Kira kira 2 tahun yang lalu. Siang yang panas, ada seorang wanita, mungkin masih awal 40an, berbelanja di tokoku. Setelah membayar barang belanjaanya, Dia mengajakku berbicara panjang lebar.
"Mbak, pegawainya itu kenapa gak disuruh pakai jilbab?"
"Ah... saya gak mau nyuruh nyuruh gitu Bu... terserah mereka saja"
"Lho... ya gak bisa gitu. Jangan diremehkan Mbak. Nanti di akhirat, Mbak nya juga dimintai pertanggungjawaban. Pegawai kan termasuk tanggung jawab kita, gimana-gimananya..."
"Iya sih..." aku cuma senyum. sama sekali tidak berniat mendebatnya.
"Beneran lho Mbak, saya cuma mengingatkan saja. Nanti itu tanggung jawabnya situ..." wanita itu mulai serius dan bersungut sungut karena aku tidak menanggapinya secara serius. Dia melanjutkan, "Ini masalah serius Mbak, mereka harus pakai jilbab yang bener"
Aku jadi ingin tertawa keras. Jilbab yang bener?? Ah yang bener aja!!!
kenapa gak melihat diri sendiri dulu? wanita itu... memakai celana jeans super ketat, dan blus yang ketat pula. jika tampak dari belakang, akan terlihat lipatan-lipatan di kanan kiri, di perutnya, di pinggangnya, juga (maaf) di tali bra nya. Blus nya pendek, sehingga bentuk pantatnya yang berisi itu terlihat jelas.
Ya, tentu saja wanita itu memakai jilbab. Jilbab segi empat yang dilipat jadi segitiga, lalu diikat begitu saja di bawah dagu. lehernya terlihat sedikit. dan dadanya... lumayan jelas. karena blus yang dikenakannya agak terbuka lebar bagian krah nya. hhhm.....
Aku sih terima kasih sekali sudah diingatkan masalah itu. tapi kalo urusan jilbab, aku merasa... aku termasuk penganut paham bahwa keputusan untuk pakai jilbab itu tidak bisa dipaksakan. Sepenuhnya itu hak pribadi, tanggung jawab masing masing perempuan dengan Allah. salah satu sebabnya adalah karena aku pernah mengalaminya sendiri, memakai jilbab karena terpaksa. kemudian jilbabnya malah jadi beban, belenggu dan membuat merasa tidak bebas. Takutnya malah bisa jadi keterpaksaan itu berbuntut balas dendam. Bisa lihat kan apa yang terjadi pada artis-artis kita. ketika bersuami memakai jilbab dan berusaha menutup tubuhnya. ketika bercerai dengan suaminya, bercerai juga dengan jilbabnya. nah lho...
Tentu saja aku tidak ingin hal itu terjadi pada pegawaiku.
Selama bekerja mereka berjilbab dan menutupi dirinya. setelah pulang kerja, jika jilbabnya dilepas kemudian tidak bisa menutupi diri dari ... misalnya pergaulan yang kurang baik, atau segala hal yang sifatnya negatif, malah munafik kan?
jadi menurutku sih, just be yourself.
Aku merasa, aku belum pantas menyuruh mereka berjilbab. aku saja berjilbab masih suka asal-asalan, kok berani beraninya menyuruh orang lain berjilbab. Yang penting, selalu berusaha menjamin kesejahteraan mereka, selalu memberi contoh yang baik, dan menciptakan hubungan dan lingkungan kerja yang nyaman.
Selama ini, jika aku membelikan mereka pakaian, selalu aku pilihkan yang serba panjang dan tidak ketat, plus jilbabnya. Tapi kemudian jika pakaian itu tidak dipakai, ya terserah mereka kan?
Setahun kemudian, 3 pegawaiku mengundurkan diri secara bersamaan. Sedih yang pasti, i really love them very much. kami sudah menjadi tim yang solid, dan mereka juga sudah menguasai seluruh isi toko. kehilangan mereka bikin toko jadi timpang. aku bekerja sendirian... dibantu adik dan pegawai pinjaman dari toko mebel orangtua.
mencari pegawai baru ternyata tidak semudah yang dibayangkan. 2 bulan masih belom dapat pegawai sempat bikin stress juga... sambil mencari dan terus mencari, aku menambahkan permintaan dalam setiap doaku. Ya Allah, berikanlah pegawai-pegawai baru yang jauh lebih baik dalam segala hal dari pegawai yang kemaren itu...
alhamdulillah, akhirnya datanglah 3 pegawai baru yang... menurutku memang lebih baik. Mereka berjilbab!!!
Dengan sangat cepat mereka mampu menyesuaikan diri, dan kami sekarang sudah sangat kompak. Aku juga sudah agak bisa meninggalkan toko di tangan mereka bertiga yang insyaAllah jujur. and i think ... i love them very much too. aku juga semakin bersemangat memberikan mereka baju baju panjang dan jilbab. senang sekali ketika mereka menyukainya dan selalu memakai apa yang kuberikan.
