Handbag Hitam

Tiba Tiba saja aku teringat pada sebuah handbag berukuran sedang, berwarna hitam, dan ada tulisan Pierre Cardin di bagian depannya. Hadiah Ulang Tahun, dari seseorang... 2006 yang lalu.

.

Begitu jatuh cintanya aku pada tas hitam itu. hingga tak sampai hati aku memakainya, mebawanya kemana-mana...atau mengisinya dengan barang-barang tak penting semacam nota-nota bekas, uang recehan yang kotor, aneka kunci rumah dan mobil, atau kadangkala secuil roti yang tak habis kumakan.

.

aku pun membungkusnya kembali, rapi-rapi.. dan menyimpannya di rak tas ku. "Aku ini tipe setia" pikirku kala itu. leather handbag yang selama ini kupakai masih cukup bagus. dan aku juga menyayanginya... aku akan menunggunya hingga dia benar-benar tak mampu lagi kubawa kemana-mana. "Baru setelah itu, aku akan mengeluarkanmu dari rak kaca ini, dan tugasmu menemaniku akan segera dimulai saat itu juga!" bisikku pada si Pierre Cardin.

.

Yup, dan sejak itu, si hitam Pierre Cardin menunggu di rak kaca. bersama tas-tas yang lain. juga dengan setia. Seseorang lalu bertanya "Kok tasnya gak dipake?"

"hhm... tasnya terlalu cantik. aku sayang mau pake... nanti saja. nunggu yang ini jebol" barang semahal itu... sayang kan jika terlalu sering dipakai. terlalu mahal... aku jadi terlalu sayang untuk memakainya.

"Ya sudah..." Seseorang tampak kecewa.

.

Dan aku masih tetap menyimpannya di rak kaca. memandangnya setiap bangun tidur, dan menyapanya setiap hendak tidur.

sampai pada awal oktober 2006...

semuanya hangus. termasuk dia yang masih menunggu ...

.

aku sungguh menyesal, kenapa aku tidak sedari dulu membawanya kemana-mana.

dan hingga kini, aku masih sangat menyesal.

I... really am ... sorry.

deeply sorry.