2 Pilihan yang sangat sulit. Menuju pantai-pantai indah di pesisir Pacitan, atau Menuju Jogja yang sudah lama bikin kami kangen?? Aku dan Dewi akhirnya lebih memilih Jogja, dan 2 sopir kami, Yoppy dan Ari, tak banyak komentar menuruti keinginan kami. Hehehee...Maaf yaa Ari, Maaf ya Yoppy.... next time kita pasti ke pantai Pacitan. Semoga!
Jam 5 pagi kami sudah keluar dari Alloro Guest House, meneruskan perjalanan ke Jogja. Estimasi perjalanan cukup 3 jam saja, melewati jalur Punung - Wonosari dan seterusnya. Kami berempat sangat bersemangat, apalagi pemandangannya cukup luar biasa. Begitu meninggalkan Pacitan, kami harus melewati jalanan sempit, sebelah kanan adalah tebing gunung, dan sebelah kiri jurang curam dengan pemadangan langsung ke laut!! Keren sekali....
Kami melewati hutan, perkebunan, persawahan, desa-desa sepi dan beberapa pasar. Pengalaman yang mengasyikkan ketika memperhatikan bagaimana orang-orang menghabiskan pagi itu. Kami berkendara dengan suka cita... sementara banyak sekali ibu-ibu tua yang memikul sebuah "buntelan" besar harus antri diangkut sebuah pick-up yang akan mengantarkan mereka ke pasar untuk menjual hasil kebunnya, lalu kembali pulang.
Kalo dipikir-pikir, siapa bilang perempuan jawa itu malas dan "nrimo" yang cuma bisa macak-manak-masak? Buktinya... ibu-ibu itu pasti sudah bangun sebelum subuh , berjalan kaki dari rumahnya ke jalan aspal, untuk mencari pick-up yang mengangkut mereka ke pasar. Dengan menggendong "buntelan" besar di punggungnya, menuju pasar dan berjualan disana...... aku rasa pemandangan tersebut sudah mengikis habis stereotype negatif tentang perempuan jawa yang malas dan cuma bisa "nrimo". Setuju kan??
2 joglo yang berbeda |
Sepanjang perjalanan, aku suka memperhatikan.... arsitektur rumah joglo di jawa tengah, yang sudah jarang kutemui di jawa timur. Bagus sekali yaa.... Apalagi kalo ngerti soal filosofi joglo yang konon katanya sangat mengedepankan nilai-nilai kebersamaan keluarga. Aku yang gak ngerti aja, suka dengan tampilan luarnya, apalagi yang ngerti banget soal joglo yaa
Kami berkendara dengan santai menuju jogja. Perkiraan perjalanan yang cuma 3 jam ternyata molor, apalagi ada insiden kecil soal salah jalan alias kesasar, Hehehee.... tapi akhirnya dengan selamat dan senang kami berhasil menginjakkan kaki ke Jogja.
Sambil jalan-jalan, misi silaturahim tetap dijunjung tinggi dong. Aku menelpon sahabat blogger, pakar IT sekaligus penulis buku "Membuat Aplikasi Untuk Android" yang kini tinggal di Jogja. Aku memaksanya untuk jadi guide kami hari itu. Alhamdulillah Pak Adhi (begitu aku biasa memanggilnya ) atau MazAdi (begitu nama bekennya di Android Community) bersedia menerima 4 tamu tak diundang ini.
"Pak, aku kelaparan.... anterin cari sarapan yaa" begitu salam pertamaku di telpon. Pak Adi yang khawatir tamunya pingsan kelaparan, langsung menggiring kami berempat ke Jalan Wijilan Jogja, sebuah sentra Gudeg yang sangat sangat terkenal. Di sepanjang jalan Wijilan, bisa kita temui penjual-penjual gudeg, bahkan hingga di gang-gang kecil kanan kirinya.... Hebat ya???
jalan wijilan |
Dan bertemu sepiring gudeg asli jogja benar benar bagaikan mimpi. Kenikmatan tiada taraaaa......
Tak butuh waktu lama bagiku untuk menghabiskan sepiring gudeg itu hingga bersih sih sih.... enak sih!!!!
( Photo by Pak Adi ) Empat serangkai gila: Ari - Dewi - Elsa - Yoppy |
Setelah kami semua kenyang, Aku berhasil memaksa ke-empat sahabatku itu untuk mewujudkan impianku sejak lama, yaitu mengunjungi TamanSari !!!
Photo tentang kemegahan TamanSari tunggu postingan berikutnya yaaa