Aku teringat wanita 2 tahun lalu yang menyalahkanku karena tidak menjilbabi pegawai-pegawaiku. ah, seandainya saja aku punya nomor telponnya. aku ingin mengundang beliau datang kesini, dan memamerkan pegawaiku yang berjilbab ini...
"Wahai Ibu, siapapun namanya... sudah lama aku menunggu kedatangan Anda kesini. Lihatlah pegawai tokoku sekarang, pasti akan membuat Anda senang".
lihat juga: Foto Bareng
berkunjung di malam yang duingin.
ReplyDeletehehe...
tuink..tuink..tuink..
LOKOMOTIF, datang!! ijin amankan posisi pertamax yaaa
ReplyDeletebersyukurlah dengan bijaksana...atas kelebihan yang diberikan mengelola toko usahanya. semangaaddd!!!
ReplyDeletesetuju,memank benar muslimah yang memakai jilbab harus dari kemauan sendiri tidak bleh di pakasakan''''
ReplyDeletenice info kawand
peternakan-hasilkan-51 %-gas-rumah-kaca
cantik-cantik mbak....
ReplyDeletesmoga tetep solid ya mbak...
Aku pikir itulah yang baik, tanpa paksaan. Dari dialog dengan ibu itu, sepertinya ada unsur paksaan, itu hanya akan baik di mata. Siapa sh yang pengin orang di depan kita hanya baik di mata, tetapi hati tidak ?
ReplyDeletewah hebat usahanya
ReplyDeletesemoga sukses yah ^^/
hihihihii [sembunyi di balik meja] malu ama diri sendiri, aku masih jauh dari sempurna, :), semua apapun itu, emang ngga bisa di paksa :), makasih mba :)
ReplyDeleteya segalanya jika dipaksakan akan membawa hal yang tidak baik nantinya...aq senang Allah memberikan yang terbaik buat kamu...
ReplyDeletealhamdulillah ...
ReplyDeletesenangnya punya asisten yang kompak
nem crew cantik2, palagi boz nya..:) semoga bisnisny maju terus..Cayo!!!
ReplyDeleteSesuatu yg terpaksa bukan dari nurani pribadi memang tak ada arti...tapi kadang sesuatu yg baik harus juga dipaksakan :)
ReplyDeletebtw melihat dua foto itu ada satu yang gak berubah...yaitu kamu :)
hidayah itu datangnya hanya dari Allah ya sis :)
ReplyDeleteSemoga tokonya makin laris, Amiiiinn. Semoga makin berkah. Amiin
ReplyDeletesemoga pegawai barunya betah kerja,
ReplyDeletePersoalan keyakinan memang terkesan tak etis malah ketika ia dipaksakan. Lagian, persoalan jilbab kan normatif banget...
ReplyDeleteSemoga karyawan barunya tambah semangat dan kerasan selamanya, Mbak. Amin...
mudah2an dengan crew yg baru bisa lebih solid lg..
ReplyDeleteitu yg pake baju ama jilbab ungu paling cantik mba crewnya...
eh yg punya toko taunya hehe...
hehehe pertama2 semoga bisnisnya mbak elsa lancar dan berkah selalu, amin... kedua-dua tu ibu2 sibuk amat ya.. g ngaca.. hehehhe.. ketiga-tiga setuju ma mbak elsa kalo yang begituan jangan dipaksa2 heheh
ReplyDeleteKalo aku jadi pegawaimu, gak harus pake jilbab kan?
ReplyDeletecerita yang menarik. :)
ReplyDeleteTetap paling cantik non Elsa. hehhe.
mereka pasti senang punya boz sebijaksana mbak.. :D
ReplyDeletesetuju mbak..mengenakan jilbab tuh harus dari kesadaran diri sendiri..
(duhh...aku kapan sadarnya yachh..?? hehee)
Alhamdulillah ya mbak, diberi hidayah melalui Ibu yg baik itu...semoga tokonya ramai dan laris manis ya..Amin.
ReplyDeleteDan memang kan dah kewajiban semua muslimah untuk memakai Jilbab seperti yg di sebutkan dalam Al-Quran...lagi pula kan Allah sayang kepada orang yg suka mengajak orang lain dalam kebaikan ...syukron
alhamdulillah
ReplyDeletebtw kok mirip2 ya wajahnya?hehehe
bagus deh, sister :)
ReplyDeletebetul mbak, setiap orang punya pilihan sendiri, mau pake jilbab atau belum.
ReplyDeletesemoga tokonya makin sukses mbak ^^
alhamdulillah diberikan pegawai yg lebih baik..
ReplyDeletemirip2 ya pegawai before-afternya.. hehe
alhamdulilah ada hidayah semoga semakin banyak lagi .. (fotonya cantik yang paling kiri)
ReplyDeleteSelamat buat pegawai barunyaa..
ReplyDeleteCantik2 yaa merekaa
fotonya menarik... dari segi artisiktik.. (wah, sori.. ora iso nulis artistik).. keren.
