mom should be proud of you, and you should be proud of her too.
"Youth fades; love droops, the leaves of friendship fall; A mother's secret hope outlives them all."
Tapi bikin bangga orangtua ndak harus dengan materi lho. Kita jadi anak yang penurut dan rajin ibadah aja, biasanya bapak-ibu sudah seneng.
ReplyDeleteYuk, jangan sampe kita jadi beban bagi orangtua. Ingat pepatah Jawa, 'Anak molah, wong tuwo kepradah.'
Saya doa kan sebelum tahun 2010, mbak udah bisa beli'in ibu nya mobil baru (New Honda City atau New CRV), cuma soal waktu kok mbak.........
ReplyDeletePengabdian ga harus pake harta benda kok mbak.. asal bisa membanggakan ortu rasanya udah cukup, sukur2 klo bisa ditambah dg yg bersifat materi (ciiieee... sok bijak nih pagi2..)
ReplyDeletePaling tidak anak ini sangat berbakti terhadap orang tuanya...
ReplyDeletetapi sayangya bagi sang anak ukurannya masih sebatas memberikan harta yaa..?
Untuk kondisi ini... pastilah orang tua bangga krn akan dibeliin mobil.. tapi tidak dijelaskan siapa yang membiayai pergi haji nya...
Mending uang buat beli mobil itu diberikan ke orang tuanya untuk biaya haji...
sebenarnya, aku tuh cuman pingin Share... bahwa pemandangan seorang Ibu yang menangis Bangga akan anaknya... adalah sebuah pemandangan yang sangat indah dan bikin aku iri.
ReplyDeletekalo masalah berbakti pada orang tua sih...bisa dengan banyak cara. bukan hanya melalui media materi.
kalo orang tuanya sakit, anaknya memberi uang terus, membayar 10 perawat sewaan... tapi anaknya sendiri tidak pernah menjenguk, menemani, atau merawat orang tuanya yang sakit, ya sama aja Bohong.
well, sebagai anak, kalo mau berbakti, kita harus tau mana yang lebih dibutuhkan orang tua kita. iya kan???
kalo orang tuanya sudah kaya banget, ya gak usah di kasih uang. mungkin di temani setiap hari saja mereka sudah sangat bersyukur. iya kan????
masalahnya adalah, aku belom menemukan cara untuk bisa menyenangkan dan membanggakan ibuku.
itulah kenapa, aku iri pada si anak tadi.
pas ndampingi proses kelahiran istri kemaren...
ReplyDeletesaya baru nyadar, klo bapak n ibu saya membesarkan anak2nya dengan perjuanagn yg berat,
melahirkan seorang anak aja berat banget, apalagi pas membesarkan...
padahal klo diinget, dulu klo pingin sesuatu maunya "sakdeg-saknyet", gak peduli gimana caranya mereka bisa ngadain...
sering banget bohongin mereka...
yang bikin miris, mereka cuman pingin anaknya hidup lurus, gak kedunyan...
mereka gak mengharapkan apapun...
tapi ya namanya anak...rasanya pingin banget nyenengno orang tua,
mungkin mobil aja gak cukup...
tapi gimana lagi, belum ada patokan resmi atau fatwa MUI yang bisa menyeimbangkan tiap tetes susu yang diberikan...
phie pernah bikin nangis mama juga, tp gara2 bandel (duh)
ReplyDeleteiya Mba' Elsa... budhe jadi terharu banget ngebacanya betapa sebagai anak sedikitpun belum bisa membuat bangga ibu smoga cita-cita mulia kita segera terwujud yach... Amien...
ReplyDeleteSaat Fida anak pertama budhe mendapat nilai terbaik di sekolahnya dan bilang di panggung ini salah satu hadiah untuk ibu.. wah... asli budhe tu termehek-mehek... makasih ya postingannya..Top dech..
loh koq mau buat Ibu menangis koq malah dibuat jadi nangis, kalau nangis semua jadi binun dech akyu... :)
ReplyDeleteThx dah mampir. sama aku juga iri dg pemandangn kaya' gitu, syukurlah saat ini sedikit demi sedikit aku bs jadi kebanggan ortu.
ReplyDeletetak ada kata terlambat utk mengambil keputusan dalm merubah kehidupan, jadikan momen tsb sebagai pemicu agar mba bs jd kebanggan ortu.
ada kebahagian tersendiri yang tidak bisa dilukiskan dengan kata2 klo kita bisa membuat ibu bapak kita bahagia..
ReplyDeletepernahkan ada yg bertanya sperti ini?
ReplyDelete... Ibu, Abah, rasanya begitu banyak yg sudah Ibu dan Abah berikan untukku, ... begitu banyak sehingga aku tak mampu menghitungnya, ...
Adakah yang ingin Ibu dan Abah katakan, jika seandainya anakmu ini bertanya, .. kalau saja saat ini Ibu dan Abah meminta kepadaku,apa yang ingin Ibu dan Abah minta ?
Demi Allah yang mengenggam jiwaku, Seandainya bisa dan Allah meridhoi, sluruh yang bisa aku lakukan dan berikan, maka akan aku lakukan berikan ...
Mohon ... dengan rasa sayang dan hormat takzim dari anakmu ini, .. Ibu dan Abah menjawabnya, sekarang ....
waduh aku jadi terharu nih mba, elsa......aku jadi ingat amaemak mba.......
ReplyDeletehuuuuuuuu huhuhuuuuu...aku jadi nangis nih mba, mau kument tapi keyboardsnya basah
ReplyDeletealangkah senangnya seoranganak apabila membahagiakan ibunya, tetapi alangkah kasiannya seorang anak apabila membuat nangis ibunya
ReplyDeletedan aku hanya bisa terpana.
ReplyDeletehik...hik...hik..jadi ikutan nangis
ReplyDeleteetha pernah bikin mama nangis..tapi bukan karna bangga dan bahagia
kapan yah bisa bikin mama tersenyum dan menangis secara bersamaan,,karna bangga sama anaknya
mama ... papa maapin etha yah
*nangis deh T-T*