|
4 serangkai gila di depan pintu masuk TamanSari |
Masih mengikuti perjalanan kami kan? Yaa... Empat serangkai gila yang terdiri dari Aku dan 3 sahabatku ; Ari-
Dewi-Yoppy, berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta.
Sejak lama aku penasaran, gimana sih indahnya TamanSari. dan Alhamdulillah, impianku mengunjungi TamanSari terwujud sudah. Masih diantar oleh Sahabat Bloggerku,
Pak Adhi, pakar IT dan penulis buku
Cara Membuat Aplikasi Android, 4 serangkai gila ini rela berpanas panas ria di siang bolong demi manikmati sisa sisa kemegahan TamanSari.
|
Pintu masuk TamanSari. photo by Ari. |
TamanSari dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I, yaitu sekitar abad 17 Masehi. Sudah lama sekali kan? Bayangkan saja ... pada jaman itu, sudah ada Taman yang begitu indahnya. Lengkap dengan bangunan-bangunan kokoh berarsitektur eropa, tapi tetap tidak menghilangkan unsur budaya jawa. Luar biasanya lagi, TamanSari tetap terawat indah dan masih saja terlihat anggun sampai saat ini.
Apa sih TamanSari tuh?
Aku mengira, TamanSari adalah kolam pemandian para putri raja jaman dahulu kala.
Ternyata... fungsinya lebih dari itu. TamanSari merupakan sebuah taman kerajaan yang lengkap. Kita bisa menjumpai taman bunga, kamar-kamar peristirahatan, kamar sakral untuk sembahyang (semedi), 2 kolam air untuk pemandian, dan sebuah menara indah.
itu saja?
Tentu tidak...
Yang tidak banyak diketahui oleh orang, ternyata TamanSari merupakan sebuah Kanal Air, yang bisa dibuka dan ditutup. Canggih kan??
Selain itu ada lorong-lorong bawah tanah yang konon .... sering dijadikan tempat bertemunya Nyi Roro Kidul dengan Sang Sultan.
Sayangnya, ketika 4 serangkai gila ditemani seorang Ahli Android berkunjung kesana, lorong-lorong bawah tanah ini sedang tidak dibuka untuk umum.
oh ya, Taman Sari ini bisa juga disebut Benteng Peristirahatan. Karena kompleks TamanSari dikelilingi oleh Tembok tinggi dan tebal. Tantu saja untuk fungsi keamanan para Raja jaman dahulu. Tapi kini... TamanSari sudah dikepung oleh rumah-rumah penduduk yang penuh sesak.
Berkunjung ke TamanSari di siang bolong yang panas tampaknya bener-bener pilihan yang kurang bijak. Hehehee... karena dengan melihat 2 kolam pemandian para raja jaman dahulu itu, air bersih dan bening yang melimpah ruah, aku jadi pingiiiiiiiin langsung nyemplung dan berendam di dalamnya. Hehehehe.... kali aja, begitu berendam di situ, bisa jadi secantik putri-putri raja dan awet muda. Ya kan??
Tembok-tembok di TamanSari memang tampak kusam dan berjamur. Tapi bagiku, tetap saja tak mengurangi keindahan dan kemegahannya. Aku tak pernah berhenti membayangkan, bagaimana hebatnya TamanSari pada masanya dulu.... betapa mewahnya, betapa megahnya....
Well, silakan nikmati saja foto-foto TamanSari di bawah ini,
jangan lupa sambil membayangkan suasana abad 17 yaaa....
(membayangkan putri-putri raja yang cantik lagi mandi juga gak apa apa... Hahahhaaa....)
Karena keindahannya, TamanSari kerap dijadikan lokasi pemotretan majalah fashion, pemotretan pre-wedding, bahkan ketika kami kesana, ada segerombolan muda mudi asyik melakukan pemotretan, mungkin untuk dokumentasi sekolah, atau perpisahan gitu... rame banget jadinya....
dan tentu saja, meskipun tak muda lagi... aku dan
Dewi juga gak mau kalah dong... Kami melakukan prmotretan ala kadarnya. Hahahhaa..... Yang penting ada bukti autentik, bahwa kami sudah pernah menikmati sisa sisa kemegahan TamanSari Yogyakarta.
Puas berfoto ria tampak depan belakang, samping kanan kiri dan atas bawah... Kami berlima menuju pintu keluar. Berhenti sebentar ketika berjumpa dengan seorang pembuat wayang...
Kami terkesima melihat Sang Bapak pembuat wayang itu melubangi setitik demi setitik wayang yang dikerjakannya, penuh konsentrasi, penuh kehati-hatian. Ingin rasanya bertanya ini itu, tapi tak sampai hati mengganggu pekerjaan yang begitu rumit itu...
|
Sang Bapak pembuat wayang pastilah manusia super sabar yaa.... |
|
photo by Ari |
Kami pun meninggalkan TamanSari.
Menuju ke Kaliurang.....
(masih bersambung ke postingan selanjutnya yaaa...)