ReplyDeleteseperti dua dimensi yang berbeda...
seperti sekumpulan anak sekolah dan ibu gurunya... :)
tapi aku sepakat, jilbab itu urusan dieniyah mereka sendiri-sendiri, kita hanya berkewajiban menyampaikan, selanjutnya... resiko tanggung penumpang.
Subhanallah...Alhamdulillah...
ReplyDeletesetuju mbak...
perubahan seseorang harus dr hati nuraninya sendiri jangan sampai karena paksaan orang lain karna itu tidak akan enak..
selamat ya buat pegawai baru nya yang berjilbab :) Salam kenal, dari Bali..
ReplyDeletealhamdulillah mereka berjilbab
ReplyDeleteNaah, dengan jilbab jadi lebih adem dipandang :)
ReplyDeleteAku juga setuju dengan pendapat elsa..seseorang memang tidak dapat dipaksa-paksa untuk memakai jilbab jika orang itu tidak menginginkan memakai jilbab, biarlah Allah yang memberi mereka hidayah, agar mereka bisa tersadar dengan sendirinya bahwa sebagai seorang muslimah wajib menutup auratnya..
ReplyDeleteNasehat yg baik tetap akan baik, walau dari mulut orang yg kita anggap gak baik.
ReplyDeleteTetap istiqomah, Sukses selalu dg usahanya.
Dzadjakillah khairan :)
Cerita mu selalu menarik Elsa....berarti setiap langkah hidupmu selalu bahagiaa ...
ReplyDeleteSukses selalu Elsa...
Hari ini baru saja 1 org karyawanku mengundurkan diri...biasa...blnnya merried...xixixixixi
Elsaa..
ReplyDeletetau ndak jeeng.. salah satu syarat utama jadi staf di center avail jakarta barat = berbusana muslimah plus jilbab ! tapi ada juga yang diluar jam kantor belum istiqomah. Bismillah ya Sa, semoga ALLOH memudahkan langkah n niat baik kita.. aamiin 3x..
wah, smoga bsa ketemu wanita 2 tahun yang lalu itu ya mbak
ReplyDeleten smoga tokonya tambah sukses dengan adanya 3 wanita berjilbab!! :D
kunjungan pertama kak!!
ReplyDeleteSeorang wanita akan terlihat anggun dngan jilbabnya! Aura muslim akan terlht jelas!
Kok ada ya pelanggan yg cerewetnya kayak gitu...
ReplyDeleteBtw, blog kamu kupilih sbg salah 1 dari 10 template blog favoritku loh! Mampir ya...
berkunjjuuuungggg... sukses yyaa ..
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteseneng ya mbak punya asisten yang baik dan jujur ^_^
Mbak Elsa, kapan kapan kalo saya ke Jombang pingin rasanya mampir ke tokonya, keep in touch ya mbak...
masih imut2 ya mbak pegawai barunya.. mbak request dong verifikasi katanya diilangin hehe
ReplyDeleteSalam...ada sedikit soalan...adakah TOKO tu kedai? Di mana Toko ibu...kalau saya ke jakarta nanti boleh singgah toko ibu ke??
ReplyDeleteSalam dari Malaysia
salam kenal mba elsa :)
ReplyDeletewah senangnya
btw toko nya toko apa sih? yang punya toko cantik! hehe
berkah...
ReplyDeleteiya bener mba... sebelum komentarin orang kita harus liat dulu diri kita sendiri.... btw mba elsa cantik... ^^
ReplyDeleteah sama.
ReplyDeleteChaca juga cantik!
:)
alhamdulillah sekarang sudah berjilbab semua....
ReplyDeleteSemua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Terima Kasih di atas INFO yg diberi...
ReplyDeleteSalam dari Malaysia
berjilbab itu indah
ReplyDeletebaru pertama dateng langsung di suguhin lagu yang sangat indah buanget......wakh tulisannya keren euy mba
ReplyDeleteberkunjung lagi untuk menitip pesan.
ReplyDeletembak kalau ada pegawainya yang cantik kenalin ke aku yah mbak...
hihihi...
tuink..tuink...tuink..
ckckck.. keuren2..
ReplyDeletesemoga sukses usahanya ya mbak.. :)
Wuih... Yg punya toko... hmmm... lebih nyaman dilihat daripada pegawainya, hahaha.... piss Bu... just kiding..
ReplyDeletememang mbak, sesuatu itu harus dengan kesadaran sendiri jangan ada paksaan. :D
ReplyDeleteayooo update :)
ReplyDeletePenasaran pengen serching2 di toko mbak nya....
ReplyDeletecute picture mashallah
ReplyDeletejuju from
www.2-miju.blogspot.com
Assala'mu'alaikum wr wb
ReplyDeletewalaupun aku bukan Ibu2..boleh dong kapan kapan2 kalo Allah SWT mengijinkan untuk berkunjung ke Toko...Hmm nganter Ibu atau Istri..he he pasti mereka seneng kayaknya amiinn..sukses selalu!
semoga selalu menjadi tim yang solid ya mbak..
ReplyDelete